Suara.com - Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menilai, bahwa sangat disayangkan jika para kepala desa dimanfaatkan masuk ranah politik dengan mendorong wacana memeperpanjang masa jabatan presiden menjadi 3 periode.
Pernyataan Herzaky tersebut menanggapi Surtawijaya yang mengklaim sebagai Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia atau APDESI yang menyatakan mendukung wacana perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo tiga periode. Surtawijaya menyebut kalau APDESI siap deklarasi dukung Jokowi tiga periode.
"Kasihan ini kepala desa yang seharusnya fokus pada upaya pembangunan di desanya, malah didorong-dorong untuk masuk ranah politik, apalagi kalau ternyata dibarter dengan pencairan dana untuk desanya," kata Herzaky kepada wartawan, Kamis (31/3/2022).
Menurutnya, jika benar demikian hanya akan menimbulkan konflil horizontal di desanya masing-masing. Ia mengatakan, masyarakat desa yang tidak sependapat dengan para kepala desanya, bisa melakukan perlawanan, dan memunculkan konflik baru di grass root.
"Masyarakat sedang susah, kini mau dibelah di grass root oleh segelintir oligarki elit. Jahat sekali elite-elite yang berupaya terus mendorong usulan tiga periode dengan mengorbankan rakyat di akar rumput," tuturnya.
"Kasihan ini Pak Jokowi kalau situasi seperti ini terus terjadi," sambungnya.
Ia mengatakan, seharusnya Jokowi meninggalkan legacy yang baik mewariskan demokrasi yang semakin matang di Indonesia.
"Tapi, akibat ambisi dan kelakuan segelintir elit di sekelilingnya, malah nantinya bisa dikenang sebagai pemimpin yang membelah negeri ini polarisasi dan konflik horizontal antar rakyat di tingkat akar rumput. Dianggap merusak demokrasi dan mengangkangi konstitusi demi ambisi segelintir elit," tuturnya.
Lebih lanjut, Herzaky kemudian mempertanyakan apakah Jokowi tak ingin seperti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menjalan trasisi kepemimpinan dengan baik di 2014.
"Ketika Bapak SBY melakukan transisi kepemimpinan nasional di negeri ini untuk pertama kalinya dengan damai dan mulus? Apakah Bapak Presiden Joko Widodo tidak ingin dikenang dengan legacy-nya sebagai sosok pemimpin nasional yang menguatkan praktek kenegaraan yang baik dan sesuai dengan konstitusi?," tandasnya.
Diketahui sebelumnya, Surtawijaya menjelaskan, dukungan tersebut bukan semata-mata keinginan mendadak dari para kepala desa.
Namun ia menganggap kalau Apdesi memiliki utang kepada Jokowi yang sudah mengabulkan tuntutan, di mana salah satunya ialah mengubah aturan mekanisme gaji kepala desa dari tiga bulan sekali menjadi satu bulan sekali.
"Beliau kabulkan. Sekarang kita punya timbal balik, beliau peduli sama kita," ujarnya.
Awalnya, Apdesi hendak melakukan deklarasi bersamaan dengan Silahturahmi Nasional (Silatnas) Apdesi 2022 yang digelar pada hari yang sama. Namun, Surtawijaya menyebut sempat dilarang oleh sejumlah pihak.
"Tadinya mau hari ini, dilarang sama semua. Saya capek dilarang sono-sini," ucapnya.
Berita Terkait
-
Orang Kesayangan Presiden Jokowi, Ainun Najib Protes Perpanjangan Presiden Tiga Periode: Sesuatu yang Hina
-
Ojan Sisitipsi Direhab 3 Bulan, Pasangan Non Muhrim Dicambuk
-
Emil Dardak Terpilih Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur: Mohon Doa Restunya
-
Heboh karena Dukung Jokowi Tiga Periode, Ketum APDESI Protes Nama Asosiasinya Dicatut untuk Kepentingan Politik
-
Ingin Presiden Jokowi Menjabat 3 Periode, Ketua Umum Apdesi : Beliau Peduli Sama Kita
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
Terkini
-
Asrama Mahasiswa Aceh di Tembalang Mendadak Haru Biru, Haji Suryo dan Slank Bawa Bantuan
-
Prabowo Sindir Pejabat 'Wisata Bencana': Jangan Datang Hanya untuk Foto-foto!
-
350 Kios Hangus, Pengelola Pasar Kramat Jati Siapkan Relokasi Sementara Lewat Sistem Undian
-
Waspada Banjir Rob, Pesisir Jakarta Terancam Sepekan ke Depan
-
Roy Suryo Tunjukkan Kejanggalan 'Mecothot' Ijazah Jokowi: 99,9 Persen Palsu!
-
Saat Bendera Putih Berkibar di Aceh, Peneliti UGM Kritik Pemerintah Tak Belajar Hadapi Bencana
-
Roy Suryo Bawa Ijazah UGM Asli ke Polda Metro, Klaim Punya Jokowi Tidak Presisi
-
350 Kios Pasar Induk Kramat Jati Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp10 Miliar
-
Selang Urine Tertinggal di Ginjal Pasien, Dokter RS Borromeus Divonis Langgar Disiplin
-
7 Siswa Korban Insiden Mobil MBG di SDN 01 Kalibaru Kembali Sekolah, Polisi Beri Trauma Healing