Suara.com - Masa kepresidenan Joko Widodo (Jokowi) kerap diwarnai dengan aksi demonstrasi mahasiswa terkait dengan berbagai isu yang muncul di masa kepemimpinannya. Ratusan hingga ribuan mahasiswa turun ke jalan tergabung menjadi massa aksi yang turut melayangkan aspirasi mereka terhadap segudang permasalahan yang terjadi di masa kepemimpinan Jokowi.
Mulai dari permasalahan kebijakan yang dinilai merugikan, hingga menuntut tanggung jawab pemerintah terhadap jabatannya turut menjadi bahan aksi demonstrasi mahasiswa.
Lantas, seperti apa deretan demonstrasi yang terjadi di era kepresidenan Jokowi? Simak daftar berikut.
1. Demo tolak RUU KUHP
Pada September 2019, gedung DPR/MPR RI, Jakarta dipenuhi oleh massa aksi mahasiswa yang berdiri di depan pintu gerbang gedung parlemen. Massa aksi tersebut bertujuan untuk menyuarakan penolakan mereka terhadap RUU KUHP (Kitab Undang-undang Hukum Perdana).
Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi menggeruduk gedung parlemen untuk melayangkan kekecewaan mereka tentang RUU KUHP yang mereka nilai memuat poin-poin yang bermasalah dan merugikan masyarakat.
2. Demo tolak revisi UU KPK
Tidak hanya menyoal RUU KUHP, pada kesempatan yang sama, aksi massa mahasiswa juga melayangkan penolakan mereka terhadap revisi UU KPK. Revisi tersebut dinilai melemahkan kekuatan KPK untuk mengentaskan korupsi di Indonesia. Sehingga, aksi massa yang sama di gedung parlemen melayangkan kekecewaan mereka terhadap revisi UU KPK.
3. Demo tolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja
Baca Juga: Demo 11 April di Gedung DPR Diwarnai Lemparan Batu, Polisi Tembakkan Gas Air Mata ke Perusuh
Puncak pergerakan aksi massa mahasiswa secara besar-besaran terjadi pada awal tahun 2020 silam dengan adanya RUU Cipta Lapangan Kerja (Cilaka) yang akhirnya disahkan menjadi RUU Cipta Kerja sebagai bagian dari serangkaian undang-undang sapu jagat (Omnibus Law)
Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi memadati berbagai titik demonstrasi di seluruh Indonesia. Yogyakarta sebagai kota pelajar juga dipadati dengan massa aksi yang tergabung dalam gerakan 'Gejayan Memanggil' sebagai salah satu pergerakan menolak omnibus law tersebut.
Tidak hanya mahasiswa, ratusan buruh juga turut menyuarakan penolakan mereka terhadap undang-undang yang mereka nilai merugikan pekerja dan hanya menguntungkan segelintir pihak saja. Bahkan, perumusan naskah undang-undang tersebut juga dinilai tidak melibatkan rakyat kecil dalam penyusunannya.
"Sampai saat ini rakyat termasuk kaum buruh petani nelayan tidak menerima draf RUU cipta kerja omnibus law tersebut mengulang kembali isi atau konten pun tidak ada yang berubah," tutur Presiden Partai Buruh Said Iqbal.
4. Demo memperingati 7 tahun Jokowi berkuasa
Aksi massa mahasiswa juga terjadi sebagai peringatan 7 tahun Jokowi berkuasa yang digelar pada Oktober 2021 yang lalu. Mereka melayangkan belasan tuntutan terhadap pemerintah terkait dengan kinerja pemerintah, UU Cipta Kerja, serta tuntutan-tuntutan lainnya terkait dengan hak-hak rakyat seperti kebebasan berekspresi.
Berita Terkait
-
Temui Massa Mahasiswa Pendemo di DPR, Kapolri Pesan ke Bawahan: Jaga Adek-Adek Kita
-
Polsek Palmerah Amankan 9 Terduga Penyusup Aksi Demo 11 April di Depan Gedung DPR
-
Kecewa dengan Janji Manis Pemerintah, ARPI Gelar Demo Tolak Perpanjangan Presiden 3 Periode di Bundaran UGM
-
Demo 11 April di Gedung DPR Diwarnai Lemparan Batu, Polisi Tembakkan Gas Air Mata ke Perusuh
-
Salat Asar di Tengah Demonstrasi, Massa Mahasiswa Wudu Pakai Air Kolam Patung Kuda
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka