Suara.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih tetap konsisten menjadi oposisi menjaga jalannya Pemerintahan Jokowi-Maruf hingga 2024 mendatang. Sikap tersebut dianggap menjadi pendongkrak suara PKS di Pemilu 2024.
Pernyataan tersebut disampaikan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menanggapi pertanyaan mengenai bosan atau tidak menjadi oposisi.
"PKS yakin dengan sikap oposisi yang menjaga pemerintahan akan memberikan kenaikan suara di Pemilu 2024," kata Mardani saat dihubungi, Jumat (3/6/2022).
Mardani merasa yakin, PKS akan berperan penting pada 2024 mendatang. Tentu menurutnya hal itu bisa diraih dengan berbagai catatan atau faktor. Salah satunya dengan pilihan calon presiden dan calon wakil presiden yang tepat yang akan diusung di Pilpres 2024 nanti.
"Dengan pilihan capres yang tepat dan dukungan pileg yang naik insyaAllah PKS akan berperan penting di 2024," tuturnya.
Lebih lanjut, Mardani menegaskan, partai besutan Salim Segaf Aljufri dan Ahmad Syaikhu tersebut ingin memenangi Pileg dan Pilpres 2024 secara sekaligus.
"PKS ingin menang Pileg dan Pilpres," katanya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Alhabsyi menegaskan, partainya tidak mau lagi berada di luar pemerintahan pada 2024 mendatang. Untuk itu, PKS terbuka untuk berkoalisi dengan partai politik mana pun asal tidak dikunci.
"Kami sudah tak mau lagi di luar pemerintahan. Kita ingin mengusung bukan lagi mendukung," kata Aboe kepada wartawan dikutip Senin (30/5/2022).
Aboe mengatakan, jika nanti berkoalisi, PKS harus diberikan kebebasan. Menurutnya, partai besutan Salim Segaf Aljufri tersebut tidak boleh dikunci dalam koalisi.
"Ajakan siapa saja boleh, welcome PKS. Tapi tidak boleh dikunci. PKS dilepas bebas," tuturnya.
Aboe mempersilakan jika partai-partai lain untuk bermain dalam koalisi. Begitu pun sebaliknya, menurutnya PKS harus dibebaskan dalam koalisi.
"Siapa pun yang ingin bermain silakan, mau kejar PKS inshallah siap tapi jangan kunci kami ngerti maksudnya ya," katanya.
Berita Terkait
-
Muncul Usulan Raffi Ahmad Capres PKS, Pengamat: Ini Langkah Cerdik Untuk Mencari Perhatian Publik
-
Tetapkan Biaya Haji Di Luar Kontrak, Legislator PKS Desak Pemerintah RI Kirim Surat Protes Ke Arab Saudi
-
Gugatan Presidential Threshold 20 Persen Sudah Rampung Disiapkan, PKS Tunggu Waktu yang Tepat Layangkan ke MK
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Profil Rugaiya Usman: Cinta Sejak SMA, 'Pakaian' Wiranto yang Setia Hingga Hembusan Napas Terakhir
-
Geger Ijazah Arsul Sani, Komisi III DPR Merasa Jadi Kambing Hitam: Kami Tak Punya Kemampuan Forensik
-
Ribuan Buruh Geruduk Balai Kota, Desak UMP DKI 2026 Naik Jadi Rp6 Juta
-
Pelat Nomor Ditutup Jadi Target Khusus Operasi Zebra, Polda Metro: Biasanya Pelaku Kejahatan!
-
Maraton Lakukan Penggeledahan Kasus Ponorogo, KPK Sita 24 Sepeda hingga Mobil Rubicon dan BMW
-
Operasi Zebra Berlaku Hari Ini: e-TLE Mobile Siap Buru 11 Pelanggar Lalu Lintas Berikut!
-
Ada Siswa Dibully hingga Meninggal, Kepala Sekolah SMPN 19 Tangsel Didesak Mengundurkan Diri
-
Sepekan Pasca-Ledakan, SMAN 72 Jakarta Mulai Gelar Pembelajaran Tatap Muka Terbatas
-
Celoteh Akademisi Soal MK: Penugasan Polisi Aktif ke Luar Instansi Dibolehkan, Kok Bisa?
-
Polda Metro Bentuk 'Polisi Siswa Keamanan', Apa Peran dan Tujuannya?