Suara.com - Wakil Ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas ikut mengomentari terkait promo minuman keras (miras) gratis dari restoran dan bar Holywings yang menggunakan nama Muhammad. Anwar mengatakan penggunaan nama Muhammad sangat melukai hati umat Islam. Sebab, menurutnya Nabi Muhammad SAW, adalah sosok yang dihormati umat Islam dan melarang umatnya menenggak minuman keras.
Karena itu ia menyayangkan pihak Holywings memberi hadiah dan menggratiskan satu botol alkohol bagi orang yang memiliki nama Muhammad.
"Mungkin ada yang berkilah, bahwa mereka tidak menghina nabi Muhammad dan orang yang beragama Islam. Mereka hanya ingin memberi kehormatan dan hadiah kepada orang yang bernama Muhammad," kata Anwar Abbas kepada wartawan, Jumat (24/6/2022).
Tokoh Muhammadiyah itu mempertanyakan dari ribuan nama, kenapa pihak Holywings memilih nama Muhammad. Di mana nama Muhammad merupakan nama yang dihormati umat Islam. Ia pun menduga ada unsur kesengajaan yang merusak nama Islam dan umat Islam.
"Apakah mereka tidak tahu nama itu adalah nama yang sangat dihormati oleh umat Islam. Bukankah tindakan dan perbuatan tersebut mereka lakukan, tidak merupakan sebuah unsur kesengajaan, merusak nama agama Islam dan umatnya?" ucapnya.
Anwar Abbas juga menilai penggunaan nama Muhammad sebagai promo miras gratis, berpotensi memancing kekeruhan dan kemarahan umat Islam. Meski kata dia, pihak Holywings telah menyampaikan permintaan maaf.
"Saya melihat hal ini jelas-jelas sangat tendensius dan berpotensi bagi memancing kekeruhan dan kemarahan umat Islam. Tapi karena yang bersangkutan sudah minta maaf ya sudah," ujarnya.
Anwar Abbas menyebut tindakan Holywings menggunakan nama Muhammad menyisakan pertanyaan.
Pertama kata dia, akhir-akhir ini muncul tindakan dan perilaku yang mendiskreditkan agama Islam dan umat Islam.
"Mengapa akhir- akhir ini kok sering sekali muncul tindakan dan perilaku yang mendiskreditkan agama Islam dan umatnya," katanya.
Tak hanya itu, ia juga heran dengan aparat keamanan yang merespon biasa terkait hal tersebut.
"Kedua, kenapa pihak keamanan responnya kesannya kok biasa-biasa saja?" tutur Anwar Abbas.
"Ketiga, apa sebenarnya yang terjadi di balik ini semua? Terus terang saya tidak tahu," sambungnya
Lebih lanjut, Anwar Abbas menegaskan kesabaran seseorang atau sekelompok memiliki batas.
"Dan bila batas itu dilewati maka tidak mustahil hal-hal yang tidak diinginkan bisa terjadi dan hal demikian tentu saja tidak diharapkan," katanya.
Berita Terkait
-
Malam Ini GP Ansor DKI Bakal Konvoi ke Sejumlah Lokasi Holywings di Jakarta, Tuntut Penutupan
-
Sunan Kalijaga Polisikan Holywings: Promonya Lukai Hati Umat Muslim dan Nasrani
-
Holywings Dipolisikan Karena Promo Gratis Alkohol untuk Muhammad dan Maria, Padahal Begini Hukum Jual Miras dalam Islam
-
Ancam Geruduk Holywings Gegara Promo Miras Muhammad, Polisi Ultimatum GP Ansor: Jangan Lakukan Hal-hal Bertentangan!
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
Cuan dari Gang Sempit: Kisah PKL Malioboro yang Sukses Ternak Ratusan Tikus Mencit
-
MPR Dukung Kampung Haji, Dinilai Bikin Jemaah Lebih Tenang dan Aman Beribadah
-
KSAD Minta Media Ekspos Kerja Pemerintah Tangani Bencana Sumatra
-
Kejagung Tetapkan 3 Orang Jaksa jadi Tersangka Perkara Pemerasan Penanganan Kasus ITE
-
OTT KPK di Banten: Jaksa Diduga Peras Animator Korsel Rp2,4 M, Ancam Hukuman Berat Jika Tak Bayar
-
Pesan Seskab Teddy: Kalau Niat Bantu Harus Ikhlas, Jangan Menggiring Seolah Pemerintah Tidak Kerja
-
OTT Bupati Bekasi, PDIP Sebut Tanggung Jawab Pribadi: Partai Tak Pernah Ajarkan Kadernya Korupsi
-
Jawab Desakan Status Bencana Nasional, Seskab Teddy: Pemerintah All Out Tangani Bencana Sumatra
-
Pramono Anung: UMP Jakarta 2026 Sedang Dibahas di Luar Balai Kota
-
Bantah Tudingan Pemerintah Lambat, Seskab Teddy: Kami Sudah Bergerak di Detik Pertama Tanpa Kamera