Suara.com - Apakah anda menganggap budaya atau etnis yang dimiliki lebih baik dibandingkan lainnya? Jika iya, maka kalian masih Etnosentrisme. Apa itu Etnosentrisme?
Sebenarnya dari pertanyaan di atas sudah bisa digambarkan apa itu Etnosentrisme. Beberapa pakar telah memberikan definisi dan pengertian Etnosentrisme yang lebih mudah dipahami.
Memiliki Etnosentrisme dalam diri juga dapat mengancam keberlangsungan persatuan bangsa dan kerukunan umat. Bagaimana bisa seperti itu?
Nah, beberapa pertanyaan di atas akan terjawab dalam artikel ini. Suara.com telah merangkum informasi tentang Etnosentrisme dari berbagai sumber berikut ini.
Pengertian Etnosentrisme
Menurut Irianto mendefinisikan Etnosentrisme dalam tulisannya "Integrasi Nasional sebagai Penangkal Etnosentrisme Di Indonesia" (2013). Menurutnya, Etnosentrisme adalah kecendrungan untuk berfikir bahwa budaya etniknya lebih unggul diandingkan dengan budaya etnik lain
Gagasan semacam ini selalu melihat segala sudut sesuatu dari sudut pandang etniknya sendiri. David G. Myers dalam buku "Psikologi sosial" (2012) bahkan menyebut orang dengan pemikiran Etnosentrisme meyakini superioritas kelompok etnis dan kelompok kebudayaannya serta menganggap hina kelompok lain.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2017), etnosentrisme adalah penilaian terhadap kebudayaan lain atas dasar nilai dan standar budaya sendiri.
Baca Juga: Tanpa Suu Kyi, Myanmar Menentang Kasus Rohingnya di Mahkamah Internasional
Orang-orang etnosentris menilai kelompok lain relatif terhadap kelompok atau kebudayaannya sendiri, khususnya jika berkaitan dengan bahasa, perilaku, kebiasaan dan agama.
Jika mengacu dari definisi di KBBI, maka sikap etnosentris ini tidak hanya mempersoalkan budaya atau adat istiadat saja. Tapi mereka juga menyinggung bahasa dan agama orang lain.
Lantas apa penyebab Etnosentrisme bisa muncul pada diri seseorang atau sekelompok masyarakat?
Terdapat beberapa aspek yang menyebabkan timbulnya entosentrisme. Menurut Abu Ahmadi di "Psikologi Sosial" (2007, edisi revisi), setidaknya ada 5 faktor penyebab Etnosentrisme.
- perbedaan fisik (biologis),
- perbedaan lingkungan (geografis),
- perbedaan kekayaan (status sosial),
- perbedaan kepercayaan,
- perbedaan norma sosial
Ada beberapa dampak negatif Etnosentrisme yang merugikan suatu bangsa. Dilansir barki.uma.ac.id, berikut ini di antaranya:
Tag
Berita Terkait
-
Tanpa Suu Kyi, Myanmar Menentang Kasus Rohingnya di Mahkamah Internasional
-
Demi ke Malaysia, Pengungsi Rohingnya di Aceh Kabur dan Sembunyi di Rawa-rawa
-
Sejarah Hari Ini: Peristiwa Sampit 18 Februari 2001
-
Bangladesh Buru Pembunuh Pemimpin Rohingnya, Mohib Ullah yang Ditembak Selepas Isya
-
Myanmar Kudeta Militer, Bagaimana Nasib Pengungsi Rohingnya?
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri