Suara.com - Pertempuran di Donbas telah dimulai, kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengenai usaha Rusia untuk menyerang kawasan di tenggara Ukraina tersebut.
Setelah menarik pasukannya dari ibu kota Ukraina Kyiv, Rusia sekarang memfokuskan diri untuk menguasai wilayah Ukraina yang berada di dekat perbatasannya.
Menurut Zelensky ini adalah serangan yang sudah diperkirakan oleh Ukraina dan militer mereka sudah mempersiapkan diri untuk melawan Rusia.
"Kita sekarang bisa mengatakan bahwa pasukan Rusia memulai pertempuran merebut Donbas di mana kami sudah lama mempersiapkan diri," kata Presiden Zelenskyy.
"Tidak masalah berapa jumlah pasukan Rusia yang akan dikerahkan ke sana, kami akan terus berjuang."
"Kami akan mempertahankan diri. Kami akan melakukannya setiap hari."
Dalam unggahan di media sosial, militer Ukraina mengatakan 'fase kedua perang sudah dimulai" dan pertempuran diperkirakan akan lebih sengit dibandingkan konflik sebelumnya yang sudah dimulai 24 Februari lalu.
Mengapa Rusia sekarang ingin menguasai Donbas?
Donbas terletak di Ukraina tenggara dan meliputi dua kawasan yaitu Donetsk dan Luhansk.
Ini adalah kawasan utama industri di mana warganya dominan berbahasa Rusia, dan Moskow sudah mendukung kelompok separatis di sana selama delapan tahun terakhir untuk memisahkan diri dari Ukraina.
Baca Juga: Pasca Pasukan Rusia Mundur dari Kyiv: Jalan Dipenuhi Rongsokan Alat Perang dan Jenazah Korban Sipil
Mereka juga sudah menyatakan pendirian dua republik yang sejauh ini hanya mendapatkan pengakuan dari Rusia saja.
Di lapangan, kelompok separatis ini sudah menguasai 30 persen wilayah itu sejak pertempuran dimulai tahun 2014.
Pertempuran di tahun 2014 itu terjadi di masa yang disebut Euromaidan atau masa kekacauan karena gelombang protes akibat keputusan presiden Ukraina saat itu, Viktor Yanukovych, yang menolak menandatangani perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Eropa dan memilih hubungan yang lebih dekat dengan Rusia.
Pemerintahan Ukraina berikutnya kemudian mengucilkan kelompok separatis dukungan Rusia tersebut ikut dalam pembicaraan mengenai kawasan Donbas, hal yang membuat marah Kremlin dan juga kelompok separatis.
Sejak itu ketegangan terjadi di kawasan, pertempuran terus berlanjut antara pasukan Ukraina dengan kelompok pemberontak.
Tanggal 24 Februari Kremlin meluncurkan apa yang disebut 'operasi militer khusus' di Donbas, yang kemudian diperluas menjadi invasi penuh terhadap Ukraina.
Berita Terkait
-
Klub Kevin Diks Bertahan Konsisten Jadi Klub Tak Terkalahkan di Bundesliga Liga Jerman
-
7 Rekomendasi Bedak Padat untuk Kulit Kuning Langsat, Bikin Cantik Natural
-
Review Film Zootopia 2: Petualangan Baru di Kota Hewan yang Penuh Makna
-
Bahlil Perintahkan Kader Golkar Turun Langsung ke Lokasi Bencana Aceh, Sumut, dan Sumbar
-
Rencana Dana Pensiunan untuk Atlit dan Pelatih, OJK: Itu Sangat Mungkin
Terpopuler
- 8 Sepatu Skechers Diskon hingga 50% di Sports Station, Mulai Rp300 Ribuan!
- Cek Fakta: Jokowi Resmikan Bandara IMIP Morowali?
- Ramalan Shio Besok 29 November 2025, Siapa yang Paling Hoki di Akhir Pekan?
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Foot Locker
- 3 Rekomendasi Sepatu Lari Hoka Terbaik Diskon 70 Persen di Foot Locker
Pilihan
-
Jejak Sunyi Menjaga Tradisi: Napas Panjang Para Perajin Blangkon di Godean Sleman
-
Sambut Ide Pramono, LRT Jakarta Bahas Wacana Penyambungan Rel ke PIK
-
Penjarahan Beras di Gudang Bulog Sumut, Ini Alasan Mengejutkan dari Pengamat
-
Kids Dash BSB Night Run 2025 Jadi Ruang Ramah untuk Semua Anak: Kisah Zeeshan Bikin Terharu
-
Profil John Herdman, Pesaing Van Bronckhorst, Calon Pelatih Timnas Indonesia
Terkini
-
BMKG Lakukan Modifikasi Cuaca di Tiga Provinsi Sumatera untuk Amankan Penyaluran Bantuan Banjir
-
Bahlil Perintahkan Kader Golkar Turun Langsung ke Lokasi Bencana Aceh, Sumut, dan Sumbar
-
Kapolri Kerahkan Kekuatan Penuh: Buka Jalur Terisolasi di Aceh, Sumut, Sumbar
-
Detik-detik Gudang Logistik RS Pengayoman Cipinang Terbakar, 28 Pasien Dievakuasi
-
PBB Sebut Jakarta Kota Terpadat Dunia, Rano Karno Curiga Ada Jebakan Aglomerasi?
-
Kirim Bantuan Skala Besar untuk Korban Bencana Sumatra, Pemprov DKI Pakai KRI dan Helikopter
-
Peringatan Dini BMKG: Mayoritas Kota Diguyur Hujan, Waspada Cuaca Ekstrem
-
Tinjau Langsung Kondisi Terdampak Bencana, Prabowo Bertolak ke Sumatra Pagi Ini
-
Tragedi Sumatra: 442 Orang Tewas, 402 Hilang dalam Banjir dan Longsor Terkini
-
Korban Jiwa Bencana di Agam Tembus 120 Orang, Puluhan Lainnya Masih Hilang