Suara.com - Arus balik lebaran 2022 kini sudah dimulai. Para pemudik satu per satu kembali menuju kediamannya untuk menjalani aktivitas seperti biasa setelah libur mudik lebaran 2022. Tak sedikit para pemudik yang menggunakan mobil pribadi untuk kembali ke rumah dengan pedoman Google Maps. Tahukah Anda cara pakai Google Maps offline?
Sebagai pendukung perjalanan, pemudik menggunakan Google Maps menjadi salah satu aplikasi penunjuk jalan dan untuk mengetahui kemacetan jalan raya. Namun ketika sedang dalam perjalanan, seringkali jaringan internet tidak stabil bahkan tidak ada di beberapa wilayah. Oleh karenanya cara pakai Google Maps offline wajib untuk diketahui.
Agar lebih mudah mengakses Google Maps di kala tidak adanya sinyal internet, kamu dapat menyimpan peta pada perangkat atau kartu SD. Meski demikian, menyimpan peta secara offline bisa saja tidak tersedia di beberapa wilayah karena pembatasan kontrak, bahasa, format alamat dan lain sebagainya. Berikut ini cara pakai Google Maps offline untuk arus balik lebaran 2022.
Cara Download Peta Offline di Aplikasi Google Maps
1. Pertama buka aplikasi Google Maps yang telah diunduh melalui App Store maupun Play Store
2. Setelah itu log in ke aplikasi Google Maps menggunakan google mail (gmail) dan pastikan kamu terhubung dengan internet
3. Tekan bagian foto profil atau inisial pada kolom pencarian paling kanan di samping logo mikrofon
4. Pilih Offline Maps (Peta Offline) dan pilih lokasi yang ingin diunduh. Jika lokasi yang ingin di-download semakin luas, maka semakin banyak data yang diperlukan
5. Google Maps akan mengunduh peta lokasi sesuai yang dipilih. Untuk menghemat data internet, kamu dapat mengunduhnya dengan menggunakan sinyal WiFi
Baca Juga: Arus Balik Lebaran Sudah Dimulai, Volume Kendaraan di Jembatan Suramadu Meningkat
Cara Download Peta Offline di Aplikasi Google Maps ke Kartu SD
Selain menyimpan peta offline melalui penyimpanan internal perangkat, kamu juga dapat mengunduhnya melalui kartu SD sebagai preferensi penyimpanan dengan cara sebagai berikut.
1. Masukkan kartu SD pada perangkat kamu
2. Buka aplikasi Google Maps
3. Setelah itu ketuk foto profil atau inisial dan pilih peta offline
4. Pada pojok kanan atas, tekan Setelan
Berita Terkait
-
Tak Ada Kejelasan Keberangkatan Kapal, Pemudik Ngamuk di Pelabuhan Panjang
-
Arus Balik Lebaran Sudah Dimulai, Volume Kendaraan di Jembatan Suramadu Meningkat
-
Pemerintah Tambah Jadwal Libur Sekolah, Legislator Demokrat: Bukti Mudik Tahun Ini Tidak Sukses
-
7.160 Kendaraan Pemudik Melintas di Gerbang Tol Kramasan Menuju Lampung
-
Lebih dari 500 Ribu Kendaraan Masuk ke Jabotabek Sampai Hari Kedua Lebaran
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru