Suara.com - Kementerian Agama mengimbau jemaah calon haji yang sudah di Tanah Suci untuk segera membayar Dam atau denda berupa menyembelih hewan karena telah menyelenggarakan ibadah haji Tamattu (umrah dahulu, lalu berhaji) sesuai dengan aturan Arab Saudi.
"Jemaah diimbau untuk dapat melakukan pembayaran Dam sesuai saluran resmi yang telah ditentukan Pemerintah Arab Saudi sehingga pelaksanaannya sesuai aturan dan tertib," ujar Juru Bicara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Kemenag Akhmad Fauzin saat memberikan keterangan pers di Jakarta, hari ini.
Fauzin mengatakan pada musim haji tahun ini, Pemerintah Arab Saudi melalui Perusahaan Motawif Jemaah Haji Asia Tenggara (Motowifs Pilgrims For South East Asian Countries Company) telah mengeluarkan surat petunjuk tentang Dam dan kurban 1443 Hijriah. Surat ditujukan kepada perwakilan Misi Haji Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Thailand.
Surat edaran tersebut menginformasikan bahwa jemaah dapat membayar Dam melalui saluran pembayaran yang telah ditentukan Arab Saudi, yaitu Bank Pembangunan Islam (IsDB), Bank Al Rajhi, Pos Saudi, dan Situs (ADAHI).
Keempat lembaga pembayaran tersebut dipilih berdasarkan sejumlah kriteria seperti bank penerima setoran Dam adalah lembaga resmi yang ditunjuk Pemerintah Kerajaan Arab Saudi sehingga akuntabilitas kinerjanya bisa dipertanggungjawabkan.
Selain itu, memiliki lajnah thibbi yang bertugas menyeleksi binatang yang memenuhi syarat untuk dijadikan hadyu, memiliki lajnah syar’i/fiqhi, yang bertugas mengawasi dan memastikan keabsahan penyembelihan, distribusi, dan lainnya yang berkaitan dengan aspek fikih.
Kemudian, harga standar sehingga mendapat jaminan keamanan dari risiko unsur bisnis tak wajar dan unsur penipuan, mencapai target, tepat sasaran dalam distribusi daging, serta terakhir menumbuhkan solidaritas sosial dan menciptakan kemaslahatan yang lebih luas.
"Kami mendorong agar PPIH Arab Saudi Bidang Bimbingan Ibadah dan PPIH Kloter segera melakukan koordinasi dan sosialisasi ke jamaah calon haji. Pemerintah mengimbau jamaah tidak melakukan transaksi dengan calo dan penjaja/pedagang, tidak membeli kupon dari situs web yang mencurigakan," kata dia.
Di sisi lain, Kemenag melaporkan sudah ada 53.830 calon haji reguler yang diberangkatkan ke Tanah Suci, baik mendarat di Madinah maupun Jeddah. Adapun untuk jemaah calon haji khusus, ada 1.745 orang yang sudah berada di Tanah Suci.
Baca Juga: Jemaah Haji Meninggal Bertambah Jadi Sembilan Orang
Hari ini, kata Fauzin, Kemenag akan kembali memberangkatkan 2.833 calon haji yang tergabung dalam tujuh kloter. Mereka berangkat dari tujuh embarkasi.
Untuk data jamaah wafat bertambah dua orang, yaitu: Suharno Muhammad Sudjin (63) asal kloter 10 Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG 10) dan Rochma Erviana Prastyawati (57) dari jamaah PT. Goenawan Erawisata.
"Sehingga sampai hari ini, jumlah jeamaah wafat sebanyak sembilan orang," kata dia. [Antara]
Berita Terkait
-
Tata Cara Salat di Pesawat, Panduan bagi Jemaah Calon Haji
-
Cegah Dehidrasi saat Haji: Ini Langkah-langkah Penting agar Tetap Fit di Tengah Cuaca Panas Ekstrem
-
Kabar Baik, Pemerintah Arab Saudi Tahun Ini Tak Batasi Calon Jemaah Haji Lansia
-
Inalillahi, Tercatat 138 Calon Haji Indonesia Wafat di Tanah Suci
-
Dear Calon Haji Indonesia! Aparat Saudi Perketat Pemeriksaan, Identitas Diri Selalu Dibawa
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
BGN Larang Ada Pemecatan Relawan di Dapur MBG Meski Jumlah Penerima Manfaat Berkurang
-
KPK Akui Sedang Lakukan Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi di PT LEN Industri
-
KPK Periksa Lagi Bos Maktour Usai Penyidik Pulang dari Arab, Jadi Kunci Skandal Kuota Haji
-
Buntut Kayu Gelondongan di Banjir Sumatra, Puan Bicara Peluang Revisi UU Kehutanan
-
Arogansi Opang Stasiun Duri: Viral Pukuli Ojol, 2 Pelaku Diciduk Meski Korban Hilang
-
Tri Tito Lantik Anggieta Bestari Tabo sebagai Ketua TP PKK dan Tim Pembina Posyandu Papua Pegunungan
-
Bikin Korban Malu, Pria Ini Ditangkap Usai Jual Tiket BLACKPINK Palsu Seharga Rp5 Juta
-
Berkas Korupsi RSUD Rampung, Bupati Koltim Abdul Azis Cs Segera Diadili
-
Kisruh PBNU, Kader Muda Serukan Patuhi AD/ART dan Hormati Ikhtiar Islah Kiai Sepuh
-
Akhir Perjuangan Ibu Ronald Tannur, Dijebloskan ke Lapas Pondok Bambu Buntut Suap Hakim