Suara.com - Jemaah risti alias berisiko tinggi mendapatkan penanganan yang sangat khusus dalam rangkaian Ibadah Haji 2022. Maklum, haji merupakan ibadah yang membutuhkan ketahanan fisik selain kesiapan mental.
Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja Makkah dr Muhammad Imran mengatakan upaya ini untuk mendekatkan layanan kesehatan spesialis bagi jemaah haji. Dalam hal ini, tenaga kesehatan melakukan jemput bola untuk jemaah risti.
"Jadi kita menjemput jemaah haji yang risti ke sini untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Sebelumnya mereka discreening oleh dokter kloter dan EMT. Lalu mereka yang diseleksi dibawa ke sini untuk diperiksa lebih lanjut, antara lain pemeriksaan penunjang, laboratorium dan obat-obatan spesialis," kata dr Imran ditemui tim Media Center Haji, Jumat (17/6/2021).
Dr Imran mengatakan jemaah risti ini sudah memiliki penyakit bawaan dari Tanah Air. Sebagian besar jemaah, imbuh dia, menderita penyakit seperti hipertensi, diabetes dan jantung.
"Nah, ini tiga penyakit besar yang ada di jemaah kita tahun ini. Penyakit komorbit ini yang berisiko menyebabkan mereka tidak bisa menyelesaikan ibadahnya dengan sempurna karena ada keterbatasan agar tetap sehat," tutur dr Imran.
Dr Imran menambahkan, "agar mereka bisa menyelesaikan ibadahnya dengan sempurna, kita memberi layanan terbaik buat mereka agar mereka bisa melakukan rukun haji dengan baik."
Tips Sa'i untuk Jemaah Risti
Imran menjelaskan beberapa tips yang bisa dilakukan jemaah risti.
“Metodenya istirahat-istirahat. Dari Safa ke Marwa jalan kaki 400 meter. Bagi yang risti, saat jalan dari Safa ke Marwa, sejenak berhenti, istirahat dulu, berdoa 2 menit untuk menurunkan denyut nadi,” kata Imran saat ditemui di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah.
Baca Juga: Kisah Uwais Al Qarni: Tokoh Teladan Muslim yang Rela Gendong Ibu ke Makkah untuk Naik Haji
“Yang penting memberikan kesempatan jantung istirahat supaya tidak terlalu terforsir. Kemudian jalan lagi setiap putaran harus itirataht. Mungkin selesainya lebih lama, tapi lebih aman,” sambungnya.
Menurut Imran, sebaiknya jemaah risti harusnya didampingi agar tidak tertinggal dengan kelompok jemaahnya. “Bisa didampingi ketua regunya atau dibarengkan dengan jemaah lain,” ujar Imran.
Ia menyarankan, jemaah yang punya riwayat penyakit jantung dan PPOK atau Penyakit Paru Osbstruktif Kronis disarankan memakai kursi roda, karena rawan terhadap serangan jantung. “Biasanya karena merokok lama, jadi belum sampai ke Marwa sudah sesak nafas,” lanjutnya.
Kusuma Yudha, Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) yang mendampingi jemaah Kloter SUB-02 menjelaskan, ia bersama seorang tenaga medis kloter terus memantau jemaah risti dalam kloternya.
“Jemaah risiko tinggi harus diawasi khusus karena mempunyai penyakit bawaan yang sudah diderita dari Indonesia. Jadi kita memantau supaya tidak ada kejadian-kejadian yang tidak kita inginkan,” jelasnya.
Berita Terkait
-
Menyusul Pemindahan Ammar Zoni ke Nusakambangan, Kekasih Klarifikasi soal Rencana Pernikahan
-
Umrah Mandiri: Kabar Baik atau Ancaman? Ini Kata Wamenhaj Soal Regulasi Baru
-
Dokter Kamelia Ungkap Alasan Menolak Menikah dengan Ammar Zoni di Penjara
-
Ammar Zoni Masih Dipenjara, Ibu Angkat Doakan Bisa Nikah Tahun Depan
-
Usai Cecar 3 Biro Travel Haji di Yogyakarta, KPK Sita Uang dalam Mata Uang Asing
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Detik-detik Atap Lapangan Padel Taman Vila Meruya Ambruk Diterjang Badai Jakarta
-
Kemenag Minta Dosen PTK Manfaatkan Beasiswa Riset LPDP, Pembiayaan Hingga Rp 2 Miliar
-
Jalur Kedunggedeh Normal Lagi Usai KA Purwojaya Anjlok, Argo Parahyangan Jadi Pembuka Jalan
-
Menjelang HLN ke-80, Warga Aek Horsik Tapanuli Tengah Akhirnya Nikmati Listrik Mandiri
-
Isi Rapor SMA Ferry Irwandi Dibuka, 40 Hari Tak Masuk Sekolah Tapi Jadi Wakil Cerdas Cermat
-
Pesan Terakhir Pria di Lubuklinggau Sebelum Tenggak Racun: Aku Lelah, Terlilit Utang Judol
-
Curanmor di Tambora Berakhir Tragis: Tembak Warga, Pelaku Dihajar Massa Hingga Kritis!
-
Bantu Ibu Cari Barang Bekas, Anak 16 Tahun di Lampung Putus Sekolah, Ini Kata Kemen PPPA!
-
Sidak Gabungan di Lapas Karawang, Puluhan Ponsel Disita dari Blok Narapidana
-
Bromance di KTT ASEAN: Prabowo Dipeluk Erat PM Malaysia, Tertawa Lepas Bak Kawan Lama