Undang-undang baru yang kejam, pada 1955, telah menindak keras homoseksualitas. Aturan hukum itu muncul akibat tekanan dari komisaris polisi negara bagian, Colin Delaney, yang menurut jaksa agung saat itu, merasa "bahwa revisi undang-undang (di masa itu) adalah kebutuhan mendesak untuk memerangi kejahatan".
"Klausul baru termasuk 'ajakan' - seorang laki-laki dapat ditangkap hanya karena mengobrol dengan laki-laki lain," kata sejarawan Garry Wotherspoon kepada BBC. "Perubahan secara legislatif ini sangat luas dalam serangan mereka terhadap kebebasan sipil laki-laki yang dianggap memiliki hasrat homoerotik."
Kejahatan penyelundupan dikenakan hukuman 14 tahun. Percobaan penyelundupan dikenakan hukuman selama lima tahun, dan dalam tindakan yang lebih keras, sebuah klausa menyatakan "dengan atau tanpa persetujuan orang tersebut".
Garry Wotherspoon dan siniar The Greatest Menace menyebut ada bukti bahwa polisi bertindak sebagai "agen provokator" untuk menghasut para laki-laki melakukan tindakan homoseksual.
"Mereka akan menggunakan polisi, yang menarik secara seksual, untuk menjebak laki-laki gay dengan membujuk mereka berhubungan seks, biasanya di toilet umum," kata Wotherspoon.
Pada 1958, pemerintah NSW mengumumkan komite penyelidikan tentang "penyebab dan pengobatan homoseksualitas". Komite itu melibatkan "para ahli di bidang kedokteran, psikiatri, penologia, dan kesejahteraan sosial dan moral", kata sebuah pernyataan.
Termasuk dua pendeta agama, dua staf senior sistem pemasyarakatan, dan dua akademisi dari University of Sydney.
Pernyataan itu juga menyebut penjara Cooma sebagai "lembaga khusus untuk menghukum para pelanggar kejahatan homoseksual" yang akan "memfasilitasi penyelidikan".
Ketika "evaluasi ilmiah dari masalah dan kemungkinan solusi" telah ditemukan, Downing mengatakan, "pemerintah menganggap bahwa masalah harus dipecahkan dengan kekuatan".
Baca Juga: Kisah Seorang Gay Insaf dalam Novel Tuhan Tidak Pernah Iseng
"Kami tahu psikiater mengajukan pertanyaan seperti 'apakah pengaruh ibumu membuat kamu tidak menyukai perempuan lainnya?' dan menyimpulkan bahwa 'pola asuh' adalah "penyebab utama homoseksualitas," kata kreator siniar, sekaligus jurnalis, Patrick Abboud, yang telah menghabiskan bertahun-tahun meneliti penjara tersebut.
"Kami tahu mereka gagal dalam misi memberantas homoseksualitas karena siniar kami mengungkapkan para laki-laki gay itu melanjutkan hubungan mereka di penjara. Beberapa bahkan menyinggung untuk bersatu kembali dengan pacar mereka di dalam penjara."
Laporan yang sulit dimengeri itu tidak pernah ditemukan, sesuatu yang dikatakan Abboud seperti "ditutup-tutupi".
Wotherspoon menyetujui pernyataan tersebut.
Cooma merupakan kota yang dihuni sekitar 7.000 orang.
Tidak jelas kapan tahanan homoseksual tidak lagi dikirim ke Cooma. "Banyak arsip dihapus atau dihancurkan," kata Wotherspoon.
Berita Terkait
-
Aktivis LGBTQ Sayangkan Permintaan Maaf dan Penghapusan Konten Ragil-Fred
-
Kisah Seorang Gay Insaf dalam Novel Tuhan Tidak Pernah Iseng
-
Deddy Corbuzier Dan LGBT Di Mata Mahfud MD, Bicara Soal Sanksi Heteronom Dan Otonom
-
Undang 2 Pemersatu Rakyat Usai Ribut LGBT, Deddy Corbuzier Dianggap 'Cuci Tangan'
-
Dicap Liberal Setelah Podcast Pasangan Gay Deddy Corbuzier Viral, Gus Miftah: Tolak Ukurnya Apa?
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Kapolri Update Ledakan SMAN 72: 29 Siswa Masih Dirawat, Total Korban 96 Orang
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Uang Rp 1000 Jadai Rp 1, Apa Maksudnya?
-
Jokowi Dukung Gelar Pahlawan, Gibran Puji-puji Jasa Soeharto Bapak Pembangunan
-
Polisi Temukan Serbuk Diduga Bahan Peledak di SMAN 72, Catatan Pelaku Turut Disita
-
Ledakan SMAN 72: Jejak TikTok Terduga Pelaku 8 Jam Sebelum Kejadian Ungkap Hal Mengejutkan!
-
Polisi Dalami Motif Ledakan SMAN 72, Dugaan Bullying hingga Paham Ekstrem Diselidiki
-
Mantan Ketua KPK Antasari Azhar Meninggal Dunia, Pimpinan KPK Melayat
-
Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Adalah Siswa Sendiri, Kapolri Ungkap Kondisinya
-
Kawanan Begal Pembacok Warga Baduy di Jakpus Masih Berkeliaran, Saksi dan CCTV Nihil, Kok Bisa?
-
Kabar Duka, Mantan Ketua KPK Antasari Azhar Meninggal Dunia di Usia 72 Tahun