Suara.com - Polres Metro Jakarta Selatan telah membantah adanya dugaan penyiksaan yang berujung tewasnya seorang tahanan narkoba bernama Freddy Nicolaus Andi S Siagian. Polisi menegaskan, Freddy tewas karena penyakit HIV yang dia idap sejak lama.
Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) dalam hal ini membenarkan jika Freddy mempunyai penyakit HIV dan jantung. Meski demikian, KontraS tetap menduga kuat jika Freddy tewas karena disiksa.
"Benar Freddy mengidap HIV dan penyakit jantung. Namun, dugaan kami itu bukan menjadi penyebab utama tewasnya korban," kata Badan Pekerja KontraS, Rivanlee Anandar kepada Suara.com, Rabu (13/4/2022) hari ini.
Rivanlee menyatakan, selama proses penahanan, Freddy sudah menyampaikan trtksit penyakitnya kepada pihak kepolisian. Dia juga sempat meminta bantuan kepada rekannya di luar tahahan untuk memberikan makan.
"Karena berdasarkan keterangan Freddy, saat di tahanan dia kesulitan untuk mendapatkan makanan yang cukup mengingat keadaannya yang positif HIV dan memiliki riwayat jantung," ucap dia.
Hingga kekinian, lanjut Rivanlee, pihak keluarga, rekan, hingga pendamping Freddy belum mendapatkan hasil visum ihwal penyebab kematian. Hal itulah yang membikin KontraS kesulitan untuk membuktikan kalau Freddy diduga tewas karena dianiya.
"Keluarga dan rekan korban juga mengajukan visum, namun hingga kini belum dimiliki keluarga dan rekan korban, bahkan pendampingnya.Ini yang menyulitkan kami untuk membuktikan alasan mengapa dia tewas," jelas Rivanlee.
Atas hal itu, KontraS menyatakan bahwa Polres Metro Jakarta Selatan tidak terbuka untuk mengungkap penyebab tewasnya Freddy.
"Kami bisa menyimpulkan bahwa Polres Metro Jakarta Selatan tidak cukup terbuka dalam mengungkap peristiwa ini," beber Rivanlee.
Baca Juga: Ungkap 2 Kasus Narkoba Saat Ramadhan, Ditresnarkoba Amankan 21 Paket Sabu Siap Edar
Tidak hanya itu, KontraS juga menyoroti soal dugaan 'jual beli kamar' di lingkungan Polres Metro Jakarta Selatan. Data KontraS menyebutkan bahwa Freddy sempat meminta bantuan rekannya untuk membeli 'kamar'.
"Dan kami butuh kejelaskan Polres Metro Jakarta Selatan. Hal ini yang mempersulit melakukan pengungkapan," jelas Rivanlee.
Rivanlee mengatakan, kabar Freddy meninggal karena penyiksaan pertama kali disampaikan oleh pihak keluarga dan rekannya. Hal itu dibuktikan dengan adanya bekas luka yang ditunjukkan dan terlihat pada jenazah Freddy ketika keluarga dan rekannya mengunjungi Rumah Sakit Bhayangkara.
"Berdasarkan keterangan Freddy yang disampaikan ke rekannya, dia bilang sejak masa penangkapan, itu dia mengalami beberapa praktik kekerasan baik dipukul pakai benda tumpul, tangan kosong, dan beberapa hal lainnya," tutup Rivanlee.
Kata Polisi
Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Ridwan Soplanit mengatakan, tewasnya Freddy telah didukung dengan bukti yang ada dari pihak rumah sakit maupun dokter. Dia menyatakan bahwa Freddy meninggal karena mengidap penyakit HIV.
Berita Terkait
-
KontraS: Wacana Penundaan Pemilu Digulirkan Dari Lingkar Istana, Dilakukan Secara Rapi dan Sistematis
-
Ungkap 2 Kasus Narkoba Saat Ramadhan, Ditresnarkoba Amankan 21 Paket Sabu Siap Edar
-
Polda Metro Jaya Bantah Ada Anggota DPR RI Tertangkap Kasus Narkoba di Jakarta Barat
-
Diterpa Kabar Bohong Penangkapan Kasus Narkoba, Anggota DPR Agung Widyantoro Sampai Kaget dan Istigfar
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
Terkini
-
Pohon Tumbang Ganggu Layanan MRT, Gubernur Pramono: Sore Ini Kembali Normal
-
Dugaan Cinta Terlarang Perwira Polisi dan Dosen Untag: AKBP B Dipatsus, Kematian DLV Masih Misteri
-
Jangan Takut Lapor! KemenPPPA Tegaskan Saksi dan Korban KBGO Tak Bisa Dituntut Balik
-
Gerak Dipersempit! Roy Suryo Cs Resmi Dicekal ke Luar Negeri di Kasus Ijazah Jokowi
-
KPK Serahkan Rp 883 Miliar Hasil Perkara Investasi Fiktif ke PT Taspen
-
Analis 'Tampar' Mimpi Kaesang di 2029: PSI Partai Gurem, Jokowi Sudah Tak Laku Dijual
-
Waspada! Menteri Meutya Ungkap Anak-Anak Jadi Sasaran Empuk Penipuan Belanja Online
-
'Lanjut Yang Mulia!' Momen 8 Terdakwa Demo Agustus 2025 Nekat Jalani Sidang Tanpa Pengacara
-
Pemkab Jember Siapkan Air Terjun Tancak Sebagai Destinasi Unggulan Baru
-
Gara-gara Pohon Mahoni 'Raksasa' Usia 1 Abad Tumbang, 524 Penumpang MRT Jakarta Dievakuasi