Suara.com - Kasus pemerkosaan seorang gadis berusia 15 tahun oleh tiga pemuda di Kota Banda Aceh telah menggegerkan publik. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA) Bintang Puspayoga turut mengecam kasus tersebut.
Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, tiga pemuda itu telah ditangkap pihak kepolisian setelah diduga menjadi pelaku pemerkosaan seorang gadis. Adapun dugaan kasus pemerkosaan itu terjadi pada Selasa (23/3/2022).
Menteri PPPA Bintang Puspayoga memastikan pihaknya akan memberikan pendampingan untuk memulihkan trauma bagi korban. Ia mengecam keras kasus pemerkosaan yang dilakukan 3 pemuda, dengan dua di antaranya masih berusia di bawah 18 tahun tersebut.
Ia mendesak polisi untuk memberikan sanksi berat bagi pelaku yang sudah dewasa agar menimbulkan efek jera. Namun bagi pelaku di bawah umur, akan dilakukan penanganan yang tepat, dengan harapan bosa memberikan keadilan bagi korban, pelaku, maupun masyarakat secara keseluruhan.
Apalagi, Bintang menyebut kejadian ini tentu meninggalkan luka trauma yang mendalam bagi korban. Kasus ini semakin memprihatinkan mengingat kedua pelaku juga masih di bawah umur.
"Kasus ini sangat memprihatinkan kita semua karena menimbulkan tidak saja luka fisik, tapi juga meninggalkan trauma berat bagi korban seorang yang masih berusia 15 tahun. Memprihatinkan juga karena dua dari tiga pelaku masih masuk kategori anak, yakni berusia di bawah 18 tahun," kata Menteri PPPA Bintang Puspayoga dalam keterangan tertulis, Senin (28/3/2022).
Kini, kasus ini telah direspons dengan cepat oleh Satreskrim Polresta Banda Aceh. Tiga pemuda itu telah diamankan Unit Reskrim Polsek Kuta Baro Polresta Banda Aceh atas dugaan melakukan tindak pidana pemerkosaan dan pelecehan seksual.
"Kami memberikan apresiasi untuk respons cepat ini dan mengharapkan Aparat Penegak Hukum (APH) dapat memberikan hukuman sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar keadilan dapat ditegakkan," ucapnya.
Adapun kasus pemerkosaan itu terjadi di dalam bengkel sepeda motor dan laundry pada Selasa (23/3/2022) dini hari. Korban diperkosa secara bergilir oleh dua remaja dan satu pemuda yang ternyata merupakan temannya sendiri.
Baca Juga: Bejat! Pria di Tangerang Aniaya dan Perkosa Teman Wanita Lalu Ditinggal di Sawah
Ketiga pelaku pemerkosaan tersebut berinisial YA (18), MY (17), dan FJH (17). Mereka berdomisili di Aceh Besar. AKibat perbuatannya, para pelaku akan dijerat dengan pasal 50 Jo pasal 47 Qanun Aceh No. 6 tahun 2014 tentang Hukum Jinayat untuk YA.
Sementara, MY dan FJH yang masih usia anak (di bawah 18 tahun) dijerat pasal 50 Jo pasal 47 Qanun Aceh No. 6 tahun 2014 tentang Hukum Jinayat Jo UU RI No. 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.
Menteri PPA mengatakan, ia telah berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat setempat dan dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Aceh. Nantinya, korban akan dilakukan asesmen oleh Dinas.
Bintang juga memastikan korban akan didampingi psikolog dalam proses trauma healing. Ia pun mendorong peningkatan upaya pencegahan, pengawasan, perlindungan anak dari kekerasan terutama kekerasan seksual.
"Perlu dibentuk Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) dan memfasilitasi peningkatan kapasitas masyarakat peserta PATBM yang sudah ada di daerah. PATBM adalah sebuah gerakan dari jaringan atau kelompok warga pada tingkat masyarakat yang bekerja secara terkoordinasi untuk mencapai tujuan perlindungan anak," katanya.
Salah satu langkah pencegahan dan pengawasan bisa dimulai dari lingkungan sekitar. Masyarakat diharapkan agar segera melaporkan ke kepolisian setempat bila menemukan potensi atau bahkan kemungkinan yang mengarah pada terjadinya kasus kekerasan seksual.
"Sekali lagi kami ingin mengingatkan masyarakat agar memberi perhatian lebih terhadap maraknya kasus kekerasan seksual ini sehingga masyarakat bersama pemerintah daerah dapat mencegah agar tidak ada lagi anak menjadi korban kekerasan dan menjadi pelaku," pesan Menteri PPPA.
Ia juga mengajak semua pihak termasuk korban untuk berani bicara dan mengungkap kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan.
Demi memudahkan aksesibilitas kepada korban atau siapa saja yang melihat, dan mendengar adanya kekerasan dapat melaporkan kasusnya melalui call center Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129 dan WhatsApp 08111 129 129.
"Pemerintah juga telah menyediakan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) di 34 Provinsi dan 204 Kabupaten/Kota yang siap memberikan pendampingan kepada seluruh masyarakat, terutama perempuan dan anak Indonesia," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Bejat! Pria di Tangerang Aniaya dan Perkosa Teman Wanita Lalu Ditinggal di Sawah
-
Viral Video Seorang Gadis Jatuh dari Sepeda Motor Gegara Dengar Klakson, Warganet Beri Peringatan
-
Mahasiswa Minta Pemerintah Stabilkan Harga Kebutuhan Pokok
-
Pengungsi Rohingya di Aceh Tinggal 155 Orang
-
Bikin Emosi, Pria Ini Aniaya dan Perkosa Nenek 71 Tahun
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
'Jangan Selipkan Kepentingan Partai!' YLBHI Wanti-wanti DPR di Seleksi Hakim Agung
-
Tak Tunggu Laporan Resmi; Polisi 'Jemput Bola', Buka Hotline Cari 3 Mahasiswa yang Hilang
-
Skandal Korupsi Kemenaker Melebar, KPK Buka Peluang Periksa Menaker Yassierli
-
Siapa Lelaki Misterius yang Fotonya Ada di Ruang Kerja Prabowo?
-
Dari Molotov Sampai Dispenser Jarahan, Jadi Barang Bukti Polisi Tangkap 16 Perusuh Demo Jakarta
-
BBM di SPBU Swasta Langka, Menteri Bahlil: Kolaborasi Saja dengan Pertamina
-
Polisi Tetapkan 16 Perusak di Demo Jakarta Jadi Tersangka, Polda Metro: Ada Anak di Bawah Umur
-
Skandal 600 Ribu Rekening: Penerima Bansos Ketahuan Main Judi Online, Kemensos Ancam Cabut Bantuan
-
Misteri Foto Detik-Detik Eksekusi Letkol Untung, Bagaimana Bisa Dimiliki AFP?
-
Kebijakan Baru Impor BBM Ancam Iklim Investasi, Target Ekonomi Prabowo Bisa Ambyar