Prabowo dapat menentukan sikap kapan pun untuk maju menjadi calon presiden atau calon wakil presiden, kata Muzani.
Anggaran dasar/anggaran rumah tangga Partai Gerindra telah memberikan kewenangan penuh kepada Prabowo sebagai ketua dewan pembina sekaligus ketua umum.
Tetapi biasanya Prabowo tidak mau memutuskan sendiri dan memilih diputuskan melalui rapat partai, kata Muzani.
"Nah cuma, sebagai seorang demokratis, Pak Prabowo biasanya dalam menetapkan suatu keputusan penting, apalagi ini soal negara, soal pemimpin bangsa, soal presiden, beliau biasanya panggil. Ada seremoninya, ini yang juga kita tunggu undangannya," kata Muzani.
Muzani memberi sinyal bahwa partainya akan deklarasi calon presiden tahun ini.
"Tahun ini, tahun ini. Bukan setahun dalam tahun-tahun mendatang, insyaallah," kata dia.
Kader akan all out dukung Prabowo
Kemarin, Muzani mengatakan Prabowo akan maju sebagai calon presiden dalam kontestasi pemilu presiden 2024.
Menurut dia, seluruh kader Partai Gerindra akan all out dalam memenangkan Prabowo.
Baca Juga: Survei INES: Airlangga Hartarto-Ganjar Pranowo Dipasangkan, Pilpres 2024 Cukup Satu Putaran
"2024 Insya Allah akan maju sebagai calon presiden dari Partai Gerindra. Kalau melihat seluruh hasil lembaga survei, Pak Prabowo popularitasnya nomor satu, elektabilitasnya nomor satu, dan kita semua Partai Gerindra, masyarakat Indramayu dan Jawa Barat berada di belakang beliau," kata Muzani dikutip dari Antara.
Hal itu dikatakan Muzani usai meninjau pelaksanaan vaksinasi yang diadakan oleh DPC Partai Gerindra Indramayu bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Indramayu dan Jaringan Rakyat Indonesia Raya.
Muzani menilai Prabowo masih diinginkan masyarakat untuk maju kembali sebagai calon presiden, yang didasari dari hasil rilis sejumlah lembaga survei.
Menurut dia, hasil survei tersebut menunjukkan popularitas dan elektabilitas Prabowo mengungguli kandidat capres potensial lainnya.
Muzani menilai dalam kepemimpinan menuju Indonesia maju dibutuhkan sosok pemimpin yang ideal dan seorang pemimpin tidak boleh salah dalam pengambilan keputusan.
"Apalagi ketika bangsa dan negara Indonesia menghadapi kesulitan seperti saat ini, maka kepemimpinannya harus sudah teruji. Prabowo adalah sosok pemimpin yang sudah teruji dalam suksesi kepemimpinan nasional, baik sebagai ketua umum Partai Gerindra maupun menteri pertahanan," ujarnya.
Berita Terkait
-
Terpopuler: Beda Cara SBY vs Prabowo Tangani Banjir, Medali Emas Indonesia Cetak Rekor
-
Mengapa Cara Prabowo Tangani Bencana Begitu Beda dengan Zaman SBY? Ini Perbandingannya
-
Prabowo Kembali Tinjau Lokasi Banjir dan Longsor di Sumatera Barat
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?