Suara.com - Ketua Departemen Dewan Pimpinan Pusat (DPP PKS) Nabil Ahmad Fauzi angkat bicara soal kedekatan partainya dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang menjajaki koalisi Pilpres 2024 disebut hanya sebagai gimmick politik untuk naikkan posisi tawar.
Nabil menyampaikan, kemesraan PKS dengan PKB hanya merupakan bentuk pendekatan saja. Pasalnya, PKS sadar harus berkoalisi untuk menghadapi Pipres 2024.
"Ya bagian dari pendekatan lah. Dengan posisi modal elektoral yang kami miliki, tentu pilihan yang rasional harus membangun koalisi," kata Nabil saat dihubungi, Senin (13/6/2022).
Nabil menyampaikan, kedekatan PKS-PKB memang coba dibangun lantaran banyak kesamaan antara dua partai tersebut. Kesamaan itu memudahkan dalam penjajakan koalisi.
"Kami juga sama-sama mengusung visi Islam Rahmatan Lil Alamin dan semangat kolaborasi bahwa membangun bangsa ini harus bersama-sama," ungkapnya.
Lebih lanjut, Nabil mengatakan, sejauh ini komunikasi pihaknya dengan PKB belangsung dengan sangat baik.
"PKS juga masih terus membangun komunikasi dengan semua partai, bahkan dengan teman-teman partai di KIB pun tetap berjalan," tandasnya.
Gimik Politik
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai, kedekatan PKS dengan PKB untuk membentuk koalisi dianggap sebagai gimmick politik saja. Menurutnya, kendekatan yang ditunjukan kedua partai politik tersebut hanya untuk provokasi dan propaganda.
Baca Juga: Sebut Koalisi PKB-PKS Belum Final, Cak Imin: Masih Proses Pendekatan Menuju Lamaran
"Saya kira ini hanya semacam propaganda untuk memprovokasi partai politik yang lain agar segera menentukan sikap. Sekaligus agar mereka melihat bahwa PKS dan PKB ini punya bergaining position yang harus didekati," kata Dedi saat dihubungi, Jumat (10/6/2022).
Ia mengatakan, jika dipaksakan PKS-PKB berkoalisi tetap tidak bisa memenuhi ambang batas pencalonan presiden dan wakil 20 persen. Setidaknya membutuhkan satu partai politik lagi untuk memenuhi hal tersebut.
"Sementara untuk bisa mengusung itu mereka minimal masih memerlukan satu partai politik lain. Nah satu parpol itu yang tersisa hanya Nasional Demokrat (NasDem) dan Demokrat," tuturnya.
Menurutnya, jika anggap saja Demokrat memilih bergabung dengan PKS-PKB maka hal tersebut jusru merugikan PKB. Pasalnya nanti PKB dianggap tak punya posisi tawar politik ke depannya.
"Anggap saja yang masuk PKS karena faktor kedekatan emosional begitu ya demokrat. Kalau Demokrat bergabung dengan PKS PKB maka bergaining posisi PKB menjadi hilang karena di sana ada Agus Harimurti Yudhoyono yang punya elektabilitas cukup tinggi melebihi Muhaimin Iskandar meskipun secara elektabilitas partai politik PKB cukup bagus," ujarnya.
Untuk itu, Dedi mengatakan, tak akan ada keuntungan yang bisa diraup PKB dalam koalisi tersebut. Satu-satunya keuntungan buat PKB adalah bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang sudah digagas Golkar, PAN dan PPP.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka