Suara.com - Delegasi Rusia dan Ukraina dilaporkan bertemu setiap hari melalui konferensi video untuk membahas jalan keluar dari perang yang sudah berlangsung hampir tiga pekan. Negosiasi damai disebut "semakin realistis."
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada hari Rabu (16/03) mengatakan bahwa negosiasi dalam pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina semakin terdengar realistis.
Zelenskyy menambahkan bahwa meski begitu masih butuh waktu bagi kedua negara untuk melanjutkan dialog.
"Pertemuan-pertemuan terus dilanjutkan dan saya diberitahu, negosiasi sudah terdengar lebih realistis. Namun, waktu masih dibutuhkan untuk mencapai keputusan untuk menjadi kepentingan Ukraina," ujar Zelensky dalam postingan videonya.
Dilansir kantor berita Reuters, para pejabat Ukraina berharap perang bisa berakhir lebih cepat, seraya mengatakan Moskow mungkin akan mengajukan persyaratan mengingat kegagalan mereka untuk memaksakan pemerintah baru dengan kekerasan dan habisnya pasukan mereka.
Apa kata Rusia?
Namun, juru bicara Presiden Vladimir Putin, Dmitry Peskov, mengatakan terlalu dini untuk memprediksi jalannya pembicaraan damai.
"Pekerjaan ini sulit dan dalam situasi saat ini faktanya adalah bahwa (pembicaraan) berlanjut kemungkinan positif," kata Peskov.
Delegasi Ukraina dan Rusia dilaporkan bertemu setiap hari melalui konferensi video untuk melakukan pembicaraan damai.
Baca Juga: Demi Bebaskan Wali Kota Melitopol, Ukraina Serahkan Sembilan Tentara Rusia Yang Tertangkap
Ukraina menuntut Rusia untuk mengkahiri serangannya dan menarik pasukannya dari Ukraina.
Sementara Moskow menuntut Kyiv untuk mengakui Semenanjung Krimea milik Rusia dan mengakui Donetsk dan Luhansk di negara bagian timur Ukraina sebagai negara merdeka.
Zelenskyy akan berbicara di Kongres AS
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dilaporkan akan menyampaikan pidato virtual di hadapan Kongres Amerika Serikat (AS) pada hari Rabu (16/03) ketika perang di negaranya yang semakin berkecamuk.
Dalam kesempatan itu, selain memberikan pernyataan tentang situasi di negaranya, Zelensky dilaporkan akan menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Presiden Joe Biden dan "semua teman Ukraina'' atas bantuan dana kemanusiaan senilai US$13,6 miliar (Rp190,4 triliun) yang telah Biden sahkan menjadi undang-undang pada hari Selasa (15/03).
Zelenskyy disebut juga akan menyerukan lebih banyak sanksi yang dijatuhkan ke Rusia dan mendesak negara-negara Barat untuk "menutup langit di atas Ukraina untuk semua rudal dan pesawat Rusia.''
Berita Terkait
-
Beda Silsilah Keluarga Gusti Purbaya vs KGPH Mangkubumi, Siapa Pantas Jadi Raja Solo?
-
4 Film Korea Terbaik Tentang Bobroknya Pemerintahan Otoriter
-
Tema dan Link Download Logo Hari Guru Nasional 2025 Versi Kemenag: Format PNG, JPG dan PDF
-
Tampil Senada Bareng Pacar! Rekomendasi 4 Outfit Couple dari Brand Lokal
-
5 Dosa Masa Lalu Habib Bahar bin Smith, Ulama yang Rahasiakan Pernikahannya dengan Model
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Ulah Camat di Karawang Diduga Tipu Warga Rp1,2 Miliar Modus Jual Rumah, Bupati Aep Syaepuloh Murka
-
Peringatan BMKG: Dua Bibit Siklon Picu Cuaca Ekstrem November 2025
-
Dirikan Biodigister Komunal, Pramono Harap Warga Jakarta Kelola Limbah Sendiri
-
Pramono Setujui SMAN 71 Gelar Pembelajaran Tatap Muka Senin Depan: Yang Mau Daring Boleh
-
Rekam Jejak Arsul Sani: Hakim MK yang Dilaporkan karena Ijazah Doktor Palsu, Ini Profil Lengkapnya
-
Geger Tudingan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, Kampus di Polandia Diselidiki Otoritas Antikorupsi
-
PBHI: Anggota Polri Masih Bisa Duduk di Jabatan Sipil, Asal...
-
Buntut Ledakan SMAN 72, DPR Minta Regulasi Platform Digital Diperkuat: Jangan Cuma Game Online
-
Berakhir di Tangan Massa, Komplotan Copet Bonyok Dihajar Warga di Halte TransJakarta Buaran
-
IUP Raja Ampat Terbit Sebelum Bahlil Lahir, Pakar: Pencabutan 4 Izin Langkah Tepat