Suara.com - Habib Bahar bin Smith kembali memberikan kritikan menohok kepada Pemerintah Indonesia. Hal ini setelah ia ditanya mengapa Indonesia tidak bisa kaya layaknya negara Islam lainnya.
Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Habib Bahar menjelaskan bahwa Indonesia baru bisa menjadi negara kaya, jika pemerintah bisa bekerja dengan benar. Pernyataan ini diungkapkan saat menjadi bintang tamu dalam acara YouTube Refly Harun.
Awalnya, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun membacakan sebuah pertanyaan dari sebuah sesi wawancara. Seorang warganet turut menanyakan apakah Indonesia dikutuk.
“Mengapa Indonesia tidak kaya seperti negara Islam lainnya? Apakah Allah mengutuk Indonesia?” ujar Refly membacakan pertanyaan seorang warganet dikutip dari kanal YouTube Refly Harun, Kamis (24/3/2022).
Menanggapi pertanyaan tersebut, Habib Bahar mengatakan bahwa suatu negara bisa kaya dan makmur bergantung oleh kinerja pemerintah. Ia menyoroti banyaknya kasus korupsi di Tanah Air sebagai contoh buruk kinerja pemerintah.
“Bagaimana negara kita mau kaya, kalau urusan akhirat saja dikorupsi? Dana haji dan Alquran saja dikorupsi, apalagi cuma pembangunan jalan,” katanya.
Lebih lanjut, Habib Bahar menegaskan bahwa dirinya lebih memilih untuk dibenci seluruh alam karena menyampaikan kebenaran, ketimbang harus berbohong.
“Saya tak mau seluruh alam mencintai saya karena menyembunyikan kebenaran,” ungkapnya.
Habib Bahar mengaku bahwa dirinya tak pernah diekspos ketika sedang mengajar atau memberikan ceramah dengan bahasa yang lembut. Menurutnya, orang hanya menilai dirinya sebagai sosok radikal dan arogan.
Baca Juga: Kasus Suap Rahmat Effendi, KPK Panggil Sekdis Ketenagakerjaan hingga Pejabat RSUD Kota Bekasi
“Ketika saya sedang bahas akhlak dan adab, tak ada yang masukin. Jadi, orang hanya tahu bahwa Bahar bin Smith radikal, arogan, dan intoleran,” akunya.
Kendati demikian, Habib Bahar mengaku tak mempermasalahkan citra buruk yang diberikan pada dirinya.
“Terserah saja mau bilang apa, saya tak pernah peduli,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Kasus Suap Rahmat Effendi, KPK Panggil Sekdis Ketenagakerjaan hingga Pejabat RSUD Kota Bekasi
-
101 Lokasi Rukyatul Hilal di Indonesia untuk Penentuan Awal Ramadhan 1443 Hijriah
-
Jadi Tahanan Kota Kasus Kredit Macet Bank Sumsel Babel, Hakim Pertanyakan Rekam Medis Terdakwa Aran Haryadi
-
Jadwal Swiss Open 2022 Hari Ini: Jojo hingga Anthony Ginting Berebut Tiket Semifinal
-
Catat! Ini Jadwal Kapal dari Bontang Tujuan Sulsel Jelang Ramadan
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
Terkini
-
Ketakutan! Ledakan Dahsyat di SPBU Kemanggisan Jakbar Bikin Warga Kocar-kacir
-
Pengendara Mobil Gratis Masuk Tol KATARAJA, Catat Harinya!
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny, ICJR Desak Polisi Sita Aset untuk Ganti Rugi Korban, Bukan Sekadar Bukti
-
Duar! Detik-detik Mengerikan Truk Tangki BBM Terbakar di SPBU Kemanggisan Jakbar, Apa Pemicunya?
-
Bantah Harga Kios Pasar Pramuka Naik 4 Kali Lipat, Begini Kata Pasar Jaya
-
Pede Sosok "Bapak J" Mudahkan Kader Lolos ke Senayan, PSI: Sekurangnya Posisi 5 Besar
-
Wacana 'Reset Indonesia' Menggema, Optimisme Kalahkan Skenario Prabowo-Gibran Dua Periode
-
Ketar-ketir, Pedagang Kaget Dengar Harga Sewa Kios jadi Selangit usai Pasar Pramuka Direvitalisasi
-
Pemfitnah JK Masih Licin, Kejagung Ogah Gubris Desakan Roy Suryo Tetapkan Silfester DPO, Mengapa?
-
Perluas Inklusi Keuangan Daerah, Wamendagri Wiyagus Tekankan Pentingnya Peran TPAKD