Suara.com - Wacana penundaan pemilu memang belakangan muncul dan menjadi perhatian publik.
Bahkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan sempat mengklaim bahwa ia memiliki big data terkait warga yang sutuju dengan penundaan Pemilu 2024.
Dalam hal ini, Ketua DPRD RI yang juga kader PDIP, Puan Maharani menegaskan bahwa pemilu seharusnya dijalankan sesuai keputusan bersama dan tak ditunda.
"Pertama itu [penundaan pemilu] di luar undang-undang dan konstitusi," ungkap Puan seperti yang dikutip dari wawancara Narasi, Minggu (10/4/2022).
"Dan tahapan-tahapan pemilu sudah disepakati oleh pemerintah, DPR, dan KPU bahwa penyelanggaraannya itu akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024," tambahnya.
Ia menyatakan bahwa seharunya kesepakatan tersebut perlu dihormati dan dihargai.
Saat ditanya bagaimana tanggapan Puan sebagai salah satu representasi PDIP soal penyataan penundaan pemilu khusunya soal big data, ia menyatakan tak akan terpengaruh.
"Saya enggak mau terpengaruh oleh big data, atau apa penjelasan yang sempai beredar luas di media itu," kata Puan.
"Apalagi kalau sampai mengklaim pemilih PDI Perjuangan juga menyetujui adanya penundaan pemilu," tambahnya.
Baca Juga: Viral Fenomena Pusaran Angin Terjadi di Danau Toba, Begini Penjelasan BMKG
Menurutnya, secara internal PDIP juga memiliki data mengenai potensi pemilihnya.
"Kami juga mempunyai data dalam artian bukan big data, siapa pemilik kita siapa yang kemudia secara loyal tetap akan memilih PDIP," imbuhnya lagi.
Seperti diketahui, wacana penundaan pemilu menjadi bola liar di kalangan elit politik dan pemerintah. Bahkan Luhut Binsar pernah mengklaim ada ratusan jutaan orang di media sosial yang setuju terkait wacana penundaan Pemilu 2024.
Luhut mengatakan bahwa ratusan juta orang itu menginginkan presiden Jokowi memperpanjang masa jabatannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
'Acak-acak' Sarang Narkoba di Kampung Bahari Jakut, Kos-kosan Oranye jadi Target BNN, Mengapa?
-
Media Asing Soroti Progres IKN, Kekhawatiran soal Lingkungan dan Demokrasi Jadi Perhatian Utama
-
Sandi 'Tujuh Batang' dan Titah 'Satu Matahari' yang Menjerat Gubernur Riau dalam OTT KPK
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Rp231 M Dibakar, Komisi III DPR: Ini Kejahatan Terencana
-
Jeritan Buruh 'Generasi Sandwich', Jadi Alasan KASBI Tuntut Kenaikan Upah 15 Persen
-
KontraS Ungkap Keuntungan Prabowo Jika Beri Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto
-
Penuhi Permintaan Publik, Dasco: Dana Reses Per Anggota DPR Dipangkas Rp 200 Juta
-
Tari Jaipong Meriahkan Aksi Buruh KASBI di Depan DPR RI
-
Kampung Bahari Digeruduk BNN: 18 Orang Diciduk, Target Operasi Kakap Diburu
-
Targetkan Rumah dengan Lampu Menyala Siang Hari, Dua Residivis Pembobol Rumah Kosong Ditangkap