Suara.com - Staf Khusus (Stafsus) Menkominfo, Prof. Henri Subiakto turut menyoroti pernyataan kontroversial Pendeta Saifuddin Ibrahim. Ia mengakui kaget lihat latar belakan pendidikan Pendeta Saifuddin yang dinilai telah menyinggung umat Islam.
Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Henri Subiakto sama sekali tidak menyangka jika Saifuddin adalah jebolan Universitas Muhammadiyyah Surakarta. Pasalnya, segala omongan Saifuddin tidak sesuai dengan pendidikannya.
Diketahui, Saifuddin belajar ilmu ketauhiddan di perguruan tinggi itu. Namun, Henri Subiakto menyebut semua pernyataan kontroversial Saifuddin bersifat tafsiran yang jelas melenceng jauh dari ajaran yang ada.
Henri bahkan menyebut Pendeta Saifuddin merupakan sosok yang bodoh atau gila.
"Kalau gak bodoh (maka) gila, dan saya gak nyangka kalau dia tuh ternyata sekolah di Ushuluddin, Ushuluddin itu tentang ketauhiddan, belajar tauhid di Universitas Muhammadiyyah Surakarta, saya gak nyangka!" ujar Henri dalam sebuah diskusi yang tayang di TV One, Jumat (25/3/2022).
"Karena saya mengira dia gak tahu mana beda ayat yang sudah pasti tidak boleh diubah sama persoalan tafsir, dia yang diomongkan itu tafsir semua,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Henri mengatakan semua pernyataan kontroversial Saifuddin sangat menyakiti umat Islam. Karena itu, ia mendesak kepolisian segera bergerak dan menangkap Saifuddin, sebelum yang bersangkutan kembali membuat pernyataan-pernyataan gaduh.
“Saya hanya mengatakan ini orang bodoh, orang ngawur, orang menyakiti,” lanjutnya.
Meski meminta polisi segera bertindak, namun di sisi lain, Henri mengakui jika produk hukum di negara ini memang sukar dipakai menjerat pelaku yang diduga menistakan agama, seperti Pendeta Saifuddin ini.
Baca Juga: Menkominfo Usul Pemilu dengan E-Voting, Pakar: Tunggu RUU PDP Rampung Dulu
“Cuma memang di dalam undang-undang di Indonesia itu, tidak ada pasal yang tepat sekali untuk dipakai. Bahkan untuk menjerat dia itu masih abu-abu! Yang namanya hukum bukan bagaimana orang marah lalu hukum mengikuti!” jelasnya.
Sebagai informasi, Saifuddin baru-baru ini melontarkan pernyataan yang memicu kehebohan masyarakat Indonesia. Ia mengatakan ada 300 ayat Alquran yang mengajarkan hal-hal yang menjurus pada perbuatan radikalisme.
Untuk itu, dia meminta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas untuk merevisi Alquran dengan menghapus ratusan ayat suci itu.
Atas pernyataan itu, Saifuddin dilaporkan sejumlah pihak ke polisi atas tuduhan menista agama. Polisi kini telah bergerak dan menaikan status kasus ini ke tahap penyidikan.
Saifuddin sendiri kini diketahui menetap di Amerika Serikat. Polisi sedang berkoordinasi dengan otoritas setempat. Tidak hanya itu, polisi juga mempertimbangkan untuk menjemput paksa Saifuddin dari tempat tinggalnya di Amerika.
Tag
Berita Terkait
-
Menkominfo Usul Pemilu dengan E-Voting, Pakar: Tunggu RUU PDP Rampung Dulu
-
Rara Bongkar Cara Panggil Hujan Pakai Es Batu, Deddy Corbuzier Syok
-
Fakta-fakta Sidang Irjen Napoleon Aniaya M Kece Hingga Tunggu Pendeta Saifuddin Tertangkap
-
Web Akpol Diretas Jadi Situs Judi Online, Peran HP yang Diduga Terlibat Jaringan ISIS
-
5 Kontroversi Pendeta Saifudin Ibrahim: Bahas Fisik 72 Bidadari Surga, Minta 300 Ayat Al-Quran Dihapus
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Harga Diri Bangsa vs Air Mata Korban Bencana Sumatera, Sosok Ini Sebut Donasi Asing Tak Penting
-
Tembus Proyek Strategis Nasional hingga Energi Hijau, Alumni UPN Angkatan 2002 Ini Banjir Apresiasi
-
Implementasi Pendidikan Gratis Pemprov Papua Tengah, SMKN 3 Mimika Kembalikan Seluruh Biaya
-
Boni Hargens: Reformasi Polri Harus Fokus pada Transformasi Budaya Institusional
-
Alarm Keras DPR ke Pemerintah: Jangan Denial Soal Bibit Siklon 93S, Tragedi Sumatra Cukup
-
Pemprov Sumut Sediakan Internet Gratis di Sekolah
-
Bantuan Tahap III Kementan Peduli Siap Diberangkatkan untuk Korban Bencana Sumatra
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK: Bukti Lemahnya Rekrutmen Parpol
-
Era Baru Pengiriman MBG: Mobil Wajib di Luar Pagar, Sopir Tak Boleh Sembarangan
-
BGN Atur Ulang Jam Kerja Pengawasan MBG, Mobil Logistik Dilarang Masuk Halaman Sekolah