Suara.com - Kaum sodom tengah ramai diperbincangan di media sosial. Hal ini bermula lantaran sebuah video seorang guru bernama Pak Ribut yang tengah menjelaskan masalah soal ujian tentang kaum sodom kepada siswanya. Ternyata di Al-Qur'an terdapat kisah Nabi Luth AS dan kaum sodom.
Di dalam Al-Qur'an Nabi Luth AS disebut sebanyak 27 kali, sedangkan kaumnya yakni kaum sodom disebut sebanyak 10 kali. Sebelum mengetahui kisah lengkapnya, simak terlebih dahulu pengertian tentang kaum sodom atau saat ini memiliki julukan Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).
Kaum Sodom meupakan sekelompok orang yang dalam kehidupannya mereka berperilaku menyimpang seperti homoseksual dan lesbian. Di Indonesia sendiri isu tentang kaum sodom sangatlah sensitif karena praktik sodom atau LGBT ditentang baik oleh agama maupun hukum negara.
Namun kaum sodom ternyata sudah ada jauh sebelum agama Islam ada di bumi, tepatnya terjadi pada masa Nabi Luth AS. Lantas seperti apa kisah Nabi Luth AS dan kaum Sodom?
Kisah Nabi Luth AS dam Kaum Sodom
Nabi Luth AS merupakan keponakan dari Nabi Ibrahim AS. Ayah Nabi Luth yang bernama Haran (Abara'an) bi Aza adalah saudara kandung Nabi Ibrahim. Nabi Luth menikah dengan seorang wanita bernama Wali'ah. Keduanya dikaruniai dua putri yakni Raitsa dan Zaghrata.
Nabi Luth diangkat menjadi Rasul kala Nabi Ibrahim masih hidup. Keduanya pernah menyiarkan perintah agama dari Allah di Mesir. Bahkan mereka memiliki sebuah peternakan di sana.
Suatu hari, Nabi Luth mendapat perintah dari Allah untuk mengunjungi dan tinggal sebuah desa bernama Sadum (Sodom), yang terletak di Yordania. Di dalam Al-Qur'an, masyarakat yang tinggal di Sadum memiliki perilaku yang tercela bahkan perbuatannya dianggap melampaui batas. Mereka hidup bebas, tidak mematuhi ajaran Allah. Bahkan hampir semua penduduknya menyukai sesama jenis dan melakukan seks bebas.
Oleh Allah, Nabi Luth diutus untuk menyadakan mereka dan mulai mengikuti ajaran agama yang benar. Sesampainya di sana, Nabi Luth AS sangat terkejut dengan perilaku keji para penduduknya.
Baca Juga: Kisah Nabi Adam AS: Manusia Pertama Diciptakan Allah SWT, Bertemu Hawa hingga Meninggalnya
Selain menyukai sesama jenis, tindak kejahatan di Sadum sangatlah tinggi terutama pencurian. Kaum Sadum merupakan, kaum penyuka sesama jenis pertama yang hidup di bumi. Hal ini dijeskan dalam surah Al-A'raf ayat 80 yang artinya:
"Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu?"
Secara perlahan, Nabi Luth mulai masuk ke wilayah tersebut. Nabi Luth kemudian memberitahu kaum Sodom tentang perbuatannya yang tidak keji dan dibenci oleh Allah. Selain itu, ia juga mengajak para penduduk untuk mengikuti ajaran agama Allah. Namun bukannya sadar, kaum Sodom justru menolak, memusuhi, mengancan dengan keras dan mengusri Nabi Luth dari negeri Sadum.
Sehari-hari, Nabi Luth mendapatkan acaman dan cemooh dan warga. Namun ia tetap tabah dan bersabar menjalani perintah Allah. Ia sekali pun tidak pernah marah atau membalas perbuatan kaum Sodom terhadapnya. Dengan penuh keberanian dan kepeecayaan dalam dirinya, Nabi Luth tetap mengingatkan tentang azab yang akan Allah berikan jika kaum Sodom tidak segera bertaubat.
Nabi Luth memiliki keyakinan, bahwa Allah akan melindunginya dalam setiap dakwah yang ia lakukan kepada kaum Sodom. Setelah sekian lama ia berjuang, satu persatu penduduk mulai mendengarkan kata Nabi Luth dan mereka mulai meninggalkan perbuatan keji tersebut. Meskipun jumlah yang sadar masih tergolong sedikit, namun Nabi Luth tetap gigih dalam perjuangannya.
Orang-orang yang tidak percaya dengan Nabi Luth AS, lantas mengancam akan membunuhnya. Mereka menantang nabi Luth untuk menunjukkan azab Allah yang sering ia sampaikan kepada kaum Sodom. Mendengar hal itu, Nabi Luth memohon dan meminta bantuan dari Allah.
Berita Terkait
-
Kisah Nabi Adam AS: Manusia Pertama Diciptakan Allah SWT, Bertemu Hawa hingga Meninggalnya
-
Surat At Thaha Ayat 41: Kisah Nabi Musa AS Diangkat Menjadi Rasul
-
Kasus Hoaks Babi Ngepet Disamakan dengan Kisah Nabi Ibrahim, JPU: Jangan Gagal Paham
-
Hoaks Babi Ngepet Disamakan Kisah Nabi Ibrahim, Kuasa Hukum: Bohong Demi Kebaikan Boleh
-
Surat Thaha Ayat 41, Kisah Nabi Musa hingga Mukjizat yang Diterimanya
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Ulah Camat di Karawang Diduga Tipu Warga Rp1,2 Miliar Modus Jual Rumah, Bupati Aep Syaepuloh Murka
-
Peringatan BMKG: Dua Bibit Siklon Picu Cuaca Ekstrem November 2025
-
Dirikan Biodigister Komunal, Pramono Harap Warga Jakarta Kelola Limbah Sendiri
-
Pramono Setujui SMAN 71 Gelar Pembelajaran Tatap Muka Senin Depan: Yang Mau Daring Boleh
-
Rekam Jejak Arsul Sani: Hakim MK yang Dilaporkan karena Ijazah Doktor Palsu, Ini Profil Lengkapnya
-
Geger Tudingan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, Kampus di Polandia Diselidiki Otoritas Antikorupsi
-
PBHI: Anggota Polri Masih Bisa Duduk di Jabatan Sipil, Asal...
-
Buntut Ledakan SMAN 72, DPR Minta Regulasi Platform Digital Diperkuat: Jangan Cuma Game Online
-
Berakhir di Tangan Massa, Komplotan Copet Bonyok Dihajar Warga di Halte TransJakarta Buaran
-
IUP Raja Ampat Terbit Sebelum Bahlil Lahir, Pakar: Pencabutan 4 Izin Langkah Tepat