Suara.com - Penembakan yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata kembali terjadi. Akibatnya kontak tembak antara kelompok tersebut dengan aparat keamanan tidak dapat dihindari di Bandara Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua pada Senin (28/3/2022).
Kabar itu lantas dikonfirmasi oleh Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, Komisaris Besar Polisi Ahmad Musthofa Kamal.
"Iya tadi terjadi kontak tembak," kata Kamal saat dikonfirmasi Suara.com, Senin.
Meski begitu, Kamal belum bisa menjelaskan terkait kejadian tersebut. Hingga saat ini ia masih mengumpulkan data lengkapnya.
Penembakan sempat dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata di Bandara Kenyam pada 2018 lalu. Mereka melepaskan tembakan dari ketinggan ke arah bandara.
Kolonel Infantri Binsar Sianipar yang kala itu masih menjabat sebagai Komandan Korem 172 Praja Yakhti Vira mengungkapkan bahwa KKB ingin mengganggu aparat keamanan yang tengah berjaga di bandara Kenyam.
Tidak ada korban pada penembakan tersebut. Kelompok bersenjata itu juga disebutkannya langsung melarikan diri ke hutan.
"Rabu (27/6/2018) tercatat dua kali KKSB menembak-nembak. Namun anggota TNI tidak terpancing untuk membalasnya dan tetap bersiaga di sekitar bandara," kata Kol Infantri Sianipar.
Baca Juga: Mangkrak, Kasus HAM Berat di Paniai Papua yang Diusut Kejagung RI Dianggap Penuh Kejanggalan
Berita Terkait
-
Mangkrak, Kasus HAM Berat di Paniai Papua yang Diusut Kejagung RI Dianggap Penuh Kejanggalan
-
Enam Anggota Marinir Korban Penembakan OPM Dievakuasi ke RSUD Timika
-
Danrem 172 PWY Angkat Bicara Terkait Kabar Prada Yotam Gabung ke OPM
-
Anggota TNI Prada Yotam Bungiangge Dilaporkan Gabung OPM, Komandan Korem: Belum Ada Laporan
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Kuasa Hukum Nadiem Makarim: Kasus Kliennya Mirip Polemik Tom Lembong dan Ira Puspadewi
-
1.131 Aktivis Dikriminalisasi, ICEL dan Koalisi Sipil Desak Kapolri Terbitkan Perkap Anti-SLAPP
-
Kemajuan yang Membebani: Ketika Perempuan Jadi Korban Pertama Pembangunan
-
Kapan Bahasa Portugis Diajarkan di Sekolah? Ini Jawaban Mendikdasmen
-
Geram Legislator Senayan Soal Bandara PT IMIP Beroperasi Tanpa Libatkan Negara: Kedaulatan Terancam!
-
Wamenkes Dante: Sistem Rujukan BPJS Tak Lagi Berjenjang, Pembayaran Klaim Disesuaikan Kompetensi RS
-
Pemprov DKI Gagas LPDP Jakarta, Siap Biayai Warga Kuliah S2-S3 hingga Luar Negeri
-
Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Picu Sorotan, Komisi III DPR Warning Penegak Hukum
-
Ira Puspadewi Cs Dapat Rehabilitasi dari Prabowo, Eks Penyidik KPK: Tamparan Penegak Hukum
-
Heboh Bandara 'Ilegal' di Morowali, Benarkah Diresmikan Jokowi? Fakta Dua Bandara Terungkap