Suara.com - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan pada Selasa (26/4) bahwa kerja sama strategis antara Jepang dan Korea Selatan saat ini lebih diperlukan dari sebelumnya.
Selama pertemuannya dengan delegasi yang dikirim oleh Presiden terpilih Korsel Yoon Suk-yeol, Kishida mengatakan bahwa kedua negara perlu untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan aturan kolonial Jepang, menurut pernyataan Pemerintah Jepang.
Chung Jin-suk, ketua delegasi Korsel, mengatakan kepada wartawan bahwa mereka setuju dengan Kishida untuk bekerja menuju hubungan yang berwawasan ke depan demi kepentingan bersama.
Sebelumnya, Presiden Korsel Moon Jae-in menyatakan keinginannya untuk berkomunikasi dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida guna memperbaiki hubungan yang saat ini tegang.
Perseteruan bersejarah atas pendudukan Jepang pada 1910-1945 di Korea terutama yang menyangkut masalah seperti “wanita penghibur”, eufemisme Jepang untuk sebagian besar wanita Korea yang dipaksa bekerja di rumah bordilnya pada masa perang, dan kerja paksa pada masa perang, telah lama merusak hubungan antara kedua negara Asia itu. [Reuters/Antara]
Berita Terkait
-
5 Fakta Menarik Tas Kulit yang Dipakai PM Jepang Sanae Takaichi, Pesanan Langsung Melonjak
-
Sanae Takaichi Jadi PM Jepang Wanita Pertama: Disebut Mirip Jokowi, Slogan 'Kerja Kerja Kerja'
-
4 Kemiripan Calon PM Jepang dengan Jokowi, Netizen: Kurang Masuk Gorong-Gorong
-
Ucap 'Kerja Kerja Kerja' dan Suka Musik Metal, Calon PM Jepang Dianggap Mirip Jokowi
-
Mengundurkan Diri, PM Jepang Shigeru Ishiba Relakan Gaji Rp 4,4 Miliar
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis