Suara.com - Sejumlah pentolan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) menyambangi Gedung MPR di Senayan, Jakarta pada Selasa (31/5/2022). Kedatangan mereka bermaksud menyampaikan keluh kesah soal isu-isu hari ini yang dihadapi bangsa.
Kedatangan mereka dipimpin langsung Presidium KAMI Gatot Nurmantyo dan kemudian menemui Wakil Ketua MPR Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid (HNW). Gatot mengatakan, saat ini banyak terlihat indikasi bangsa sedang mati. Terlebih juga, kekinian telah terjadi perpecahan di tengah anak bangsa.
"Intinya, bahwa kami sama-sama menyimak ada banyak cara bangsa ini mati, antara lain adalah bangsa mati karena sikapnya yang abai tidak tahu permasalahan yang dihadapi apalagi menyelesaikan masalah-masalah. Dan yang paling gawat adalah apabila di antara anak bangsa ini terjadi perpecahan jadi merusak persatuan," kata Gatot usai pertemuannya dengan MPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (31/5/2022).
Selain itu menurut Gatot, saat ini kondisi bangsa memprihatinkan dilihat dari situasi ekonomi hingga masifnya tindak pidana korupsi. Belum lagi, kata dia, eksistensi bangsa mulai menurun ditandai beberapa kejadian salah satunya yang menimpa Ustaz Abdul Somad (UAS) di Singapur.
"Yang jadi perhatian kami semua ini adalah bahwa deportasi ini seharusnya sebagai bangsa kalau Bangsa Indonesia ini mempunyai posisi tawar yang tinggi dihargai bangsa yang hebat pasti negara lain akan memberikan data-data orang yang tidak boleh masuk ke wilayahnya gitu," tuturnya.
Kemudian, Gatot juga menyinggung soal yang terjadi dengan eks Kepala BIN Sutiyoso yang mendapat ejekan usai menyampaikan pendapat terkait tenaga kerja asing asal Tiongkok.
"Jadi nasionalisme kita ini sudah pada ambang batas yang sangat mengkhawatirkan Jadi akumulasi ini lah KAMI akan menyamakan visi dengan MPR dan tadi wakil ketua HNW begitu antisias mendengarkan. 2 jam 15 menit kita menyampaikan semuanya dan beliau mencatat," ujarnya.
Sementara itu, HNW mengungkapkan, kedatangan KAMI untuk menyampaikan aspirasi, juga salah satunya terkait dengan presidential threshold atau ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden.
"Tadi sesacara prinsip mereka menyampaikan tebtang presidential threahold dan secara prinsip kami menyampaikan apresiasi terhadap komitmen kita melaksanakan ketentuan UUD melaksanakan pancasila refoemasi melaksanakan undang-undang negara tentu semuanya juga terbawa," kata HNW.
Dalam pertemuan itu sejumlah tokoh KAMI juga terlihat mendamping Gatot Nurmantyo, yakni Said Didu, Refly Harun, Adhie Massardi hingga Marwan Batubara.
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
Terkini
-
Ketakutan! Ledakan Dahsyat di SPBU Kemanggisan Jakbar Bikin Warga Kocar-kacir
-
Pengendara Mobil Gratis Masuk Tol KATARAJA, Catat Harinya!
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny, ICJR Desak Polisi Sita Aset untuk Ganti Rugi Korban, Bukan Sekadar Bukti
-
Duar! Detik-detik Mengerikan Truk Tangki BBM Terbakar di SPBU Kemanggisan Jakbar, Apa Pemicunya?
-
Bantah Harga Kios Pasar Pramuka Naik 4 Kali Lipat, Begini Kata Pasar Jaya
-
Pede Sosok "Bapak J" Mudahkan Kader Lolos ke Senayan, PSI: Sekurangnya Posisi 5 Besar
-
Wacana 'Reset Indonesia' Menggema, Optimisme Kalahkan Skenario Prabowo-Gibran Dua Periode
-
Ketar-ketir, Pedagang Kaget Dengar Harga Sewa Kios jadi Selangit usai Pasar Pramuka Direvitalisasi
-
Pemfitnah JK Masih Licin, Kejagung Ogah Gubris Desakan Roy Suryo Tetapkan Silfester DPO, Mengapa?
-
Perluas Inklusi Keuangan Daerah, Wamendagri Wiyagus Tekankan Pentingnya Peran TPAKD