Sudah sejak pertengahan Februari lalu, sebelum invasi Rusia dimulai, AS sudah meminta Saudi dan UAE menambah kapasitas produksinya.
Dalam pertemuan terakhir organisasi produsen minyak dunia, OPEC ditambah Rusia, mereka sepakat tidak mengubah rencana kuota produksi minyak seperti yang sudah ditetapkan awal tahun ini. OPEC memutuskan hanya akan menambah produksi secara perlahan pada 2022.
"OPEC punya tradisi panjang tidak mengubah kuota produksi atau jumlah pasokan atas dasar peristiwa politik,” kata Hasan Alhasan, pengamat di International Institute for Strategic Studies di London, Inggris.
"Mereka hanya berubah untuk merespons perubahan di pasar.” Tekanan berganda Alhasan mengakui AS bisa menambah tekananannya terhadap sekutu di teluk. Lagipula menurutnya, Arab Saudi dkk. tidak memiliki kedekatan dengan Moskow.
Namun saat ini, dia memperingatkan tekanan politik belum akan membuahkan perubahan sikap.
Pasalnya, Eropa belum mengisyaratkan siap berhenti membeli minyak dan gas dari Rusia. Alhasan mengatakan, tanpa sanksi itu, "akan sulit untuk mendorong negara-negara teluk untuk mempertaruhkan diri,” katanya.
"Saya kira, permintaan langsung dari Presiden Joe Biden kepada Mohammed bin Salman akan bisa menggerakkan Saudi untuk meningkatkan produksi,”kata Young.
Dia juga meyakini gelombang sanksi yang dijatuhkan perusahaan swasta terhadap Rusia juga bisa mengubah sikap Riyadh. Saat ini, petugas pelabuhan di berbagai kota besar di dunia sudah menolak melayani kapal tanker Rusia.
Hal serupa juga dilakukan sektor perbankan yang menolak pinjaman kredit bagi pembelian minyak Rusia karena takut sanksi. rzn/pkp
Baca Juga: 5 Fakta yang Belum Diketahui Tentang Negara Terkaya Di Dunia, Terancam Sanksi Rusia?
Berita Terkait
-
Tes Tabrak NCAP Suzuki Baleno Hatchback CBU dari India Hasilnya Mengenaskan
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Jordi Amat Tekankan Satu Hal
-
Klasemen Akhir SEA Games 2025, Kontingen Indonesia Juara 2
-
6 Jam Tangan Murah Anti Air, Tak Kalah dari Smartwatch
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana