Suara.com - Sebuah video yang berisi kisah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) sedang dipasung di tengah sawah telah menjadi viral di media sosial.
ODGJ bernama Umar itu dipasung di tengah sawah di dalam sebuah gubuk yang terbuat dari bambu mirip kandang.
Momen memilukan yang merekam kondisi ODGJ itu dibagikan oleh akun Instagram @videokemanusiaan.
"Kita dapat laporan bahwa ada ODGJ yang dipasung sudah 10 tahun," tulis keterangan video dikutip Suara.com, Rabu (20/4/2022).
Dalam video, terlihat dengan jelas kondisi ODGJ bernama Umar yang begitu memprihatinkan di dalam sebuah gubuk mirip kandang.
Gubuk itu hanya disekat dengan bambu-bambu. Sementara itu, Umar hanya tiduran di atas bangku yang juga terbuat dari bambu.
Ia dipasung di tengah sawah karena kerap membakar rumah warga. Tak hanya itu, Umar juga membakar rumah orang tuanya.
"Pak Umar dipasung karena sering bakar rumah warga, bahkan rumah orang tuanya pun dibakar," lanjut keterangan video.
Bambu pembatas gubuknya itu hanya dipasang satu sisi sehingga sisi lain tampak terbuka dan tempat Umar tidur langsung menghadap ke arah sawah.
Bahkan, gubuk itu terbilang tidak layak lantaran tidak ada dinding yang bisa melindungi Umar dari panas dan hujan. Lantai gubuk itu juga hanya berupa tanah yang becek.
"Kalo hujan pasti kedinginan dan kalo panas pasti kepanasan karena cuma dibatasi pakai bambu," lanjutnya sembari merekam kondisi Umar.
Kaki Umar diikat menggunakan rantai besi yang diingatkan pada tiang bambu di gubuk tersebut sehingga ia hanya bisa buang air juga di dalam gubuk tersebut.
"Pak Umar dirante di pohon gabisa ngapa-ngapain pup dan pipis di situ," lanjutnya. Selama dipasung Umar hanya bisa makan dan minum, tidak melakukan aktivitas lain.
Para relawan yang memeriksa kondisi Umar saat itu langsung membebaskan Umar dari pasungannya dan memintanya untuk mandi.
Setelah bersih, Umar dibawa oleh para relawan untuk melaksanakan pengobatan agar sembuh dan tidak membakar rumah warga lagi.
Berita Terkait
-
Nyesek! Rela Menunggu Pacar Tak Bisa Dihubungi, Lelaki Ini Temukan Sesuatu Tak Terduga
-
Salut! Takut Makan Pakai Uang Haram Anggota TNI Ini Nyambi Jadi Pemulung
-
Waspada Peredaran Uang Palsu Menjelang Lebaran Mulai Marak di Cimahi
-
Takut Kena Body Shaming Saat Lebaran, Wanita Ini Pasang Banner Larangan Julid hingga Denda Rp100 Ribu
-
Viral, Gas Kompor Portable Meledak Saat Grill Daging, Suaranya Seperti Lemparan Granat
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta