Suara.com - Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati menargetkan dalam dua tahun mendatang angka stunting bisa turun menjadi 15%. Saat ini, berdasarkan survei, angka stunting di Kabupaten Mojokerto masih di angka 27,4%.
Untuk mencapai target tersebut, perlu ada upaya-upaya konkret. Misalnya, melalui pencegahan, Pemkab Mojokerto membentuk 856 tim pendamping keluarga guna mempercepat penurunan bayi stunting. Mereka terdiri dari bidan, kemudian PKK, kemudian Kader KB.
"Ada 856 tim pendamping keluarga yang sudah kita bentuk, satu tim terdiri dari 3 orang, dan itu sudah sangat cukup. Karena satu desa itu ada 2 sampai 3 tim, sehingga percepatan penurunan stunting bisa dilakukan," kata Ikfina.
Menurut Ikfina, penanganan balita yang terindikasi stunting juga menjadi hal yang penting. Menurutnya, ini perlu mendapatkan penanganan yang spesifik hingga bisa tumbuh dengan normal.
"Yang lebih penting adalah bagaimana kita melakukan pencegahan jangan sampai ada stunting-stunting baru, dari para calon pengantin dan ibu-ibu hamil," kata Ikfina.
Perlu diketahui, pembentukan ini merupakan hasil kerjasama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKN) dengan Pemkab Mojokerto dan Tim Penggerak Kesejahteraan Keluarga (TPKK) Mojokerto. Diharapkan dengan tim ini, percepatan penurunan stunting di Kabupaten Mojokerto bisa dilakukan.
Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo mengungkapkan, saat ini angka bayi stunting di tingkat nasional mencapai 24,3 persen. Ia mentargetkan di tahun 2024 mendatang, angka stunting bisa turun diangka 14 persen. Lantaran Indonesia akan memasuki periode Indonesia emas.
"Di tahun 2025 ada namanya bonus demografi, kalau kita stuntingnya masih satu diantara empat stunting masih susah sekali memanfaatkan bonus demografi," kata Hasto.
Untuk itu, percepatan penurunan stunting terus dilakukan. Untuk tahun ini, ia mentargetkan angka stunting di Indonesia turun menjadi 21,4% sesuai dengan harapan Presiden Joko Widodo. Untuk itu, saat ini BKKBN terus getol menggandeng semua pihak untuk bahu-membahu guna melakukan percepatan penurunan stunting.
Baca Juga: Menkes Budi Gunadi Soal Pencegahan Stunting: Perbanyak Konsumsi Protein Hewani
"Percepatan penurunan stunting juga sekaligus untuk program keluarga, maka tadi ada program orang tua hebat yang digagas Ketua PKK Jatim, ini semua muaranya pada kualitas keluarga," jelas Hasto.
Selain itu, upaya konkrit lainnya yang dilakukan yakni dengan membentuk struktur dari pusat hingga tingkat bawah. Seperti yang dilakukan di Mojokerto dengan membentuk 856 tim pendamping keluarga. Dimana mereka terdiri dari bidan, kemudian PKK, kemudian Kader KB.
"Keluarga itu kita dampingi, supaya keluarga itu ya kalau nikah periksa dulu, kalau mau hamil sehat dulu dan seterusnya," tukas Hasto.
Sebagai informasi, acara yang digelar di Pendopo Graha Maja Tama itu juga dilakukan launching tim Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R) ditingkat SMP dan SMA se-Kabupaten Mojokerto. Diharapkan keberadaan PIK-R ini bisa menekan kenakalan remaja.
Selain itu, dalam kegiatan ini juga dilakukan pembukaan Sekolah Orang Tua Hebat oleh Ketua TPKK Jatim, Arumi Bachsin yang notabene istri dari Wakil Gubernur Jatim, Emil Dardak. Selain membuka sekolah, Arumi juga menyerahkan bantuan sarana dan prasarana Sekolah Orang Tua Hebat.
Berita Terkait
-
Disertir TNI dan Istrinya Tipu Para Wanita Muda di Sidoarjo, Modusnya Ngaku Bisa Buka Aura
-
Viral Pemuda Balapan Liar di Jalanan, Ending Mengenaskan Kecebur Sungai
-
Bripda Randy Bagus Terdakwa Kasus Aborsi Novia Widyasari Hanya Dintuntut 3,5 Tahun Penjara
-
Polisi Usut Kasus Panther Tabrak 'Polisi Cepek' di Mojokerto, Sopir Dites Urine
-
Kiai Mojokerto yang Cabuli Santri Sendiri Divonis 13 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Miliar
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Terbaik, Ideal untuk Gaming dan Kerja Harian
Terkini
-
Pengacara Komisaris PT Jenggala Maritim Nilai Dakwaan Soal Fee Sewa Kapal Tak Terbukti
-
Milik Siapa PT IMIP? Heboh Bandara Morowali Disebut Ilegal, Jadi 'Negara dalam Negara'
-
Rahang Alvaro Masih Hilang, Polisi Kerahkan Anjing Pelacak Sisir Aliran Sungai Tenjo
-
Bandara 'Hantu' Morowali, Isu Negara dalam Negara dan Ancaman Kedaulatan Mengemuka
-
Angka Kasus Korupsi Kades Capai 489, Wamendagri: Ini Catatan Serius
-
Cari Potongan Rahang Alvaro, Polisi Kerahkan Anjing Pelacak Sisir Sungai di Bogor
-
Demi Target Ekonomi Indonesia Menolak Phase-Out Energi Fosil: Apa Dampaknya?
-
Pemerintah Kebut Aturan Turunan KUHAP Baru, Wamenkum Janji Rampung Sebelum Akhir Desember
-
KPAI Setuju Pemprov DKI Batasi Akses Medsos Pelajar, Orang Tua dan Sekolah Juga Kena Aturan
-
Tahu Kabar Dapat Rehabilitasi Prabowo Saat Buka Puasa, Eks Dirut ASDP Senang: Alhamdulillah