Suara.com - Junta Myanmar menggantikan Aung San Suu Kyi di pengadilan tinggi PBB pada Senin (21/02). Mereka berusaha menghentikan kasus dugaan genosida muslim Rohingya.
Aung San Suu Kyi secara pribadi mempresentasikan argumen Myanmar di Mahkamah Internasional (ICJ) ketika kasus genosida terhadap muslim Rohingya pertama kali disidangkan pada Desember 2019, tetapi kemudian dia digulingkan sebagai pemimpin sipil dalam kudeta militer tahun 2021.
Peraih Nobel Perdamaian yang menghadapi kritik dari kelompok-kelompok hak asasi manusia itu sekarang berada di bawah tahanan rumah.
Dalam "keberatan awal” pada Senin (21/02), Myanmar berargumen bahwa pengadilan tidak memiliki yurisdiksi atas kasus tersebut dan harus dibatalkan.
Media lokal Myanmar mengatakan junta memiliki delegasi baru yang dipimpin oleh Ko Ko Hlaing, menteri kerja sama internasional dan Thida Oo, jaksa agung yang menghadiri persidangan secara virtual.
Meskipun keduanya terkena sanksi Amerika Serikat atas kudeta militer. Kasus yang dibawa oleh negara Gambia yang mayoritas penduduknya muslim di Afrika itu menuduh Myanmar melakukan genosida terhadap minoritas Rohingya atas tindakan keras militer berdarah tahun 2017.
ICJ mengeluarkan perintah sementara pada Januari 2020 bahwa Myanmar harus mengambil "semua tindakan” untuk mencegah dugaan genosida terhadap Rohingya.
Tindakan keras berdarah Gambia akan membuat argumen tandingannya pada Rabu (23/02).
Sebelumnya, Gambia menuduh Myanmar melanggar konvensi genosida PBB 1948. Kasusnya pun didukung oleh 57 negara Organisasi Kerja Sama Islam, Kanada, dan Belanda. Sekitar 850.000 orang Rohingya dilaporkan mendekam di kamp-kamp di negara tetangga, Bangladesh, sementara 600.000 orang Rohingya lainnya tetap berada di negara bagian Rakhine di barat daya Myanmar.
Baca Juga: Hukuman Penjara kepada Aung San Suu Kyi Memicu Kemarahan Global
Kasus Rohingya di ICJ telah diperumit oleh kudeta yang menggulingkan Suu Kyi dan pemerintah sipilnya dan memicu protes massa, hingga tindakan keras militer berdarah. Lebih dari 1.500 warga sipil tewas, menurut kelompok pemantau lokal.
Menjelang sidang, NGU atau "Pemerintah Persatuan Nasional” yang didominasi oleh anggota parlemen dari partai terguling Suu Kyi menyebut mereka adalah "perwakilan yang tepat dari Myanmar di ICJ dalam kasus ini.”
Namun, NUG tidak memiliki wilayah dan belum diakui oleh pemerintah asing mana pun dan telah dinyatakan sebagai organisasi "teroris” oleh junta. rw/ha (AFP)
Berita Terkait
-
Sampai Menahan Tangis, Nicholas Saputra Ungkap Keresahan Terdalam Soal Bencana Sumatra
-
Terkuak! Gaji John Herdman Lebih Murah dari STY dan Patrick Kluivert, Bak Langit dan Bumi
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
John Herdman Batal Latih Timnas Indonesia, Pilih Berlabuh ke Honduras?
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri