Suara.com - Kejahatan memang bisa dilakukan dengan apa saja untuk memakan korban. Termasuk dengan cara online dengan menelpon para korban.
Belum lama ini, viral seorang pria mencoba menipu dengan cara video call. Ia menipu calon korbannya untuk mendapatkan nomor identitas.
Sayangnya, penipu tersebut nyatanya mengelabui orang yang salah.
Melansir dari World of Buzz, cerita tersebut berasal dari seorang warga Singapura yang viral karena menampilkan seorang penipu dalam media sosialnya. Ia merekam aksi penipuan tersebut.
Penipu mulanya yang berpura-pura menjadi petugas polisi dengan memasang latar belakang atau background palsu menyerupai pihak berwenang.
Penlipu tersebut menelpon dengan video call dan mengaku berasal dari 'departemen verifikasi' Kepolisian Singapura (SPF).
Dia kemudian menuntut korban untuk menunjukkan NRIC atau NIK untuk tujuan verifikasi.
Namun, penelipu tersebut dikejutkan oleh korbannya sendiri.
Korban bertanya pada pada penipu, "Anda lihat apa yang saya kenakan sekarang?"
Baca Juga: Viral Tawuran Remaja di Pasar Rebo Jaktim, Bekali Diri dengan Sajam
"Oh sial, apa yang kamu bicarakan," kata si penipu.
Ketika calon korban itu mengulangi pertanyaan yang sama, terdengar suara bising dari sang penipu.
"I Love You, Pak," ujar sang penipu yang kemudian memutuskan sambungan video callnya.
Penipu tersebut segera mematikan kamera dan audionya ketika sang korban mengarahkan kamera pada seragamnya.
Korban tersebut mengenakan seragam polisi asli anggota SPF.
Dalam video lanjutan, calon koraban menyatakan bahwa dia merupakan anggota Layanan Nasional (NS) dengan polisi, sehingga ia memiliki seragam kepolisian.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
Terkini
-
Dua Sahabat Satu Mobil Menuju Istana, Hormat Prabowo Bikin Senyum Raja Abdullah II
-
Wamendagri Ribka Haluk Sebutkan TPID Bali Miliki Peran Strategis Dalam Mendukung Program Nasional
-
Dipolisikan ARAH, Ribka Tjiptaning Berani Adu Data: Banyak Korban Kejahatan Soeharto Siap Bersaksi
-
Konsolidasi PPP: Mardiono dan Din Syamsuddin Bahas Kebangkitan Politik Islam untuk Persiapan 2029
-
Soal Pemberian Gelar Pahlawan Soeharto, Waketum Golkar Tak Mau Ada Polemik Berkepanjangan
-
Dinkes DKI Sebut Tak Ada Rumah Sakit Tolak Rawat Pasien Baduy, Hanya Diminta...
-
Politisi PDIP Dukung Pihak yang Gugat Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, Bakal Ikut?
-
Stop 'Ping-pong' Pasien BPJS: Sistem Rujukan Berjenjang Didesak Dihapus, Ini Solusinya
-
Divonis 18 Tahun, Kejagung Bakal Eksekusi Zarof Ricar Terdakwa Pemufakatan Jahat Vonis Bebas Tannur
-
Kasus Korupsi Smartboard Seret 3 Perusahaan di Jakarta, Kejati Sumut Sita Dokumen Penting