Suara.com - Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond J Mahesa menyebut Desa Wadas tidak termasuk dalam wilayah Proyek Strategis Nasional (PSN) dari Bendungan Bener.
Dikutip dari makassar.terkini--jaringan Suara.com, Desmond mengatakan, masyarakat yang menolak penambangan batu andesit tidak menyalahi aturan.
"Ada dua hal, yang pertama bahwa Desa Wadas adalah bukan wilayah proyek startagis nasional Bendungan Bener. Yang jelas batu-batu ini adalah penunjang kegiatan," jelas Desmond, seperti dikutip dari makassar.terkini--jaringan Suara.com, Jumat (11/2/2022).
Berkaitan dengan hukum, Desmond mengatakan, masyarakat bisa menolak karena tidak melanggar aturan apapun.
"Kalau secara hukum, kalau ini wilayah bendungan, maka ada peraturan yang posisinya masyarakat bisa menerima. Di sisi yang luar bendungan, masyarakat untuk sementara ini bisa menolak karena tidak melanggar aturan apa-apa," tandasnya.
Desmond berharap agar konflik di Desa Wadas dapat ditangani dan diselesaikan dengan baik.
"Ada yang setuju ada yang kontra, harapannya ke depan pro-kontra ini bisa akur kembali dengan pihak pelaksana yang mau mengambil batu bisa menyelesaikan baik-baik," ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah memberikan respons mengenai kisruh yang terjadi di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah.
Dikutip dari Hops--jaringan Suara.com, tindakan represif aparat kepolisian kepada warga Desa Wadas menjadi sorotan.
Baca Juga: Soal Kisruh Desa Wadas, Fahri Hamzah: Mungkin Ganjar Pranowo Tidak Tahu
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ikut terseret dan menjadi perbincangan.
Menanggapi hal tersebut, Fahri Hamzah memberikan pendapatnya.
Menurut Fahri, tidak semua kesalahan ada di tangan gubernur.
Fahri mengatakan, pemerintah daerah seperti gubernur tidak memiliki jalur komando kepada aparat.
Oleh sebab itu, Fahri berpendapat bahwa kemungkinan Ganjar tidak mengetahui adanya pengerahan ribuan aparat ke Desa Wadas.
"Pemerintah daerah itu, ya gubernur, walikota atau bupati tidak punya jalur komando kepada aparat, terutama polisi sebagai organ pusat, itulah mungkin ya Pak Ganjar tidak mengetahui pengerahan aparat tersebut," ujar Fahri, dikutip dari Hops--jaringan Suara.com, Jumat (11/2/2022).
Berita Terkait
-
Sebut Polemik Wadas Murni Urusan Ganjar, Politisi PDIP: Mosok untuk Hal Ini Ada yang Minta Presiden Tanggung Jawab
-
Buat Macet Jalan Pantura Demi Desa Wadas, Aksi Mahasiswa UIN Walisongo Bikin Warganet Murka: Kasih Sanksi Tuh Kampusnya
-
Soal Kisruh Desa Wadas, Fahri Hamzah: Mungkin Ganjar Pranowo Tidak Tahu
-
Ditengarai Tak Berizin, Legislator PKS Desak Pemerintah Setop Penambangan Andesit Di Desa Wadas
-
Wadas seperti Desa Mati: Warga yang Kontra Lari Hindari Intimidasi
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Karir Ambyar! Brigadir YAAS Dipecat Polda Kepri Usai Aniaya Calon Istri yang Hamil
-
Saksi Ungkap Pertamina Gunakan Kapal PT JMN karena Keterbatasan Armada Domestik
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
Panas Paripurna Ranperda Perubahan Badan Hukum PAM Jaya, PSI Tetap Tolak Privatisasi BUMD Air Minum
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?
-
6 Fakta Tabrakan Bus Kru KRI Soeharso di Medan: 12 Personel Terluka
-
Pesan di Ponsel Dihapus, KPK Telusuri Jejak Komunikasi Bupati Bekasi
-
Rotasi 187 Perwira Tinggi TNI Akhir 2025, Kapuspen Hingga Pangkodau Berganti