Suara.com - Pemerintah bertanggung jawab atas hewan ternak yang terpaksa dimusnakan atau dimatikan karena sudah terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK). Rencananya pemerintah akan memberikan ganti rugi bagi para peternak usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pemerintah akan memberikan ganti rugi senilai Rp 10 juta. Itu dihitung untuk per satu ekor sapi.
"Terkait dengan pergantian terutama terhadap hewan yang dimusnahkan ataupun dimatikan paksa, pemerintah akan menyiapkan ganti terutama untuk peternak UMKM itu sebesar Rp 10 juta per sapi," kata Airlangga usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (23/6/2022).
Kendati demikian, Airlangga belum menjelaskan secara detail mengenai mekanisme pengganti hewan ternak yang terpaksa dimusnahkan.
Sementara itu, Airlangga juga mengumumkan kalau Presiden Joko Widodo atau Jokowi sudah menyetujui struktur satuan tugas penanganan PMK. Nantinya satgas tersebut akan dipimpin oleh Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto.
Menurutnya, struktur penanganan PMK tersebut akan sama ketika pemerintah melakukan penanganan Covid-19.
Sementara itu, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyebut pihaknya akan segera bekerja untuk menangani PMK. Ia menerangkan kalau Satgas Penanganan PMK terdiri dari unsur Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kemenko Perekonomian, Kementerian Pertanian (Kementan), TNI dan Polri.
" Setelah ini akan dilaksanakan rapat-rapat koordinasi dan turun ke daerah khususnya daerah-daerah yang merah, sehingga mohon dari aparat pemerintah daerah, para gubernur, bupati wali kota, (untuk) menyiapkan sehingga kita bersama-sama bisa menangani penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak di Indonesia ini dengan secepat mungkin."
Baca Juga: Intip Cara Counter Hero Mobile Legends, Tak Banyak yang Tahu!
Tag
Berita Terkait
-
Cegah PMK Jelang Idul Adha, Pemkot Tanjungpinang Setop Pasokan Sapi dari Luar Provinsi Kepri
-
Terima LHP-LKPP 2021 Dari BPK, Jokowi: Predikat WTP Bukanlah Tujuan Akhir
-
Waspada! 8 Wilayah di Sumsel Ini Ditemukan Hewan Ternak Terjangkit PMK
-
Jeritan Pedagang Hewan Kurban di Cilegon, Penjualan Menurun Drastis, Minta Pemerintah Serius Tangani Wabah PMK
-
Kasus PMK Meningkat Jelang Idul Adha, Muhammadiyah Minta Pemerintah Pastikan Kesehatan Hewan Kurban
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
Terkini
-
Viral! Wali Kota Jakarta Pusat Hampir Kena Tipu Modus Pemindahan KTP Elektronik ke KTP Digital
-
Cemburu Istri Dituduh Selingkuh, Terkuak Motif Pria di Cakung Bakar Rumah
-
Pemprov Sumut Beri SPP Gratis, Internet Gratis, Pelatihan Tenaga Pengajar
-
Daftar 17 Hari Libur Nasional 2026 Resmi Berdasarkan SKB 3 Menteri
-
Pendidikan Ketua PBNU Gus Fahrur, Sebut Food Tray MBG Mengandung Babi Boleh Dipakai setelah Dicuci
-
Cinta Segitiga Berujung Maut: Pemuda Cilincing Tewas Ditikam Pisau 30 Cm oleh Rival Asmara
-
Narasi Prabowo - Gibran Dua Periode Disorot: Orientasi Kekuasaan Jauh Lebih Dominan?
-
Imbas Pasutri di Cakung Ribut: Rumah Ludes Dibakar, Suami Dipenjara, Istri-Mertua Luka-luka!
-
Rocky Gerung Bongkar Borok Sistem Politik!
-
Wahyudin Moridu Ternyata Mabuk saat Ucap 'Mau Rampok Uang Negara', BK DPRD Gorontalo: Langgar Etik!