Suara.com - Kapal pencari ikan, KM Kuda Laut, tenggelam ketika nelayan sedang mengubah haluan untuk kembali ke Indonesia di wilayah laut perbatasan Indonesia-Australia. Sembilan awak meninggal dunia dan tiga awak berhasil diselamatkan.
Saat kejadian pada 18 Maret 2022, kapal berisi 12 awak, berangkat dari pelabuhan lama Rote Ndao untuk mencari ikan.
Lokasi kecelakaan berada di sekitar 100 nautical mile dari Ashmore Reef, wilayah besar dari Australia.
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha mengatakan telah berkoordinasi dengan KJRI Perth, KRI Darwin, Basarnas, Kementerian Kelautan dan Perikanan serta perwakilan Indonesia di Otoritas Australia.
Tanggal 20 Maret 2022, pesawat patroli Australia berhasil mendeteksi tiga nelayan berada di puing-puing kapal yang karam.
Ketiga nelayan dapat diselamatkan kapal barang berbendera Singapura dan dipindahkan ke kapal patroli Australia.
"Dari tiga tersebut, satu dalam kondisi kritis dan sudah dirawat di rumah sakit, kemudian tanggal 22 Maret, satu kritis diterbangkan dengan helikoter, dua nelayan telah tiba di pelabuhan Darwin 22 Maret," kata dia.
Sembilan nelayan meninggal dunia
Tiga nelayan berhasil diselamatkan, sementara sembilan rekan mereka meninggal dunia.
Baca Juga: Nelayan TPI Lempasing Keluhkan Kelangkaan Solar, Pertamina Patra Niaga Klaim Pasokan Aman
KRI Darwin, kata Judha, telah mengunjungi nelayan yang kritis di rumah sakit.
Dari tiga nelayan yang selamat, salah satu di antaranya terpapar Covid-19.
Pemerintah dan perwakilan RI di Australia telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi NTT serta Pemerintah Kabupaten Rote Ndao untuk menyampaikan informasi dan verifikasi identitas kepada keluarga korban.
"Selanjutnya kami bersama perwakilan RI akan terus memonitor kondisi nelayan dan akan memfasilitasi pemulangan ke Indonesia apabila kondisi sudah memungkinkan," katanya.
Berita Terkait
-
Dari Pesisir Belitung, Lahir Harapan Baru untuk Laut yang Lebih Baik
-
Bukan Meninggalkan, Hanya Mendefinisikan Ulang: Kisah Anak Nelayan di Era Modern
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Laporan CPI: Transisi Energi Berpotensi Tingkatkan Pendapatan Nelayan di Maluku
-
Dari Pinggir Pesisir: Kisah Perempuan Nelayan yang Suaranya Sering Tak Didengar
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat