Suara.com - Perusahaan makanan cepat saji paling ternama, McDonald’s resmi menutup pintunya di Rusia. Ini mengakhiri era optimisme dan menambah isolasi terhadap negara tersebut atas perang yang dilancarkannya di Ukraina.
Perusahaan burger raksasa asal Chicago itu, pada Senin (16/5), mengonfirmasi akan menjual 850 restorannya di Rusia.
McDonald’s mengatakan, akan mencari pembeli yang akan mempekerjakan 62.000 pekerjanya di Rusia, dan akan terus membayar para pekerja tersebut sampai kesepakatan baru tercapai.
“Sebagian orang mungkin berpendapat bahwa menyediakan akses ke makanan dan terus mempekerjakan puluhan ribu warga biasa, tentu saja merupakan hal yang benar untuk dilakukan,” kata Presiden dan CEO McDonald's Chris Kempczinski dalam sebuah surat kepada karyawannya. “Tetapi tidak mungkin untuk mengabaikan krisis kemanusiaan yang disebabkan oleh perang di Ukraina.”
McDonald’s mengatakan ini adalah pertama kalinya perusahaan tersebut keluar dari pasar utama. Ia berencana untuk mulai menghapus simbol lengkungan berwarna emas serta tanda-tanda lainnya di semua restorannya di Rusia. McDonald’s juga akan mempertahankan merek dagangnya di Rusia dan mengambil langkah hukum jika nantinya disalahgunakan.
Awal Maret lalu, McDonald’s mengatakan perusahaan itu menutup sementara restorannya di Rusia, tetapi akan terus membayar karyawannya. Hal ini merupakan keputusan yang mahal. Akhir bulan lalu, perusahaan mengatakan kehilangan $55 juta setiap bulan karena penutupan restoran tersebut. McDonald’s juga kehilangan persediaan dana senilai $100 juta.
McDonald’s juga telah menutup 108 restoran di Ukraina dan terus membayar karyawannya di sana.
McDonald's mengatakan bahwa keluar dari Rusia tidak akan mengubah perkiraannya untuk menambah 1.300 restoran tahun ini, yang akan berkontribusi sekitar 1,5 persen pada pertumbuhan penjualan di seluruh perusahaan itu.
Bulan lalu, McDonald’s Corp melaporkan pendapatan sebesar $1,1 miliar pada kuartal pertama, turun dari $1,5 miliar untuk periode yang sama setahun sebelumnya.
Baca Juga: Perang Ukraina: Pertarungan Mata-mata antara Barat dan Rusia Memanas
Dalam perdagangan sore hari, pada Senin (16/5), saham McDonald’s turun sebesar 21 sen menjadi $244,83. (Sumber: VOA)
Tag
Berita Terkait
-
Pernah Serang Indonesia, Peretas Rusia Ancam Gulingkan Pemerintahan Kosta Rika
-
Rusia Klaim Tembak Jatuh 3 Jet Tempur Ukraina Di Dekat Laut Hitam
-
Renault Jual Pabriknya di Rusia Seharga Rp 200
-
McDonalds Tutup Restoran di Rusia, PHK 62 Ribu Karyawan
-
Dampak Sanksi Ekspor Migas Rusia Mulai Dirasakan AS, Masyarakat Diisukan Marah Pada Pemerintah
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
Terkini
-
Bukan Cari Cuan, Jokowi Beberkan Alasan Bangun Whoosh Meski Diterpa Isu Korupsi
-
Politikus Nasdem Rajiv Mangkir dari Pemeriksaan Kasus CSR, KPK Pastikan Bakal Panggil Ulang
-
Di Hari Sumpah Pemuda, Puan Ajak Generasi Muda Kawal Demokrasi dengan Etika dan Akal Sehat
-
Penyelidikan Perkara Whoosh Masih Fokus Cari Tindak Pidana, KPK Enggan Bahas Calon Tersangka
-
Suka Mabuk Sambil Acungkan Golok ke Warga, Pria di Pulogadung Tewas Terlindas Truk
-
Sandra Dewi Mendadak Menyerah, Gugatan Penyitaan Aset Korupsi Harvey Moeis Dicabut!
-
Dukung KPK Selidiki Dugaan Mark Up Kereta Cepat Whoosh, DPR: Pelakunya Harus Diseret ke Jalur Hukum
-
Trump Tingkatkan Tekanan Militer: AS Kirim Kapal Perang, Venezuela Tuduh CIA Terlibat!
-
Jokowi Jawab Utang Whoosh di Tengah Isu Korupsi: Ini Bukan Cari Laba
-
Dugaan Mark Up Whoosh Naik Sidik: KPK Bicara Peluang Periksa Luhut, Ini yang Bakal Digali