Suara.com - Terdakwa kasus dugaan tindak pidana terorisme, Munarman, menyatakan ada narasi yang dibangun agar seolah-olah Front Pembela Islam (FPI) -organisasi yang telah dibubarkan- berkaitan erat dengan ISIS.
Pernyataan itu dia sampaikan dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur (PN Jaktim) pada Rabu (16/2/2022) dengan agenda pemeriksaan terdakwa.
Awalnya, salah satu anggota tim kuasa hukumnya, Aziz Yanuar bertanya pada Munarman soal nama FPI yang ada dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dan dakwaan dalam kasus tersebut.
Padahal, sejumlah 'oknum' anggota FPI yang masuk dalam BAP tidak menjadi terdakwa sama seperti Munarman.
"Terkait dengan organisasi FPI yang beberapa kali dilibatkan di BAP dakwaan. Padahal tidak menjadi terdakwa di sini. Bisa diceritakan terkait Front Pembela Islam ini, beberapa oknumnya yang memang di duga terindikasi kasus-kasus pidana, sebagai keterlibatan di FPI apa yang dilakukan terkait pelanggaran hukum baik dari FPI?" tanya Aziz.
Secara konkret, kata Munarman, oknum anggota FPI yang tersandung tindak pidana sebenarnya telah diberhentikan -- bahkan dikeluarkan.
Dia mencontohkan nama Zainal Anshori, eks Ketum FPI Lamongan tahun 2010 yang telah diberhentikan sebelum bergabung dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
"Misalnya, Zainal Anshori itu memang dia ketua FPI Lamongan sampai dengan tahun 2010, jadi sebelum dia bergabung ke JAD itu, dia diberhentikan," jawab Munarman.
Munarman melanjutkan, pemberitaan di media massa malah menyebutkan bahwa Zainal Anshori bergabung dengan FPI usai menjadi anggota JAD. Menurutnya, itu adalah bentuk kesalahan informasi.
"Dan ketika ISIS muncul, ada JAD lagi berdiri, dia (Zainal) ditunjuk. Tapi media menyebut seolah-olah Zainal Anshori ini menjadi FPI atau JAD side job. Di situlah miss leading-nya," ungkap Munarman.
Munarman juga mengungkit soal pembubaran FPI oleh pemerintah. Hal itu merujuk pada ceramah Habib Rizieq Shihab yang di-framming seolah-olah mendukung ISIS.
Karena sudah terlanjur dibubarkan, maka harus kasus lain yang harus dicari. Munarman menyebut, kebetulan dirinya mengisi sebagai pembicara di sejumlah daerah seperti Makassar dan Jakarta.
"Karena skenarionya sudah kadung dibubarkan dan tuduhanya FPI dukung ISIS, maka kan harus dicari kasusnya. Harus dicari fakta seolah-olah, maka dicari cari lah. Ketemulah mereka informasi bahwa saya mengisi kegitaan di Makassar dan di Medan itu, sama yang hadir menonton kegiatan di UIN Ciputat itu," paparnya.
Dengan demikian, Munarman berpendapat ada semacam narasi yang dibangun agar seolah-olah FPI mempunyai keterkaitan dengan ISIS. Tujuannya, agar membuktikan bahwa pembubaran FPI adalah langkah yang tepat.
"Itulah yang dijadikan bukti seolah-olah FPI itu bagian erat dengan ISIS. Itu yang mau ditampilkan mereka jadi perkara saya digunakan untuk mebuktikan bahwa keputusan pemerintah pembubaran FPI bahwa FPI kaitanya dengan ISIS sudah tepat. Itu yang diinginkan mereka sebebarnya," ujarnya.
Berita Terkait
-
Di Sidang, Munarman Bantah Pakai Celana Cingkrang hingga Sebut Rekonstruksi Kasus Teroris Sudah Diskenariokan Polisi
-
Ungkap Isi Ceramahnya di Makassar soal Hisbah, Munarman Sebut Densus 88 Salah Paham
-
Dalih Cuma Tamu Acara Baiat di Makassar, Munarman: Saya Tak Bisa Tunjukan Sikap Protes, Bisa Digeruduk Saya
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Mengapa Jakarta Selatan Kembali Terendam? Ini Penyebab 27 RT Alami Banjir Parah
-
Korupsi Pertamina Makin Panas: Pejabat Internal Hingga Direktur Perusahaan Jepang Diinterogasi
-
Mengapa Kemensos Gelontorkan Rp4 Miliar ke Semarang? Ini Penjelasan Gus Ipul soal Banjir Besar
-
Soal Progres Mobil Nasional, Istana: Sabar Dulu, Biar Ada Kejutan
-
Kenapa Pohon Tua di Jakarta Masih Jadi Ancaman Nyawa Saat Musim Hujan?
-
Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda Presiden Prabowo di KTT APEC 2025
-
Wakapolri Ungkap Langkah Pembenahan Polri: Aktifkan Pamapta dan Modernisasi Pelayanan SPKT
-
Pernah Jadi Korban, Pramono Anung Desak Perbaikan Mesin Tap Transjakarta Bermasalah
-
Skandal Whoosh Memanas: KPK Konfirmasi Penyelidikan Korupsi, Petinggi KCIC akan Dipanggil
-
Formappi Nilai Proses Etik Lima Anggota DPR Nonaktif Jadi Ujian Independensi MKD