Suara.com - Haji Wada artinya haji perpisahan dikenal juga dengan sebutan Hujjat al-wada yang berarti pelaksanaan haji terakhir dan satu-satunya dari Nabi Muhammad SAW pada tahun 632 M. Nabi Muhammad bertemu dengan Jibril setiap Ramadhan dan membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an.
Pada bulan Ramadhan selama tahun ke-10 setelah Isra' Mi'raj, Jibril mengatakan bahwa mereka akan membaca Alquran dua kali. Nabi memahami ini sebagai pertanada bahwa hidupnya akan segera berakhir, dan memberi tahu putrinya Fatima tentang hal ini.
Nabi akan melakukan itiqaf (mundur ke suatu tempat untuk berpuasa dengan tujuan tunggal menyembah Allah) selama sepuluh hari selama bulan Ramadhan, tetapi pada tahun terakhir ini, ia melakukan itiqaf selama dua puluh hari. Inilah yang menjadi asal usul pelaksanaan Haji Wada.
Jika Anda ingin tahu lebih banyak mengenai ibadah haji 2022 khususnya Haji Wada , silahkan baca uraian berikut dikutip dari islamichistory.org
Persiapan
Nabi Muhammad SAW melaksanakan Haji Wada pada 23 Februari tahun 632 M dan menyeru kepada semua orang untuk bergabung dengannya agar megetahui tata cara ibadah haji wada' yang benar sesuai petunjuknya.
Ditemani oleh istri-istrinya dan putrinya Fatima, ia berangkat pada bulan Dhu al-Qi'dah 26, tahun 10 (23 Februari 632) dengan pengikutnya yang terdiri dari penduduk imigran Madinah, para Sahabat, dan suku-suku yang datang ke Madinah. Dia mengenakan ihram (pakaian yang terdiri dari kain putih, tanpa jahitan, yang dikenakan para peziarah) di Zulhulayfa.
Perjalanan
Karena penduduk kota Mekkah telah memeluk Islam dan Pertempuran Tabuk telah berakhir, sebagian besar Semenanjung Arab berada di bawah kepemimpinan Muhammad, sehingga penduduknya ikut berhaji bersama Nabi Muhammad.
Nabi mencapai Mekah pada hari keempat bulan Dhu al-Hijjah dengan untanya yang dinamai Qasva (Qusva), ditemani oleh lebih banyak orang yang telah bergabung dengannya dalam perjalanan.
Setelah melakukan ziarah, ia tinggal di tenda yang didirikan untuknya di wilayah Abtah. Pada tanggal 4 Dhu al-Hijjah, hari Kamis, ia meninggalkan Mekah, pergi ke Mina, dan bermalam di sana. Pada tanggal 9 Dhu al-Hijjah, hari Jumat, ia berangkat ke Arafat setelah matahari terbit, menyusuri jalan Muzdalifa dan bermalam di sebuah tenda di Namira yang ia minta untuk didirikan.
Pada sore hari ia berpidato untuk terakhir kalinya, yang dikenal sebagai Khotbah Perpisahan, kepada lebih dari 120.000 sahabat di lembah Arafat.
Kemudian Nabi menyelesaikan ibadah haji bersama para imigran dan penduduk Madinah dan mengajarkan kepada umat Islam cara melakukan ibadah ini dan kemudian kembali ke Madinah.
Demikian informasi mengenai haji wada artinya dan asal usul mengenai pelaksanaan haji wada untuk umat Islam.
Kontributor : Mutaya Saroh
Tag
Berita Terkait
-
Penampakan Bus Shalawat yang Siap Layani Jemaah Haji Indonesia di Kota Makkah
-
3 Macam Niat Haji dan Artinya, Lengkap dengan Waktu Terbaik Membacanya
-
Haru, 6 Fakta Atalia Bersama Ridwan Kamil dan Zara Diundang Naik Haji Gratis oleh Pemerintah Arab Saudi
-
Periksa Kesehatan Jemaah Haji, KKHI Madinah Ingatkan Bahaya Cuaca Panas
-
Sebanyak 40 Hotel di Lima Sektor di Mekkah Disiapkan Jadi Tempat Para Jamaah Calon Haji
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf