Suara.com - Bos robot trading DNA Pro Daniel Abe minta maaf atas kasus yang kini menjeratnya, yakni tersangka dugaan penipuan investasi. Hal ini disampaikan Daniel Abe saat konferensi pers Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri.
Daniel Abe mengatakan aplikasi DNA Pro berkembang dengan cepat hingga punya ribuan member. Namun dalam perjalanannya, situasi membawa aplikasi tersebut dalam skema ponzi. Simak fakta bos DNA Pro pakai skema ponzi di robot trading berikut ini.
Alasan Pakai Skema Ponzi Dalam DNA Pro
PT DNA Pro Akademi pertama kali dibekukan oleh Badan Pengawas Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementrian Perdagangan (Kemendag) pada 28 Januari 2022 lalu karena dianggap menjalankan robot trading menggunakan sistem MLM. Daniel Abe mengatakan awalnya pendirian DNA Pro tidak ada niatan untuk menggunakan skema ponzi dengan memanfaatkan uang deposit atau investasi para member.
Pada awal pembuatannya, DNA Pro merupakan aplikasi yang baik namun karena ketidaksiapan sistem malah berubah jadi ponzi. Walau begitu, Daniel masih berharap industri trading bisa lebih baik pada masa mendatang di Indonesia.
Daniel Abe turut berterima kasih kepada pihak Bareskrim dan pihak terkait yang sudah membantu. Ia berharap industri robot trading ke depannya supaya lebih maju lagi.
Daniel Abe sendiri telah ditetapkan sebagai tersangka kasus penipuan DNA Pro pada 24 April 2022. Ia sempat melarikan ke luar negeri bersama dua rekannya. Namun Abe kemudian ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta saat kembali dari luar negeri.
Kerugian Korban DNA Pro Akibat Skema Ponzi
Sebagai informasi, skema ponzi adalah penipuan berkedok investasi yakni investor lama akan dibayar melalui dana yang dihimpun dari investor baru yang diajak. Cara itu menjanjikan investasi dengan pengembalian yang tinggi atau bahkan tanpa risiko. Ketika penyelenggara investasi sulit merekrut investor baru, maka skema ini akan rubuh.
Sementara itu hingga saat ini pihak kepolisian telah menangkap 11 tersangka kasus dugaan penipuan investasi robot trading DNA Pro. Namun tiga di antaranya masih dalam pengejaran dan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) alias buron.
"Benar ada 11 tersangka dan 3 tersangka masih dalam pencarian yang diduga ada di luar negeri," kata Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (27/5/2022).
Baca Juga: Kerugian Korban DNA Pro Capai Rp551 Miliar, Total Ada 3.621 Orang Tertipu
Dalam kasus DNA Pro ini, total uang dan nilai aset yang telah disita kepolisian mencapai Rp 307.525.057.172. Sedangkan sejauh ini sudah ada 3.621 korban yang melapor ke Polri.
"Dengan total kerugian kurang lebih Rp 551.725.456.972. Artinya dari tiga ribuan sekian, total kerugian yang disampaikan kepada Polri kurang lebih sekitar Rp 551 miliar," jelas Whisnu.
Kontributor : Trias Rohmadoni
Berita Terkait
-
Cerita Mae Chamoy, Sosok Afiliator Perempuan Dengan Vonis Hukuman Penjara Terlama Di Dunia, Dibui 141 Ribu Tahun!
-
Mobil Billy Syahputra yang Dibeli Bos DNA Pro Disita, Bagaimana dengan Duit Hasil Penjualannya?
-
Sempat Buron, Petinggi DNA Pro Daniel Abe Ditangkap Sepulang dari Turki
-
Nora Alexandra Ngaku Pindah Agama, Video Porno Chandrika Chika Beredar?
-
Sebelum Ditangkap di Bandara, Bos DNA Pro Sempat Janji Kembalikan Dana ke Para Member
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
Terkini
-
91 Orang Kembali Dievakuasi dari Zona Merah Kontaminasi Cesium-137 Cikande
-
Pelaku Curanmor Nyamar Jadi Ojol, Diciduk Polisi Pas Lagi Asyik Bercumbu Sama Kekasih
-
Pastikan Transparansi Pemilu di Myanmar, Prabowo Dorong ASEAN Ambil Langkah Berani Ini
-
Harga Serba Naik, Tarif Transjakarta Ikut Naik? Ini Alasan Pemprov DKI!
-
BPJS Watch Soroti Pansel Dewas: Tanpa Aturan Jelas, Jabatan DJSN Banyak yang Incar!
-
PVRI: Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Tanda Kembalinya Bayang-Bayang Orde Baru?
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas