Suara.com - Presiden Joko Widodo telah resmi melarang ekspor CPO (minyak sawit mentah) dan produk turunannya pada Jumat (22/4/2022) dan mulai berlaku efektif sejak 28 April yang lalu. Kendati demikian, ditemukan ada 3 perusahaan ekspor bahan baku minyak goreng ke Malaysia.
Ekspor bahan baku minyak goreng tersebut ketahuan setelah TNI AL mengamankan sebuah kapal kontainer MV Mathu Bhum di perairan Belawan, Medan. Adapun kapal kontainer tersebut membawa 34 kontainer yang berisi bahan baku minyak goreng atau RBD Palm Olein yang termasuk produk turunan CPO.
34 kontainer tersebut diketahui milik 3 perusahaan pengolah produk minyak sawit, adapun rincian dari perusahaan-perusahaan 'nakal' tersebut adalah sebagai berikut.
1. PT Permata Hijau Group (PHG)
TNI AL yang mengamankan kapal kontainer tersebut melaporkan bahwa 5 dari 34 kontainer berisi bahan baku minyak goreng adalah milik PT Permata Hijau Group.
Perusahaan tersebut telah bergerak sejak 1984 dan telah memproduksi olahan minyak sawit untuk diekspor ke luar negeri.
PT Permata Hijau Group memiliki prinsip produksi olahan minyak sawit yang berkelanjutan lantaran tergabung ke dalam anggota Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).
Produk yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut beragam, antara lain biodiesel hingga minyak goreng yang terdiri atas beberapa merek seperti Panina, Permata, Palmata dan Parveen.
2. PT Inno-Wangsa Oil & Fats
Baca Juga: 100 Ton Minyak Goreng Curah Akan Dikirim ke Sulawesi Tenggara
15 peti kemas yang ditemukan diangkut kapal tersebut diketahui milik perusahaan PT Inno-Wangsa Oil & Fats. Perusahaan tersebut telah berdiri sejak 2011 di bawah besutan Tanimas Group. Perusahaan tersebut berfokus pada produksi sektor kilang minyak dari industri kelapa sawit dan memproduksi olahan untuk ekspor ke seluruh dunia.
Salah satu produk PT Inno-Wangsa Oil & Fats adalah RBD Palm Olein, bahan baku minyak goreng yang diangkut melalui kapal yang diamankan oleh TNI AL di perarian Belawan, Medan.
3. PT Multimas Nabati Asahan
Sisa dari 14 kontainer yang ditemukan di kapal MV Mathu Bhum tersebut adalah milik perusahaan PT Multimas Nabati Asahan. Perusahaan tersebut juga tergabung dalam Wilmar Group dan berdiri sejak 1996 silam.
Perusahaan tersebut memproses olahan minyak sawit untuk kebutuhan pangan.
Kontributor : Armand Ilham
Tag
Berita Terkait
-
100 Ton Minyak Goreng Curah Akan Dikirim ke Sulawesi Tenggara
-
Wayan Supadno Sebut Harga TBS Sawit di Tingkat Petani Sentuh Rp500/kg Pasca Larangan Ekspor CPO
-
Jawa Barat Bakal Dapat Pasokan Minyak Goreng Curah dengan Harga Rp 14 Ribu per Liter
-
Soal Kisruh CPO, Hasil Survei Menyebut 68,7 Persen Publik Yakin Kejagung Bisa Selesaikan
-
Pemerintah Bakal Salurkan Minyak Goreng Curah Rp14.000 Per Liter di Lampung
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar
-
Detik-detik Mencekam Pesawat Oleng Lalu Jatuh di Karawang, Begini Kondisi Seluruh Awaknya
-
Inovasi Layanan PT Infomedia Nusantara Raih Penghargaan dari Frost & Sullivan
-
PAD Naik Drastis, Gubernur Pramono Pamer Surplus APBD DKI Tembus Rp14 Triliun
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota
-
Selidiki Kasus BPKH, KPK Ungkap Fasilitas Jemaah Haji Tak Sesuai dengan Biayanya