Suara.com - Ketika lahir, ibu Rob Wilson tidak ingin membawa anaknya pulang ke rumah.
Ini karena sang ibu yang dibesarkan dalam keluarga Katolik tidak dapat menerima kondisi anak keduanya itu.
"Saya tidak tahu bagaimana saya bisa punya anak seperti kamu, dan bagaimana Tuhan memberikan anak seperti itu," demikian perkataan sang ibu dalam ingatan Rob.
Rob yang lahir dengan dua alat kelamin menjalani operasi di tiga hari sejak kelahirannya.
"Karena saya buang air kecil menggunakan penis, dokter memutuskan bahwa saya laki-laki," katanya.
"Mereka menutup vagina saya dengan enam jahitan."
Saudara kandungnya juga cepat menyadari kalau ada yang berbeda dengan Rob.
"Kamu setengah seperti saya dan setengah seperti saudara perempuan kita ya," ujar Rob mencoba meniru tanggapan saudara laki-lakinya.
Prosedur yang harus dilaluinya, seperti operasi, ditambah pemberian tablet testosteron sejak usia delapan tahun telah memunculkan masalah kesehatan dalam tubuh Rob, dan membuatnya dikucilkan dan dihina karena penampilannya yang berbeda.
Baca Juga: Sensitivitas Terhadap Bau Badan Ternyata Sebagian Disebabkan oleh Faktor Genetik
Namun, Rob memiliki 'coping mechanism' atau strategi menghadapi masalah yang tidak biasa.
Di usianya yang keenam, pamannya memberikan sepasang ayam hutan, yang sangat memikat hatinya.
Ini menjadi permulaan dari 'passion' seumur hidupnya dan spesialisasinya dalam ayam Wyandotte Amerika.
Di usianya yang ke-66, Rob dinobatkan sebagai peternak ayam ketujuh terbaik di dunia, dan sudah berkeliling dunia untuk memamerkan kreasi genetik ayamnya yang penuh warna.
Rob tahu dirinya berbeda
Ayam menjadi teman terbaik Rob sejak belia.
Waktu usianya 23 tahun, ia pindah ke Tasmania untuk bekerja di sebuah perusahaan tambang dengan membawa 16 ekor ayamnya.
Berita Terkait
-
Kumpulkan Donasi Rp1 miliar untuk Sumatra, Praz Teguh Butuh Helikopter Buat Salurkan Bantuan
-
Anak Legenda Persib Bandung Tersisih dari Timnas Voli Putri untuk SEA Games 2025
-
Telkomsel Prediksi Trafik Video Streaming Melejit saat NARU 2025, Siapkan Ribuan BTS 5G
-
Harga Bitcoin Desember 2025: Tertekan Aksi Jual, Bertahan di US$ 80.000?
-
5 Rekomendasi Ban Tubeless Supra X 125 yang Aman di Musim Hujan
Terpopuler
- 8 Sepatu Skechers Diskon hingga 50% di Sports Station, Mulai Rp300 Ribuan!
- Cek Fakta: Jokowi Resmikan Bandara IMIP Morowali?
- Ramalan Shio Besok 29 November 2025, Siapa yang Paling Hoki di Akhir Pekan?
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Foot Locker
- 3 Rekomendasi Sepatu Lari Hoka Terbaik Diskon 70 Persen di Foot Locker
Pilihan
-
OJK Selidiki Dugaan Mirae Asset Sekuritas Lenyapkan Dana Nasabah Rp71 Miliar
-
Pasaman: Dari Kota Suci ke Zona Rawan Bencana, Apa Kita Sudah Diperingatkan Sejak Lama?
-
Jejak Sunyi Menjaga Tradisi: Napas Panjang Para Perajin Blangkon di Godean Sleman
-
Sambut Ide Pramono, LRT Jakarta Bahas Wacana Penyambungan Rel ke PIK
-
Penjarahan Beras di Gudang Bulog Sumut, Ini Alasan Mengejutkan dari Pengamat
Terkini
-
Misteri Kayu Gelondongan Hanyut saat Banjir Sumatera, Mendagri Tito Siapkan Investigasi
-
Ketua MPR: Bencana Sumatera Harus Jadi Pelajaran bagi Pemangku Kebijakan Soal Lingkungan
-
Ngerinya 'Tabrakan' Siklon Senyar dan Koto, Hujan Satu Bulan Tumpah Sehari di Aceh
-
IDAI Ingatkan: Dalam Situasi Bencana, Kesehatan Fisik hingga Mental Anak Harus Jadi Prioritas
-
Perempuan yang Dorong Petugas hingga Nyaris Tersambar KRL Ternyata ODGJ
-
Saat Pesisir Tergerus, Bagaimana Karbon Biru Bisa Jadi Sumber Pemulihan dan Penghidupan Warga?
-
DPR Desak Status Bencana Nasional: Pemerintah Daerah Lumpuh, Sumatera Butuh Penanganan Total
-
442 Orang Tewas, Pemerintah Masih Enggan Naikkan Status Sumatra Jadi Bencana Nasional
-
KPK Sita Senpi dari Kontraktor Proyek Reog, Terkait Korupsi Bupati Sugiri Sancoko?
-
Pagi Mencekam di Cilincing: Kepala Sekolah SMP Syahid 2 Tewas Tergantung, Ujian Siswa Ditunda