Sekarang Rusia meluncurkan invasi, situasi di Ukraina tampaknya semakin berbahaya, dan setiap seruan Zelenskyy makin mendesak dan berapi-api.
Pengamat menganggap pidato yang dia buat tepat setelah invasi Rusia dimulai sebagai pidato yang terbaik dalam hidupnya.
Emosional, tak kenal takut, dan tegas, dia mengatakan kepada pasukan Rusia: "Jika Anda menyerang, Anda akan melihat wajah kami, bukan punggung kami!"
Presiden Ukraina juga sangat menguasai seni berkomunikasi melalui Twitter. Setiap beberapa jam dia mencuit pernyataan singkat kepada dunia.
Pada tengah hari, Jumat lalu (25/02) misalnya, ia berterima kasih kepada Swedia dalam bahasa Ukraina dan Inggris atas bantuan militer, teknis, dan kemanusiaan negara itu, seraya menyimpulkan bahwa mereka "membangun koalisi anti-Putin bersama-sama."
Duel di media dengan Vladimir Putin
Ini adalah bagian dari kisah paradoks perang ini: sementara dalam istilah militer, Ukraina kalah senjata oleh Rusia ketika diserang, namun saat tiba pada retorika, Zelenskyy mengalahkan Putin.
Menyusul pidato presiden Rusia selama satu jam yang membingungkan, di mana ia mengakui wilayah separatis di Ukraina timur sebagai republik merdeka, Zelenskyy dari Ukraina meyakinkan rekan-rekannya: "Jangan panik! Kita kuat dan siap untuk apa pun. Kami akan mengalahkan semua orang, karena kami adalah Ukraina!", dan dengan demikian pidato tersebut mencegah kepanikan massal.
Ketika presiden Rusia berbicara tentang klaim tak berdasar tentang "genosida" di Ukraina timur, dan kata-kata kasar tentang "denazifikasi" sebagai dalih untuk perang, hal itu tampak seperti ejekan semata, terutama bagi Zelenskyy.
Baca Juga: Puluhan Warga Sipil Tewas Akibat Invasi Rusia, Presiden Ukraina: Tindakan Mereka Mendekati Genosida
Kepala negara Ukraina - yang tumbuh dalam keluarga berbahasa Rusia - itu adalah orang Yahudi.
Kakeknya, yang bertempur dengan Tentara Merah, kehilangan tiga saudara laki-lakinya dalam holokaus.
Tak sepopuler sekarang Zelenskyy mungkin tidak pernah sepopuler sekarang di Ukraina.
Namun sebelum perang dengan Rusia, banyak orang sebangsanya tidak puas dengan kepala negara mereka.
Dia tidak dapat memenuhi janjinya yang terlalu ambisius ketika dia menjabat tiga tahun lalu: bahwa dia akan mengakhiri konflik di timur negara itu.
Kemajuan yang dibayangkan dalam perjanjian Minsk — yang bertujuan untuk menyelesaikan konflik di Ukraina timur — gagal terwujud; sebaliknya, kesepakatan secara bertahap, hancur sama sekali.
Berita Terkait
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
7 HP Murah RAM 8 GB untuk Hadiah Natal Anak, Mulai Rp1 Jutaan
-
Pesona Kierana Alexandra, Atlet 17 Tahun Pembawa Bendera Indonesia di Penutupan SEA Games 2025
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka