Suara.com - Pakar Hukum Tata Negara, Margarito Kamis memberikan tanggapan mengenai isu Pemilu 2024 ditunda.
Dikutip dari makassar.terkini--jaringan Suara.com, hal tersebut diungkapkan melalui video yang diunggah di Youtube Refly Harun.
Margarito Kamis secara tegas menolak soal wacana penundaan Pemilu 2024.
Menurutnya, seorang presiden jika sudah menjabat terlalu lama akan cenderung gila dan menjadi tirani.
"Pembatasan masa jabatan presiden, membatasi, mencegah agar jangan jadi bajingan!" kata Margarito Kamis, dikutip dari makassar.terkini--jaringan Suara.com, Senin (28/2/2022).
Lebih lanjut, ia menjelaskan, pembatasan masa jabatan presiden agar seorang presiden tidak menjadi penindas.
"Agar presiden tidak menjadi penindas, kalau sudah lama, dia cenderung dia tirani," bebernya.
Selanjutnya, Margarito Kamis memberikan pendapatnya soal teori kerja para pemimpin yang tirani.
Ia mengatakan, presiden tirani bekerja dengan dua cara.
Baca Juga: Wacana Pemilu 2024 Ditunda Jadi Upaya Jegal Anies Baswedan Maju Pilpres, Begini Alasannya
Presiden tirani dapat menggunakan hukum untuk menindas lawan politik.
Kemudian, ia menggunakan senjata langsung untuk menghabisi lawan politiknya.
"Dan tiran-tiran di dunia ini bekerja dengan dua cara, pakai hukum libas lawan-lawan dan pakai senjata melibas lawan-lawan," jelasnya.
Berita Terkait
-
Usulan Pemilu 2024 Ditunda Disebut Demi Jegal Anies Baswedan
-
Sikap Menolak Usulan Penundaan Pemilu 2024 Disebut Bakal Menguntungkan PDIP
-
Meninggal Dunia, Keluarga Ungkap Sakit yang Diderita Paman Presiden Jokowi
-
Wacana Pemilu 2024 Ditunda Jadi Upaya Jegal Anies Baswedan Maju Pilpres, Begini Alasannya
-
Tegaskan Taat Konstitusi, Hasto PDIP: Atasi Kelangkaan Minyak Goreng Lebih Baik Ketimbang Berimajinasi Tunda Pemilu
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Pemerintah Kaji Program Work from Mal, APBI Sebut Sejalan dengan Tren Kerja Fleksibel
-
KSAD Bongkar Ada Upaya Sabotase, Lepas Baut Jembatan Bailey di Wilayah Bencana
-
Lebih Rendah dari Bekasi dan Karawang, Buruh Desak Pramono Anung Revisi UMP Jakarta
-
Panglima TNI Respons Pengibaran Bendera GAM: Jangan Ganggu Pemulihan Bencana
-
Said Iqbal Protes Polisi Blokade Aksi Buruh ke Istana, Singgung Cara Militeristik
-
Setuju Bantuan Asing Masuk, Hasto: Kemanusiaan Bersifat Universal
-
Rakernas PDIP Januari 2026, Hasto: Lingkungan dan Moratorium Hutan Akan Dibahas
-
Kasus Izin Tambang Nikel Konawe Utara Dihentikan, Ini Penjelasan KPK
-
John Kenedy Apresiasi Normalisasi Sungai di Wilayah Bencana, Pemulihan Bisa Lebih Cepat
-
Presiden Buruh: Tidak Masuk Akal Jika Biaya Hidup di Jakarta Lebih Rendah dari Kabupaten Bekasi