Suara.com - Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo angkat bicara soal menurunnya tingkat kemacetan di Jakarta. Ia menganggap hal ini bisa terjadi karena kerja keras dari jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI.
Merujuk data Tomtom Traffic Index 2021, indeks kemacetan Jakarta adalah 34 persen dan menduduki peringkat 46 dari 404 kota yang diukur.
Pada 2020, Jakarta menduduki peringkat 31 dengan indeks 36 persen. Artinya, indeks kemacetan Jakarta menurun sebanyak dua persen dalam setahun terakhir.
“Indeks kemacetan di Jakarta yang konsisten turun adalah kabar baik yang patut disyukuri karena ini merupakan hasil kerja keras seluruh jajaran Pemprov Jakarta," ujar Syafrin dalam keterangan tertulis, Jumat (11/2/2022).
Menurutnya capaian ini juga berkat kerja sama dari masyarakat yang ikut berperan dalam membantu mengurangi tingkat kemacetan.
"Kami juga berterimakasih kepada seluruh masyarakat Jakarta yang mendukung berbagai upaya Pemprov dalam mengatasi kemacetan di Jakarta,” jelasnya.
Syafrin menjelaskan, ada lima upaya yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta yang membuat tingkat kemacetan di Jakarta turun. Pertama adalah melaksanakan penataan stasiun KRL yang terintegrasi dengan Transjakarta juga MRT/LRT.
"Dan perbaikan sistem integrasi angkutan umum melalui Program JakLingko, sehingga mobilitas masyarakat termasuk aksesibilitas pejalan kaki serta integrasi antar moda menjadi teratur dan tertata," tuturnya.
Selanjutnya, pihaknya juga meningkatkan kualitas dan area jangkau angkutan umum di DKI Jakarta sehingga minat masyarakat untuk beralih dari penggunaan kendaaan pribadi ke angkutan umum menjadi lebih tinggi.
Baca Juga: Kemacetan Jakarta Disebut Menurun, Kini Peringkat 46 Kota Termacet Dunia Versi TomTom Traffic Index
"Penambahan dan revitalisasi trotoar, serta penambahan jalur sepeda sehingga meningkatkan minat masyarakat menggunakan moda transportasi yang ramah lingkungan," tuturnya.
Kebijakan lainnya, ia menyebut ganjil-genap juga memberikan kontribusi pada pengurangan tingkat kemacetan. Pihaknya juga menargetkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk kecepatan rata-rata di 41 koridor jalan utama pada jam sibuk terlampaui, yaitu 24,91 km/jam.
“Pemprov DKI terus berbenah menata sistem transportasi di Jakarta supaya memudahkan warga beraktivitas, mobilitas warga menjadi efisien dan kemacetan berkurang, serta mendukung Jakarta sebagai kota yang ramah lingkungan,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Indeks Kemacetan Jakarta Turun ke Peringkat 46, Mekah Paling Lengang
-
Kemacetan Jakarta Disebut Menurun, Kini Peringkat 46 Kota Termacet Dunia Versi TomTom Traffic Index
-
Soal Pemindahan IKN ke Kalimantan, Anggota DPD Tagih Janji Jokowi Atasi Macet dan Banjir di Jakarta
-
Ibu Kota Pindah ke Kaltim, Gubernur Anies Pastikan Jakarta Tetap Macet
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Malam Tahun Baru 2026 Jalur Puncak Berlaku Car Free Night, Cek Jadwal Penyekatannya di Sini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!