Suara.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) blak-blakan menilai wacana tiga periode Presiden Jokowi bisa dilakukan dengan mengubah amendemen UUD 1945.
Melansir wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, meskipun begitu, Juru Bicara DPP PSI Sigit Widodo menegaskan, pihaknya tetap akan menaati konstitusi yang mana presiden hanya bisa menjabat dua periode.
"Sesuai konstitusi saat ini, Pak Jokowi hanya bisa menjabat dua periode. Satu-satunya cara untuk Pak Jokowi menjabat tiga periode, harus ada amendemen konstitusi," kata Sigit Widodo dilansir wartaekonomi, Jumat (11/3).
Menurut Sigit Widodo, untuk mengubah amendemen, hal tersebut hanya bisa dilakukan oleh partai politik di DPR.
Oleh karena itu, Sigit Widodo menegaskan, bahwa PSI tidak bisa turut mengubah aturan tiga periode presiden.
"Jadi, yang harus memutuskan bisa tiga periode atau tidak adalah partai-partai yang ada di DPR, PSI belum punya wakil di DPR RI," ungkap Sigit Widodo.
Sementara itu, wacana tiga periode Presiden Jokowi digaungkan usai adanya keinginan untuk menunda Pemilu 2024.
Hal itu diutarakan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum PAN Zulkifli Hasan, dan Ketum Golkar Airlangga Hartarto yang kompak ingin menunda Pemilu 2024 karena alasan pandemi covid-19.
Setelah wacana itu keluar, ada beberapa pihak yang menginginkan Presiden Jokowi kembali menjabat untuk kali ketiga.
Baca Juga: Lugas! Luhut Mau Sanggupi Jabatan Ini Jika Diminta di 2024 Nanti
Menurut PSI, tiga periode presiden bisa dilakukam dengan amendemen UUD 1945.
"PSI yang jelas selalu taat terhadap konstitusi," kata Sigit Widodo.
Tag
Berita Terkait
-
Luhut Sebut Jokowi Tambah 3 Tahun Lagi, Said Didu: Utang Bisa Rp 20 Ribu Triliun, Rakyat Makin Terpecah Belah
-
Soal Isu Penundaan Pemilu, Jokowi Diminta Tiru SBY Tak Perpanjang Masa Jabatan
-
Luhut Soal Jokowi Tiga Periode: Presiden Taat Konstitusi, Tapi...
-
Besok Jokowi Bakal Berkemah Di Titik Nol IKN Bareng 5 Gubernur Kalimantan, Begini Persiapannya
-
Lugas! Luhut Mau Sanggupi Jabatan Ini Jika Diminta di 2024 Nanti
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Terpuruk Pasca-Muktamar, Mampukah PPP Buktikan Janji Politiknya? Pengamat Beberkan Strateginya
-
Hapus BPHTB dan PBG, Jurus Jitu Prabowo Wujudkan Target 3 Juta Rumah
-
Buntut Bobby Nasution Razia Truk Aceh, Senator Haji Uma Surati Mendagri: Ini Melanggar Aturan!
-
Bongkar 7 Cacat Fatal: Ini Alasan Kubu Nadiem Makarim Yakin Menang Praperadilan
-
MK Hindari 'Sudden Death', Tapera Dibatalkan tapi Diberi Waktu Transisi Dua Tahun
-
Romo Magnis Ajak Berpikir Ulang: Jika Soekarno Turuti Soeharto, Apakah Tragedi '65 Bisa Dicegah?
-
Bye-bye Kehujanan di Dukuh Atas! MRT Jadi Otak Integrasi 4 Moda Transportasi Jakarta
-
Bukan Drama Hukum, Nadiem Makarim Dibantarkan dari Sel Tahanan karena Sakit Ambeien
-
Jejak Riza Chalid Terus Diburu, Kejagung Periksa Saksi Kunci Korupsi Pertamina