Suara.com - Pendiri Saiful Mujani Research Consulting (SMRC), Saiful Mujani mengatakan sifat toleran merupakan keinginan untuk menerima perbedaan, termasuk dengan orang yang tak disukai.
Pasalnya kata Saiful, semua warga negara berhak mendapatkan haknya dan memberikan kesempatan yang sama terhadap siapapun meski tak menyetujui apa yang diperjuangkan orang lain.
"Kita harus rela memberikan kesempatan yang sama, pada siapapun untuk mendapatkan hak-haknya sebagai warga negara, walaupun kita tidak setuju dengan diperjuangkannya itu haknya," ujar Saiful dalam akun Youtubenya "Masyarakat Kita Makin Toleran", Kamis (14/4/2022).
Menurutnya, jika ada yang orang atau kelompok yang tak kita sukai, merupakan hal yang manusiawi. Namun kata dia, ketidaksukaan terhadap seseorang tak boleh menghalangi-halangi orang untuk mendapatkan haknya sebagai warga negara.
"Tapi jangan sampai ketidaksukaan kita tersebut itu menghalang-halangi hak orang untuk mendapatkan haknya sebagai warga negara," ucap dia.
Ia pun mencontohkan kasus penganiayaan aktivis dan akademisi UI Ade Armando saat unjuk rasa di Gedung DPR RI pada Senin (11/4/2022). Kata Saiful, boleh saja orang tak suka dengan Ade Armando, namun tak boleh menghalang-halangi orang termasuk kepada Ade Armando untuk hidup di Indonesia.
"Saya tidak suka dengan Ade Armando dengan pendapatnya saya tidak suka dengan pemikirannya boleh, tapi anda tidak punya hak untuk menghalangi Ade Armando hidup di negeri ini. Itu yang fundamental, menyampaikan pandangannya," kata Saiful.
Saiful menegaskan menyampaikan pandangan, pendapat adalah hak yang dijamin konstitusi dan dijamin oleh hukum. Sebab kata dia hal tersebut sangat berdampingan dengan toleransi dan penegakkan hukum.
"Karena itu dijamin oleh konstitusi djamin oleh hukum karena itu sangat berdampingan soal toleransi dengan penegakkan hukum. Semakin negara itu beradab, maka apa upaya untuk menegakkan hukum semakin kuat," katanya.
Tujuh Pengeroyok Ade Armando Ditangkap
Polisi telah meringkus tujuh orang yang diduga terlibat dalam pengeroyokan terhadap Ade Armando saat aksi 11 April di depan Gedung DPR/MPR RI Jakarta. Mereka adalah Muhammad Bagja, Komarudin, Dhia Ul Haq, Abdul Latif, Arif Pardhiani, Markos Iswan, dan Alfikri Hidayatullah.
"Terhadap mereka yang sudah ditangkap, kami periksa dan mereka ditetapkan sebagai tersangka aksi kekerasan ini," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan di Jakarta, Kamis (14/4/2022).
Zulpan mengatakan dua nama yang terakhir, Markos Iswan ditangkap petugas di Sawangan, Depok, Jawa Barat dan Alfikri Hidayatullah diciduk di Jagakarsa Jakarta Selatan pada Kamis dini hari tadi. Kedua tersangka memiliki peran sebagai pelaku pemukulan terhadap Ade Armando.
Saat ini, petugas masih memburu seorang lainnya yang diduga terlibat penganiayaan Ade Armando, yaitu Ade Purnama termasuk pelaku pemukulan yang mengenakan topi.
Sementara itu, nama Abdul Manaf yang sempat dikejar petugas di Karawang, Jawa Barat, terbukti tidak terlibat pengeroyokan Ade Armando.
Berita Terkait
-
Ade Armando Babak Belur Dikeroyok Massa, Kuasa Hukum Curiga Ada Kelompok Radikal yang Manfaatkan Demo Mahasiswa
-
Polisi Tangkap Tujuh Pengeroyok Ade Armando, Pelaku Lainnya Masih Diburu
-
Cerita Driver Ojol Sang Penolong Ade Armando saat Diamuk Massa, HP Diselamatkan hingga Hubungi Orang-orang Terdekat
-
Dua Pelaku Pemukul Ade Armando Masih Dicari, Polisi: Alangkah Bijaksana Jika Menyerahkan Diri
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
Terkini
-
Pengamat UGM Nilai Jokowi Melemah dan Kaesang Tak Mampu, Mimpi PSI Tembus Senayan 2029 Bakal Ambyar?
-
Sentil Pemerintah di DPR, Rhoma Irama Jadikan Demam Korea Cermin Sukses Industri Kreatif
-
Roy Suryo Cs 'Lawan Balik' Polisi, Desak Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi
-
Plot Twist Kasus Rizki Nurfadilah: Ngaku Korban TPPO, Ternyata Sadar Jadi Scammer di Kamboja
-
Pohon Tumbang Ganggu Layanan MRT, Gubernur Pramono: Sore Ini Kembali Normal
-
Dugaan Cinta Terlarang Perwira Polisi dan Dosen Untag: AKBP B Dipatsus, Kematian DLV Masih Misteri
-
Jangan Takut Lapor! KemenPPPA Tegaskan Saksi dan Korban KBGO Tak Bisa Dituntut Balik
-
Gerak Dipersempit! Roy Suryo Cs Resmi Dicekal ke Luar Negeri di Kasus Ijazah Jokowi
-
KPK Serahkan Rp 883 Miliar Hasil Perkara Investasi Fiktif ke PT Taspen
-
Analis 'Tampar' Mimpi Kaesang di 2029: PSI Partai Gurem, Jokowi Sudah Tak Laku Dijual