Suara.com - Ketua Fraksi Demokrat DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas mewakili para petani dan pekebun meminta BUMN Holding Pupuk Indonesia untuk mengatasi persoalan harga pupuk yang melonjak dan langka.
Hal tersebut disampaikan Ibas ketika melaksanakan Kunjungan Kerja Komisi VI DPR RI ke PT Petrokimia Gresik, Jawa Timur, Selasa (21/6/2022).
“Mereka semua beragam. Ada yang senang, ada yang puas, tapi tidak sedikit juga yang protes. Sama yang kami dengar, juga seiring yang disampaikan Pak Dirut, bahwa pupuk langka, pupuk subsidi juga langka, apalagi pupuk komersil juga tidak bisa dicari, ini kata mereka,” kata Ibas.
Ibas kemudian menyampaikan para petani di dapilnya di Jawa Timur mengeluh pupuk datang terlambat yang mengganggu perkebunan mereka.
“Pupuk seringkali tidak datang tepat waktu alias kosong. Ketika sudah mulai menanam, mau memupuk, pupuknya enggak ada. Kecuali mereka yang sudah menyetok karena mungkin mempunyai kemampuan lebih besar dari kawan-kawan yang lain,” ungkap Ibas.
Ibas juga memberikan apresiasi atas pendapatan Pupuk Indonesia yang berhasil naik, namun dia meminta BUMN ini segera mencari solusi atas masalah yang terjadi.
“Cukup menarik ya, ketika kita bicara Petrokimia, holding, dan seluruh anak perusahaan labanya naik, pendapatannya naik, ‘it’s good news’ ya. Berarti perusahaan ini sehat dan tumbuh berkembang.”
“Tapi tidak menariknya adalah mengapa masih ada, pertama: alokasi di bawah usulan kebutuhan? Urea NPK ZA SP-36 Organik, 3.8 juta ton subsidi, 2.7 juta ton non-subsidi. Apakah kita perlu hitung ulang? Ketika masyarakat masih merasakan kelangkaan pupuk.” tanya Ibas.
Dia juga menyoroti distribusi pupuk yang belum sesuai dengan pendataan. Stoknya ada sekitar 1.3 juta, tapi yang terealisasai 98 persen.
Baca Juga: Kisruh Demokrat Riau: Gugatan Asri Auzar ke AHY Dikabulkan, Ini Respons Agung Nugroho
"Artinya perlu peningkatan produksi atau ada penimbunan? Tolong pengawasannya diperketat, serta menggunakan digital monitoring juga," tuturnya
Ketiga, menurut Ibas harga pupuk relatif mahal antara pupuk urea 50 kg yanh seharga Rp120 ribu sementara pupuk non-subsidi Rp350 ribu, perbedaannya terlalu tinggi.
"Bagaimana kita memberikan edukasi kepada pasar supaya ada titik terang juga di sana?, lebih lagi ada rencana mengurangi jenis pupuk subsidi dari 5 jenis menjadi hanya 2 jenis yaitu NPK & Urea saja yg tersubsidi," ucap Ibas.
Berita Terkait
-
AHY Akan Kembali Menemui Surya Paloh, Sekjen NasDem: Besok Lebih Spesifik
-
Setelah Penjajakan Koalisi dengan PKS, NasDem Jadwalkan Pertemuan dengan Demokrat
-
Kamis Besok AHY Bertemu Surya Paloh
-
Terpopuler: Momen Mengerikan, Pengendara Motor Terseret Arus Banjir, Dede Yusuf Soal Elektabilitas Demokrat
-
Elektabilitas Demokrat Terus Naik Jelang Pemilu 2024, Dede Yusuf: Tetap Rendah Hati
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Apa Agama Rahayu Saraswati? Ternyata Beda Keyakinan dengan Prabowo
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji