Apa tanggapan Rusia?
Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia menuduh Ukraina memanipulasi opini internasional, melakukan kekejaman dan dipimpin oleh Nazi.
Dia mengatakan Rusia berusaha membawa perdamaian ke "tanah Donbas yang berlumuran darah."
Koresponden DW di Ukraina Nick Connolly mengatakan sangat menyakitkan melihat bagaimana pembunuhan di Bucha dilakukan.
Dewan Keamanan PBB tetap tak berdaya merespons krisis yang terjadi di Ukraina.
Zelensky pun mengatakan bahwa PBB lebih baik bubar jika tidak bertindak secepatnya menghentikan invasi Rusia.
Rusia adalah salah satu dari lima anggota tetap DK PBB, yang memiliki kekuatan untuk menolak resolusi apa pun di majelis itu.
Akibatnya badan tersebut selalu kesulitan bila membuat pernyataan atau perintah apa pun yang tidak menyenangkan bagi Rusia, Cina, AS, Inggris, atau Prancis.
Pada hari Senin (04/04), duta besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengatakan dia akan memperkenalkan resolusi kepada 193 anggota Majelis Umum untuk memblokir peran Rusia di Dewan Hak Asasi Manusia PBB.
Baca Juga: Bucha: Satu Keluarga Kepala Desa Ukraina Ditemukan Setengah Terkubur
Apa yang terjadi di Bucha?
Dokumentasi yang beredar luas menunjukkan warga sipil, beberapa dengan tangan terikat di belakang, tewas berserakan di jalan-jalan Bucha.
Hal tersebut telah menuai kecaman keras atas tindakan Rusia di Ukraina. Seruan untuk sanksi yang lebih keras serta penangguhan Rusia dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB semakin bergema.
Jaksa Agung Ukraina Iryna Venediktova mengatakan sedikitnya 410 mayat warga sipil telah dipindahkan dari Bucha dan kota-kota terdekat lainnya yang baru-baru ini direbut kembali dari pasukan Rusia.
Sebelumnya, Zelensky mengatakan 300 mayat ditemukan di Bucha. rap/pkp (AP, Reuters)
Berita Terkait
-
Hasil Piala Liga: Alejandro Garnacho Bawa Chelsea ke Semifinal Usai Jungkalkan Cardiff City
-
Rizky Ridho Batal Catatkan Sejarah, Ini Pemenang Puskas Award 2025
-
KPK Periksa Gus Yaqut soal Aliran Dana PIHK Hingga Kerugian Negara
-
Lebih dari 2 Dekade Melantai di Bursa Efek Indonesia, Harga Saham BBRI Telah Naik 48 Kali
-
Gaji PPPK Tidak Utuh? Cek Fakta dan Aturan Resminya
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
KPK Periksa Gus Yaqut soal Aliran Dana PIHK Hingga Kerugian Negara
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara