Suara.com - Direktur Eksekutif Lembaga Survei Kedai Kopi Kunto Adi Wibowo memberikan sentilan kepada Menteri Marves Luhut Binsar Pandjaitan.
Seperti diketahui, Luhut mengklaim ide penundaan Pemilu 2024 didukung oleh 110 juta warganet.
Kunto Adi Wibowo mengatakan, Luhut sebaiknya tidak menggaungkan isu dan wacana penundaan Pemilu 2024.
Ia memberikan saran kepada Luhut agar fokus mengurus investasi di proyek IKN.
"Menurut saya, Pak Luhut sebagai Menko Marves lebih fokus menarik investor ke Ibu Kota Negara Baru (IKN) atau proyek vital di Indonesia," kata Kunto, seperti dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Selasa (15/3/2022).
Lebih lanjut, Kunto menyoroti soal Softbank yang membatalkan investasi di IKN.
Tak hanya itu, Softbank juga menarik 100 miliar dolar AS.
"Angka ini tidak kecil, seharusnya Pak Luhut konsentrasi ke sana saja. Buat apa ngurusin penundaan pemilu?" ungkapnya.
Menurut Kunto, isu penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan presiden seharusnya diserahkan kepada Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD.
Baca Juga: Wacana Pemilu 2024 Ditunda, Yahya Cholil Staquf: PBNU Akan Terima Apa Pun Keputusan Pemerintah
"Pak Luhut ini sering offside, sedangkan urusan dia sendiri jadi tidak selesai. Itu jadi bukti ketidakprofesionalan seorang Luhut ketika menjabat menteri," ujarnya.
Kunto menyoroti pernyataan Luhut yang memperbolehkan wacana soal penundaan pemilu.
"Kalau mewacanakan penundaan pemilu dianggap sah, berarti mewacanakan kudeta presiden boleh dong? Kan, Pak Luhut bilang demokrasi," tandasnya.
Selain itu, Kunto menyebut wacana menurunkan pemerintahan yang sah dengan amandemen seharusnya juga dimungkinkan.
"Akan tetapi, pasti Pak Luhut juga nggak mau kalau ada orang berwacana seperti itu. Nanti dianggap membuat kegaduhan atau ribut," jelasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Tanggapi Big Data Menko Marves Soal Penundaan Pemilu 2024, AHY: Buzzer Emangnya Nggak Bekerja?
-
AHY: Rencana Penundaan Pemilu 2024 Sebuah Pemufakatan Jahat
-
Anggap Wacana Penundaan Pemilu Permufakatan Jahat, AHY Bantah Big Data Luhut: Rakyat Mana yang Mau?
-
Wacana Pemilu 2024 Ditunda, Yahya Cholil Staquf: PBNU Akan Terima Apa Pun Keputusan Pemerintah
-
Soal Big Data 110 Juta Warga Dukung Pemilu 2024 Ditunda, Gus Jazil PKB: Kalau Pak Luhut Baik Hati, Bagilah Kami Datanya
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Imbas Insiden Mobil Terabas Pagar, Siswa SDN Kalibaru 01 Belajar Daring
-
RSUD Aceh Tamiang Kembali Buka, Warga Keluhkan Penyakit Kulit dan Gangguan Pernapasan Pascabanjir
-
BGN Tegaskan Mitra MBG Jangan Ambil Untung Berlebihan: Semangka Jangan Setipis Tisu!
-
Plus Minus Kapolri Ditunjuk Presiden Tanpa Restu DPR, Solusi Anti Utang Budi atau Sama Saja?
-
Polisi Buka Peluang Tersangka Baru dalam Tragedi Kebakaran Ruko Terra Drone
-
Puslabfor 'Bongkar' Ulang TKP Kebakaran, Buru Bukti Jerat Bos Terra Drone
-
Korban Tewas Bencana di Agam Tembus 192 Orang, 72 Masih Hilang
-
Lonjakan Pemilih Muda dan Deepfake Jadi Tantangan Pemilu 2029: Siapkah Indonesia Menghadapinya?
-
MKMK Tegaskan Arsul Sani Tak Terbukti Palsukan Ijazah Doktoral
-
Polisi Kembali Lakukan Olah TKP Terra Drone, Apa yang Dicari Puslabfor?