Suara.com - Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Guspardi Gaus menilai pengadaan gorden untuk rumah dinas anggota DPR senilai Rp48,7 miliar merupakan hal yang mubazir dan tidak mendesak.
Karena itu, ia berujar bahwa Fraksi PAN di DPR keberatan dan menolak pengadaan gorden. Apalagi pengadaan gorden, vitrase dan blind itu memakan anggaran senilai Rp80--Rp90 juta untuk setiap rumah. Total ada 505 rumah dinas yang masuk pengadaan tersebut.
"Jadi anggaran negara yang dialokasikan untuk pengadaan gorden di rumah jabatan anggota tidak pas di saat situasi ekonomi yang belum pulih akibat pandemi covid-19 dan naiknya berbagai kebutuhan pokok masyarakat," kata Guspardi kepada wartawan, Selasa (29/3/2022).
Menurut Guspardi anggaran pengadaan gorden puluhan miliar itu lebih baik dialihkan dan diprioritaskan untuk membantu memulihkan ekonomi masyarakat terdampak pandemi.
"Misalkan dialokasikan untuk membantu masyarakat di tengah harga kebutuhan pokok masyarakat yang makin meningkat. Apalagi dalam menyambut puasa Ramadan yang makin mendekat," ujarnya.
Guspardi mengatakan bahwa penganggaran untuk masalah kebutuhan barang di DPR RI bukan berasal dari usulan anggota DPR RI. Usulan anggaran, lanjut Guspardi termasuk pengadaan gorden merupakan kewenangan Kesekjenan sebagai kuasa pemegang anggaran.
"Oleh karena itu lebih baik itu anggaran pengadaan gorden, vitrase dan blind untuk rumah dinas anggota DPR RI ditunda dan diganti anggaran yang lain untuk yang lebih bermanfaat," tandasnya.
Sebut Tak Ada Hengki Pengki
Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar mengklaim pelaksanaan lelang pengadaan gorden untuk rumah dinas anggota DPR RI sudah sesuai mekanimse yang ada.
Hal itu ia sampaikan menyusul adanya sorotan terhadap pengadaan gorden rumah dinas senilai Rp 48,7 miliar. Indra menegaskan bahwa lelang tersebut juga bersifat terbuka.
"Gorden ini kami lakukan dengan mekanisme lelang terbuka dan menekankan di dalam RKS sangat jelas dua kali saya rapat," kata Indra di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (28/3/2022).
Indra sendiri mencurigai pengadaan gorden DPR senilai puluhan miliar itu menjadi polemik lantaran ada pihak yang tidak senang. Pihak yang dimaksud Indra ialah mereka yang kalah dalam proses lelang.
"Jadi beberapa kali lelang yang dilakukan di DPR ini biasanya yang kalah lelang, kemudian bocorin ke media bocorin ke aparat hukum seolah2 ada hengki pengki," kata Indra.
Ia memastikan kembali bahwa tidak ada hengki pengki dalam pengadaan gorden tersebut.
"Enggak ada hengki pengki, enggak ada urusan gitu ya. Mau lelang apapun semua secara prosedural tim pokja ULP di DPR bekerja secara profesional. Itu yang perlu saya sampaikan," kata Indra.
Berita Terkait
-
Lihat Kamar Bung Karno di Loji Gandrung, Ini Reaksi Komedian Denny Cagur
-
Belasan Tahun Tak Diganti hingga Mirip Kain Pel, Gorden buat Satu Rumah Dinas Anggota DPR Habiskan Anggaran Rp 90 juta
-
Anggaran Gorden 505 Rumah Dinas Anggota Dewan Rp 48, 7 M, Sekjen DPR: Saya Gak Tega, Sudah 13 Tahun Seperti Kain Pel
-
Pagi-Pagi Sambangi Gibran di Loji Gandrung, Zulkifli Hasan Titip Muhammadiyah dan NU, Apa Maksudnya?
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
-
Rupiah Bangkit Perlahan, Dolar AS Mulai Terpojok ke Level Rp16.760
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
Terkini
-
Gatot Nurmantyo: Ancaman Terbesar Prabowo Bukan dari Luar, tapi Pembusukan dari Dalam
-
Jakarta Diprediksi Berawan Hingga Hujan Ringan Hari Ini, Cek Titik Lokasinya
-
Pangan Ilegal dan Ancaman Kesehatan Jelang Nataru, Apa yang Harus Kita Ketahui?
-
Waka BGN: Tidak Ada Paksaan Anak Libur Ambil MBG di Sekolah
-
10 Jalan Tol Paling Rawan Kecelakaan, Belajar dari Tragedi Maut di Tol Krapyak
-
Arief Rosyid Dukung Penuh Bahlil: Era Senior Atur Golkar Sudah Berakhir
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
BNI Salurkan Bantuan Pendidikan dan Trauma Healing bagi Anak-Anak Terdampak Bencana di Aceh