Suara.com - Pengamat politik Fernando EMaS mengatakan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan tak akan batal.
Sebelumnya, proyek IKN diprediksi batal setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) lengser.
Hal tersebut diungkapkan oleh politisi Partai Gerindra Arief Poyuono.
Menurut Fernando, prediksi yang diungkapkan oleh Arief jelas keliru.
"Tidak semudah itu membatalkan kebijakan yang diputuskan oleh pemerintahan sebelumnya, apalagi sudah mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk pembangunan IKN," kata Fernando, seperti dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Rabu (9/3/2022).
Lebih lanjut, Fernando menyebut pemindahan IKN mungkin bisa dibatalkan apabila disebabkan dua hal.
Menurutnya, pemindahan IKN dapat dibatalkan apabila terjadi sesuatu yang mengancam stabilitas negara.
Selain itu, proyek IKN juga dapat dibatalkan apabila terjadi disintegrasi bangsa.
Akan tetapi, menurutnya sampai saat ini masih dapat terkendali.
Baca Juga: Jokowi Sempat Singgung Penceramah Radikal, KSP: Itu Bukan Mengada-ada
Meski ada beberapa masyarakat yang menolak pemindahan IKN.
"Pemindahan IKN ke Kalimantan Timur akan tetap terlaksana walaupun terjadi pergantian kepemimpinan pada 2024," ujarnya.
Selain itu Fernando mengaku yakin bahwa Presiden Jokowi telah mempersiapkan sosok yang terbaik.
Ia yakin bahwa proses pemindahan kekuasaan tak akan menganggu proyek IKN.
"Beberapa presiden sebelum ini juga sudah berniat memindahkan ibu kota, hal ini berarti ada kebutuhan untuk itu," jelasnya.
Sebelumnya, Arief Poyuono menyebutkan bahwa nasib proyek IKN akan sama seperti rencana Soekarno.
Tag
Berita Terkait
-
Klaim Ogah Campuri soal Isu PAN Masuk Kabinet, Gerindra: Tergantung Presiden, Butuh Atau Enggak
-
Pemkab PPU Lakukan Penyesuaian Regulasi Seiring Pemindahan IKN Nusantara, Hamdam Pongrewa Beberkan Hal Ini
-
Jokowi Sempat Singgung Penceramah Radikal, KSP: Itu Bukan Mengada-ada
-
Diduga Ada Kabar IKN Nusantara Cuma Milik Masyarakat Kaltim, Isran Noor: IKN Milik Bangsa Secara Keseluruhan
-
Ketua Jokowi Mania Bela Munarman soal Kasus Terorisme: Dijadikan Alat untuk Memeras Kekuasaan
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
Terkini
-
"Gibran, Mundur Sajalah": Rismon Minta Mendikdasmen Cabut Surat Ijazah Wapres
-
Said Didu 'Semprot' KSP Qodari Buntut Pernyataan Soal Anggaran MBG: Anda Bukan Perdana Menteri!
-
Said Didu Curiga Ada 'Pembangkangan' di Tubuh Polri, Tim Reformasi Kapolri Salip Bentukan Prabowo?
-
Inflasi di 8 Provinsi Melonjak, Mendagri Tito Minta Kepala Daerah Turun Tangan
-
NasDem Kembali Usulkan Gibran Ngantor di IKN: Agar Tak Mubazir
-
Ditunjuk Jadi Dewan Penasihat Bloomberg New Economy, Tugas Jokowi Apa?
-
Peringati Hari Tani, DPR Gelar Audiensi Reforma Agraria Bersama Petani dan Menteri
-
Demokrasi di Ujung Tanduk: Rocky Gerung dan Mahfud MD Kritik Defisit Nilai Sipil di Indonesia
-
Ribuan Buruh dan Petani Longmarch ke DPR RI, Bawa 9 Tuntutan dalam Peringatan Hari Tani Nasional
-
Ribuan Anak Keracunan dan Makanan Berbelatung, FSGI Desak Moratorium Program Makan Bergizi Gratis