Suara.com - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menggelar acara sosialisasi pencegahan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak. Ini guna memberikan pengetahuan kepada para peternak di seluruh Balai Ternak Baznas pun tempat lain. Terlebih, di Tanah Air cukup banyak hewan ternak yang terjangkit penyakit PMK.
"Hal ini menjadi sangat penting, sebagai bentuk mitigasi sehingga kita bisa mengantisipasi wabah penyakit ini. Selain itu, ini juga menjadi bentuk ikhtiar kita untuk melakukan pembinaan dan penguatan kepada para peternak di Balai Tenak sehingga dapat lebih memiliki pengetahuan dan juga keterampilan dalam mengantisipasi wabah penyakit ini," kata Plt Direktur Pendayagunaan dan Layanan UPZ dan CSR BAZNAS RI, Eka Budhi Sulistyo dalam acara sosialisasi yang digelar secara daring melalui kanal YouTube BAZNAS TV, Jumat (13/5/2022), dan dihadiri oleh peternak Balai Ternak Baznas di seluruh Indonesia.
Eka melanjutkan, selain sosialisasi, Baznas juga terus memberikan pendampingan secara ketat dan berkala kepada seluruh peternak. Berbagai langkah antisipasi sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari guna menjaga kesehatan hewan ternak, terlebih jelang Hari Raya Iduladha mendatang.
"Baznas sigap dalam menjaga kesehatan hewan ternak, salah satu caranya adalah dengan membatasi keluar masuknya ternak maupun orang ke lokasi Balai Ternak Baznas dan kandang peternak rakyat; melakukan penyemprotan kandang, kendaraan, peralatan dan perlengkapan kerja dengan desinfektan yang efektif; memberikan pakan dan obat vitamin sehingga meningkatkan imunitas ternak; melakukan koordinasi dengan dinas setempat untuk mencegah timbulnya wabah," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Divisi Penyaluran UPZ dan CSR Baznas RI, Ajat Sudarjat menjelaskan dalam paparannya, virus penyebab penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak bisa bertahan di lingkungan selama tiga bulan atau lebih. Virus itu bisa hidup lebih lama di iklim yang sangat dingin apabila ada bahan organik atau sumber alami, dan daerah lembap yang terlindung dari sinar matahari.
"Virus ini bisa kita inaktivasi atau dimatikan pada pH di bawah 6 dan pH lebih dari 9. Jadi untuk mematikannya dengan cara diberikan bahan yang bisa membuat suasana dari inang si virus itu asam. Salah satunya bahan yang digunakan di disinfektan. Makanya pemilihan disinfektan sangat mempengaruhi," katanya.
Selain itu, Ajat menjelaskan, virus ini bisa bertahan hidup di tulang, kelenjar, susu, produk susu lainnya.
Maka, yang harus diperhatikan peternak adalah proses penularannya. Ajat menyebut, proses penularan bisa melalui berbagai cara. "Proses masuk virus ke tubuh hewan ternak bisa melalui inhalasi, konsumsi makanan ternak, lecet kulit, selaput lendir. Bisa juga melalui aerosol pernapasan (lewat udara), kontak langsung melalui cairan vesikular," kata Ajat.
Ajat mengimbau, para peternak dapat terus menjaga kesehatan hewan ternak guna mencegah penularan virus ini. Kewaspadaan tinggi harus diterapkan demi menjaga kualitas hewan ternak di lingkungan Balai Ternak Baznas.
Baca Juga: Awas! 37 Hewan Ternak di Jateng Terkonfirmasi PMK, Ini Sebaran Wilayahnya
Berita Terkait
-
Pemprov Babel Nyatakan Sapi Potong asal Lampung Aman dari PMK
-
Sapi Pesanan Presiden Joko Widodo untuk Idul Adha di Kalbar Diduga Suspect PMK
-
Ratusan Sapi Asal Kupang NTT Ditolak Transit di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya karena Wabah Penyakit Mulut dan Kuku
-
Ratusan Sapi di Lombok Timur Tertular PMK, Drh Hultatang: Sapi Diobatin 7 Hari, Insyaallah Bisa Sembuh
-
Pemkab Agam Bentuk Tim Cegah PMK
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Sebut Produksi Jagung Melesat, Titiek Soeharto Ungkap Andil Polri soal Swasembada Pangan
-
Mardiono Ungkap Kericuhan di Muktamar X PPP Akibatkan Korban Luka yang Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Muktamar X PPP: Mardiono Akui Konflik Internal Jadi Biang Kegagalan di Pemilu 2024
-
Baru Hari Pertama Muktamar X PPP, Mardiono Sudah Menang Secara Aklamasi
-
Solid! Suara dari Ujung Barat dan Timur Indonesia Kompak Pilih Mardiono di Muktamar X PPP
-
Bukan Kader, tapi Provokator? PPP Curiga Ada Penyusup yang Tunggangi Kericuhan Muktamar X
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen