Suara.com - Kabar Ukraina mendapatkan serangan dari Rusia sudah memenuhi kolom berita mainstream seluruh dunia. Banyak yang bertanya-tanya, apakah tidak ada yang membantu Ukraina? apakah NATO membantu Ukraina? Anda akan mendapatkan jawbaannya di sini.
Dilansir dari inews.co.uk, Pemerintah negara-negara Barat telah mengutuk tindakan Presiden Rusia Vladimir Putin atas invasi terhadap Ukraina, dan banyak yang telah memberlakukan sanksi ekonomi yang berat. Tetapi, negara-negara tersebut tidak ada yang mengirim pasukan untuk membantu Ukraina dalam mempertahankan diri.
Militer Ukraina telah ditinggalkan sendirian untuk melawan pasukan Rusia setelah Moskow melancarkan invasi skala penuh ke tetangganya pada dini hari, 24 Februari 2022 pagi.
Pada waktu makan siang, 25 Februari 2022, pasukan Rusia mencapai ibu kota Kyiv, mereka terlibat dalam pertempuran sengit dengan militer Ukraina dalam mempertahankan kota mereka. Hampir 200 warga Ukraina termasuk 57 warga sipil telah tewas sejauh ini menurut Pemerintah Inggris. Muncul pertanyaan, apakah NATO membantu Ukraina?
Apakah NATO membantu Ukraina?
Ketika Presiden Putin menyatakan perang, dia memperingatkan negara-negara agar tidak "mengganggu" Ukraina. Meskipun demikian, Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO) mengatakan pihaknya mengutuk serangan Rusia terhadap Ukraina, tetapi organisasi tersebut belum mengirim pasukan ke Ukraina. Ini karena Ukraina bukan anggota aliansi NATO, yang berarti NATO tidak berkewajiban untuk meluncurkan serangan bersenjata terhadap Rusia untuk melindungi Ukraina.
Meski demikian, kabar terkini NATO akhirnya mengumumkan secara resmi pihaknya akan memberikan bantuan untuk Ukraina dalam menghadapi serangan Rusia. Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg mengirimkan pasukan respons NATO yang terdiri dari pasukan darat, udara dan laut serta operasi khusus setelah Rusia serang Ukraina. Selain itu, NATO juga akan mengirimkan bantuan senjata untuk Ukraina
NATO adalah aliansi militer yang terdiri dari 30 negara termasuk Inggris dan Amerika Serikat. Sekutu telah meningkatkan jumlah pasukan di negara-negara NATO di sekitar Ukraina dalam beberapa pekan terakhir.
Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace mengatakan kepada BBC Breakfast bahwa pasukan Inggris tidak akan dikirim untuk berperang "langsung" dengan Rusia. Sementara itu, Presiden Amerika, Joe Biden mengatakan dia tidak akan mengirim pasukan ke Ukraina.
Baca Juga: Roman Abramovich Pamit dari Inggris Gegara Konflik Ukraina, Lepas Saham Chelsea?
Bagaimana NATO bekerja?
Jika Presiden Putin memutuskan untuk memperpanjang serangannya di luar Rusia dan menjadi negara tetangga NATO, seperti Latvia, Lithuania atau Estonia, maka Inggris akan terancam berperang dengan Rusia.
Berbicara di markas NATO di Brussels tepat setelah tengah hari pada hari Kamis, 24 Februari 2022, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyatakan tugas inti NATO adalah melindungi dan membela semua sekutu. Sehingga negara-negara yang tergabung dalam NATO tidak akan berperang secara langsung melawan Rusia seperti yang telah diungkapkan di atas.
Kontributor : Mutaya Saroh
Berita Terkait
-
Rusia Invasi Ukraina, Indonesia Perlu Cari Sumber Gandum Baru
-
Profil Vladimir Putin, Presiden Rusia Pernah Jadi Intelijen KGB yang Kini Pilih Menyerang Ukraina
-
Profil Rusia, Negara yang Kerap Disebut Penyulut Perang Dunia III Punya Senjata Pemusnah Massal Terbesar
-
Kemlu Sebut 153 WNI di Ukraina Dalam Kondisi Aman dan Selamat, 4 Orang di Medan Pertempuran
-
Profil Ukraina: Negara yang Sedang Diinvasi Rusia Ternyata Jadi Pusat Cadangan Pangan Dunia
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
Terkini
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru
-
Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
-
Geledah Kantor dan Rumah Dinas Bupati Lampung, KPK Sita Uang Ratusan Juta Rupiah
-
Pemerintah Bangun 2.603 Hunian Tetap Korban Bencana di Sumatra Mulai Bulan Ini