- Dapat memicu konflik antar suku
- Memunculkan berbagai macam aliran politik
- Menghambat asimilisai budaya yang berbeda satu sama lain
Namun apakah Etnosentrisme selalu memberikan efek buruk? Ternyata tidak, jika tidak terlalu berlebihan. Sikap etnosentrisme akan berdampak baik bagi individu maupun masyarakat. Berikut ini beberapa dampak positif dari etnosentrisme.
- Menumbuhkan semangat patriotisme
- Menjaga keutuhan dan stabilitas kebudayaan
- Mempertinggi rasa cinta tanah air atau terhadap bangsa sendiri.
Indonesia memiliki beragam suku bangsa, agama, bahasa dan ras. Hal ini membuat contoh Etnosentrisme yang terjadi di Indonesia pun cukup banyak.
Bahkan beberapa di antaranya sampai menimbulkan konflik yang meninggalkan korban jiwa. Bukan bermaksud untuk mengungkit kejadian kelam, tapi contoh Etnosentrisme ini bisa menjadi pengingat agar tindakan dan pemikiran seperti ini tidak kita biarkan begitu saja.
Salah satu contoh Etnosentrisme yang kemudian menimbulkan kasus intoleran terhadap etnis adalah Konflik Sampit tahun 2001. Konflik ini melibatkan etnis Dayak dan etnis Madura.
Menurut Elia Nurindah Sari dan Samsuri dalam tulisannya di Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya Fisip UNAND menjelaskan bahwa Konflik Sampit dilatarbalakangi oleh hal yang sepele. Pertikaian yang sering terjadi dipicu oleh kedua belah kubu memiliki etnosentrisme yang tinggi.
Orang Madura biasa membawa parang ketika bepergian, akan tetapi orang Dayak menilai hal ini dengan sudut pandang lain. Bagi orang Dayak membawa parang dianggap sebagai sikap siap mengajak bertarung. Maka dari itu jika terjadi masalah sepele pun dapat berakibat besar.
Seperti itulah penjelasan tentang apa itu Etnosentrisme mulai dari pengertian, penyebab, dampak hingga contohnya. Apakah kalian sudah paham?
Baca Juga: Tanpa Suu Kyi, Myanmar Menentang Kasus Rohingnya di Mahkamah Internasional
Tag
Berita Terkait
-
Tanpa Suu Kyi, Myanmar Menentang Kasus Rohingnya di Mahkamah Internasional
-
Demi ke Malaysia, Pengungsi Rohingnya di Aceh Kabur dan Sembunyi di Rawa-rawa
-
Sejarah Hari Ini: Peristiwa Sampit 18 Februari 2001
-
Bangladesh Buru Pembunuh Pemimpin Rohingnya, Mohib Ullah yang Ditembak Selepas Isya
-
Myanmar Kudeta Militer, Bagaimana Nasib Pengungsi Rohingnya?
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
Terkini
-
Revisi UU Penyiaran Disorot, Ahli: Era Digital Butuh Regulasi Waras dan KPI yang Kuat!
-
Diduga Lakukan Penggelapan Mobil Inventaris Kantor, Eks CEO dan Direktur Perusahaan Dipolisikan
-
Amerika Serikat dan Venezuela Memanas: Kapal Induk Dikerahkan ke Laut Karibia, Ini 5 Faktanya
-
Gempa Magnitudo 6,5 Leeward Island, BMKG: Tidak Ada Potensi Tsunami di Indonesia
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!