Suara.com - Dua partai di luar koalisi pemerintah menyoroti sikap Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang menemui komisioner KPU dan Bawaslu terpilih untuk periode 2022-2027 pada pekan kemarin.
PKS misalnya. Mereka bukan hanya menyoroti Cak Imin, melainkan juga sikap pimpinan DPR lainnya. Sebab mereka secara terpisah dan masing-masing melakukan pertemuan dengan komisioner KPU/Bawaslu terpilih.
Anggota Komisi II DPR Fraksi PKS, Mardani Ali Sera secara tegas mengatakan bahwa pertemuan tersebut tidak etis.
"Pertemuan ini tidak etis. Karena cuma bertemu dengan satu pimpinan. Mestinya dilakukan terbuka dan dihadiri oleh semua pimpinan DPR RI. Asas keadilan dan transparansi perlu dijaga," kata Mardani kepada wartawan, Selasa (15/3/2022).
Apalagi, dikatakan Mardani 7 komisioner KPU dan 5 anggota Bawaslu yang menemui pimpinan DPR itu belum dilantik dan belum ada konsolidasi internal. Kendati DPR sudah mengesahkan keterlilihan mereka yang malalui uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test di Komisi II.
"Pertemuan dengan pihak manapun bisa berpotensi dianggap memberi pengarahan dan itu tidak etis. Semua pihak mesti mendorong dan mendukung komisioner KPU dan Bawaslu untuk bekerja profesional, transparan, adil dan efisien," katanya.
Karena itu, Mardani berpandangan bahwa pertemuan yang digelar antara Cak Imin dan komisioner KPU dan Bawaslu tersebut bisa menjadi contoh buruk bagi awal bekerja yang baik bagi penyelenggara pemilu.
Kode Bahaya
Sementara itu, sorotan kepada Cak Imin juga datang dari Kepala Bappilu DPP Partai Demokrat Andi Arief. Andi Arief yang mengaku telah kenal lama dengan Cak Imin berujar bahwa Ketua Umum PKB itu kukuh terhadap demokrasi.
Hanya saja, belakangan Andi Arief mencurigai ada kode yang sepertinya ingin disampaikan Cak Imin lewat gelagat politik yang ia lakukan.
"Saya sudah kenal lama Cak imin, dia kukuh terhadap demokrasi. Jadi kalau Cak Imin agak anomali, saya mengartikannya Cak Imin memberi kode ke publik bahwa dia dalam tekanan," kata Andi Arief dalam keteranganya.
Andi Arief mengartikan ada dua kode yang ingin disampaikan Cak Imin.
"Pertama, kode akan ada upaya perpanjangan masa jabatan. Kedua, kode soal kemungkinan penundaan dari penyelenggara yang diskenariokan tidak siap pemilu," kata Andi.
"Saya dan Cak Imin sama-sama lulusan UGM dan anak NU. Jadi saya mengerti bahasa langit bahwa Cak Imin memberi kode demokrasi dalam bahaya," tandasnya.
Banyak Disorot
Berita Terkait
-
Reaksi Keras PDIP Ke Luhut Soal Penundaan Pemilu, PKS: Tanda Koalisi Pemerintah Sedang Tidak Baik-baik Saja
-
Akui Dirinya Rutin Pantau Kabar Soal IKN Nusantara, Ketua DPD PKS Kukar Firnadi Ikhsan Takut Kehilangan Suara
-
Maju Jadi Capres 2024, Cak Imin Dapat Dukungan 1000 Kiai
-
Sah! Khoirudin Ditetapkan Jadi Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Gantikan Abdurrahman Suhaimi
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Rp231 M Dibakar, Komisi III DPR: Ini Kejahatan Terencana
-
Jeritan Buruh 'Generasi Sandwich', Jadi Alasan KASBI Tuntut Kenaikan Upah 15 Persen
-
KontraS Ungkap Keuntungan Prabowo Jika Beri Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto
-
Penuhi Permintaan Publik, Dasco: Dana Reses Per Anggota DPR Dipangkas Rp 200 Juta
-
Tari Jaipong Meriahkan Aksi Buruh KASBI di Depan DPR RI
-
Kampung Bahari Digeruduk BNN: 18 Orang Diciduk, Target Operasi Kakap Diburu
-
Targetkan Rumah dengan Lampu Menyala Siang Hari, Dua Residivis Pembobol Rumah Kosong Ditangkap
-
Residivis Spesialis Rumah Kosong Beraksi Lagi di Jakarta Barat: Lampu Menyala Jadi Incaran!
-
Prabowo Bicara Budaya 'Kuyu-kuyu' Pemimpin, Minta Masyarakat Hormati Jokowi: Jangan Dihujat!
-
Puan Blak-blakan Soal Aturan Masuk DPR: 'Kayak ke Rumah Kalian, Tok Tok Tok.. Assalamualaikum'